Suar.ID - Tiga pria berusia belasan tahun telah meminta maaf dan membuat surat pernyataan seusai membuat geger melakukan tarian erotis menggunakan pakaian wanita.
Kejadian ini diketahui terjadi di sebuah kafe di kawasan Jalan Warung Jati Timur, Kalibata, Pancoran, Jakarta Selatan pada Minggu (5/12/2021) malam.
Ketiga pelaku yakni LA (18), AS (17), dan FL (15) viral seusai mereka melakukan tarian sensual di depan puluhan pengunjung kafe hingga sempat beredar isu bahwa kafe digunakan tempat untuk pesta gay.
Dikutip dari TribunJakarta.com, Kamis (9/12/2021), pihak kafe telah membantah bahwa tempat usaha mereka digunakan untuk acara pesta LGBT.
Diketahui para pelaku melakukan joget erotis tersebut demi konten di media sosial (medsos).
"Kita tidak mungkin menyediakan tempat untuk begitu (pesta gay)," kata sekuriti Kafe WOW, Ismail di lokasi, Selasa (7/12/2021).
Ismail mengatakan, pihak kafe tidak tahu jika para pelaku akan membuat konten tersebut.
"Namanya 'tulang lunak', ada saja kegiatannya. Kalau memang dia sudah ada niat atau rencana pasti kita tahan duluan kan. Kita cegah," ujar Ismail.
"Ternyata dia buat TikTok begini. Iya buat konten. Jadi intinya enggak ada itu (pesta gay) di sini menyediakan itu tidak ada," tutur Ismail.
Dikutip dari WARTAKOTAlive.com, ketiga pria itu telah dipanggil ke Polsek Pancoran pada Selasa (7/11/2021).
"Ketiga orang penari yang diduga sesuai video yang beredar, dilakukan pemanggilan oleh pihak kepolisian untuk dimintai klarifikasi di Polsek Pancoran atas peristiwa tanggal 4 Desember 2021," ujar Kapolsek Pancoran, Kompol Rudiyanto, Rabu (8/12/2021).
Selain dimintai klarifikasi oleh polisi, ketiga pelaku juga diminta untuk menulis surat permohonan maaf kepada warga dan surat pernyataan.
Penulisan kedua surat itu disaksikan oleh tokoh masyarakat setempat dan pihak kafe.
Sementara itu, kafe tempat para pelaku menari kini telah disegel sementara oleh Satpol PP.
Penyegelan kafe dilakukan karena pelanggaran protokol kesehatan.
Dalam video yang beredar di medsos nampak para pengunjung kafe menonton sambil tertawa dan menyoraki para pria yang menari-nari.
Beberapa pria bahkan nampak mengenakan pakaian wanita.
Saat mereka selesai menari nampak para pengunjung kafe ramai bertepuk tangan.
Kafe Ngaku Kecolongan
Terkait beredarnya video ini, pihak kafe telah melakukan klarifikasi pada Senin (6/12/2021) sore.
Dalam klarifikasi, hadir juga Camat Pancoran Rizki Adhari, Sekretaris Camat Pancoran, Lurah Kalibata, Kapolsek Pancoran, serta RT RW, tokoh masyarakat, dan FKDM.
Pada saat melakukan klarifikasi, pihak kafe tegas membantah jika tempat usaha miliknya dituding jadi spot berkumpul para LGBT atau orang-orang dengan penyimpangan seksual.
Pemilik kafe mengaku kecolongan saat peristiwa itu terjadi.
"Mungkin awalnya kumpul-kumpul lalu terbawa suasana dan pengelola saya pikir kurang tegas karena memang harus layani konsumen dan terjadi pembiaran," jelas Rizki dihubungi Selasa (7/12/2021).
Pihak kafe sendiri telah menyanggupi akan mengevaluasi kelalaian mereka.
Ke depannya pihak kafe menegaskan akan memperketat akses masuk untuk pengunjung.
"Disepakati apabila ada pengunjung berkelakuan menyimpang seperti kemarin itu maka itu bisa langsung dilaporkan atau diinfokan ke Polsek untuk ditindak lanjuti," beber Rizki.
Rizki juga telah meminta bantuan Sudin Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Jakarta Timur agar membina kafe tersebut.
Terkait peristiwa yang viral itu, Rizki menyebut warga sekitar sudah dapat memahami.
Pada akhirnya warga hanya memberikan teguran keras kepada pemilik kafe.
"Jangan sampai terjadi lagi karena kalau terjadi lagi saya rasa enggak bisa," ujar Rizki.
"Apalagi wilayah Kalibata religius, di belakang juga perkampungan bukan daerah bisnis jadi berdampak efeknya ke masyarakat sekitar," imbuhnya.
Kemudian pihak Kecamatan Pancoran juga mengingatkan bahwa operasional kafe hanya terbatas hingga pukul 22.00 WIB di PPKM level 2.
Menurut keterangan Rizki, setelah pukul 22.00 WIB halaman kafe itu masih kerap ditemui pemuda yang masih nongkrong.