Pelajar SMA Jadi Korban Salah Tangkap dan Sempat Dianiaya Oknum Polisi, Videonya Viral

Rabu, 08 Desember 2021 | 09:38

Cuplikan video polisi salah tangkap, korban remaja MP

HAI-Online.com- Kejadian mengenaskan telah menimpa seorang remaja cowok di Palu, pada pekan lalu.

Dari sebuah video berdurasi 1 menit 41 detik yamg viral di media sosial, kita dapat melihatseorang remaja SMA tengah memgalami nasib sial karena menjadi korban slaah tangkap oknum kepolisian seyempat.
Dari video itu terungkap, remaja yang menggunakan helm warna putih tengH ditahan oleh lelaki berjaket biru. Tiba-tiba ada seorang perempuan yang mengatakan, "Bukan, bukan dia pelakunya. Diababantu," kata wanita korban jambret sambil berteriak-teriak bahwa bukan remaja itu pelakunya.

Baca Juga: Ngasih Pesan buat Para Cowok yang Minder Deketin Doi, Maudy Ayunda: Gue Santai Banget Sih Sebenarnya

Setelah itu, pria berjaket biru tersebut mulai mengendorkan pegangannya dan akhirnya melepaskan anak remaja salah sasaran tersebut.

Remaja itu pun menangis, kepada seseorang ia mengatakan, "Saya dipukul om," kata dia sambil menangis sesegukan.

Usai kejadian itu sejumlah oknum yang diduga anggota Polres Palu langsung meninggalkan remaja yang sempat dianiaya itu dipinggir jalan dan dibiarkan begitu saja.

Video yang viral di TikTok itu diunggah pada Minggu 28 November 2021 lalu.

Ibunda MP, berinisial AR baru mengetahui peristiwa sial yang dialami anaknya tersebut pada Minggu (28/11/2021) pukul 22.00 Wita.

AR merasa tersayat hatinya mengetahui anak kandungnya yang masih duduk di bangku sekolah menengah atas itu menjadi korban penganiayaan dan salah tangkap sejumlah oknum polisi.

"Anak saya cerita, awalnya dia mau menonton pertandingan bola di Jalan Ahmad Yani. Tapi, saat berhenti di lampu merah, ada pemotor yang nahas, tas dan telepon selularnya dijambret," kata AR, Selasa (7/12/2021).

Baca Juga: Cerita Ari Lasso Pertama Kali Diajak Ahmad Dhani Manggung Sama Downbeat, Suruh Bawain Lagu Lawas Ini

"Karena naluri, anak saya kemudian mencoba membantu mengejar pelaku jambret. Namun, tak berhasil. Anak saya kemudian balik arah ke jalan semula dan berhenti di lampu merah lagi untuk lanjut ke lapangan Ahmad Yani menonton bola sesuai rencana semula," tambah dia.

Namun, tiba-tiba di lampu merah remaja MP merasa dicekik seseorang dari arah belakang.

MP sempat sesak napas. Orang yang mencekik itu berteriak jambret, meski MP sudah membantahnya.

"Nah, dari situ anak saya mengalami pemukulan. Sampai kemudian korban jambret itu berteriak jika MP bukan pelaku, justru MP mau menolong," beber AR sambil sesekali menangis menceritakan kasus yang dialami putranya.

Tak terima dengan perlakuan oknum penegak hukum terhadap anaknya, keesokan harinya, Senin, 29 November 2021, AR membuat laporan polisi atas kasus penganiayaan dan juga visum di RS Bhayangkara.

Saat ini, prosesnya tengah berjalan. Kemarin, Kapolres PaluAKBP Bayu lndra Wiguno mengatakan, pihaknya telah melakukan pemeriksaan terhadap tiga oknum anggota Polri yang melakukan tindak dalah tangkap dan kekerasan terhadap anak di bawah umur yang sempat videonya viral di media sosial pekan lalu.

"Sejauh ini, bagian profesi pengamanan internal Polres Palu sementara melakukan proses pemeriksaan terhadap oknum tersebut," ujar Bayu, dikutip dari Kompas.com.

Baca Juga: Layak Ditonton Remaja, Film YUNI Bakal Resmi Tayang di Bioskop Indonesia Mulai 9 Desember

Kapolres menegaskan, apabila tiga oknum tersebut terbukti melanggar hukum, pihak Polres akan menindak tegas atau menghukum oknum polisi itu sesuai undang-undang yang berlaku. (*)

Editor : Al Sobry