Suar.ID -Dulu cuma Loper Koran, Letjen Dudung Abdurachman kini Diangkat Presiden Jokowi jadi KSAD, Karier Meroket usai Sempat Ancam Bubarkan FPI.
Presiden Joko Widodo melantik Letnan Jenderal (Letnan) TNI Dudung Abdurachman menjadi Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) di Istana Negara hari ini, Rabu (17/11/2021).
Dudung akan mengisi jabatan yang ditinggalkan Jenderal Andika Perkasa.
Mayjen TNI Dudung Abdurachman merupakan Lulusan Akmil tahun 1988 dari cabang infanteri.
Tak semulus yang orang bayangkan, perjalanan Mayjen TNI Dudung hingga akhirnya menjadi seorang perwira dimulai dari nol.
Dalam tayangandari YouTube Kompas TV, dirinya mengisahkan soal perjuangan orangtuanya yang membesarkan delapan saudara-saudaranya, termasuk dirinya.
Ayahnya adalah seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS).
Namun, ia meninggal dunia saat Dudung menginjak SMP.
"Setelah bapak nggak ada, ya ibu berjualan kue, kerupuk, terasi," katanya.
Dirinya pun juga berkewajiban untuk membantu sang ibu.
Ia pun sibuk bekerja demi memenuhi kebutuhan keluarga.
"Saya harus cari kayu bakar dekat rumah dan keliling di asrama, jualan," tuturnya.
Tanpa rasa malu, ia juga menceritakan pernah menjadi loper koran saat dirinya duduk di bangku SMA.
"Jadi, pagi saya ambil koran,"
"Saya baca-baca dulu koran itu terutama Kompas,"
"Saya paling seneng tajuk rencana Kompas," katanya.
Dudung bercerita, sehabis rutinitasnya mengantar koran selesai, ia kemudian mengedarkan berbagai dagangan buatan ibundanya.
Lantas kejadian unik pun terjadi, dagangan ibunya yang Ia jajakan pernah ditendang oleh seorang anggota TNI.
Hingga akhirnya, oknum tamtama itu mendapat teguran karena telah berlaku buruk terhadap dirinya.
Namun, kejadian tersebut justru menjadi motivasi serta semangat bagi dirinya,
Hingga, dirinya mengaku mulai bangkit dan termotivasi.
"Awas nanti, saya bilang, saya jadi perwira nanti saya," ujar Dudung.
Rupanya, motivasi tersebut terealisasi.
Bahkan, kini dirinya suskes menjadi seorang Perwira TNI AD.
Sejak 27 Juli 2020 Dudung naik pangkat menjadi Letnan Jenderal dengan tiga bintang di pundaknya.
Nama pria kelahiran Bandung, Jawa Barat tersebut sempat ramai diperbincangkan publik ketika ia bersikap keras terhadap FPI pada akhir 2020 silam.
Dudung ketika itu, secara terang-terangan menginstruksikan prajuritnya untuk mencopot baliho organisasi FPI.
Instruksi ini diberikan Dudung tak lama usai Pemimpin FPI, Rizieq Shihab kembali dari Arab Saudi pada November 2020.
Saat itu, spanduk Rizieq dan FPI bertebaran di berbagai penjuru Ibu Kota.
"Ada berbaju loreng menurunkan baliho Habib Rizieq, itu perintah saya," kata Dudung menjawab pertanyaan wartawan usai apel pasukan di Monas, Jakarta Pusat, Jumat (20/11/2020), melansir Tribunnews.
Dudung menjelaskan, awalnya sejumlah petugas satpol PP sudah menurunkan baliho yang dipasang tanpa izin itu.
Namun, pihak FPI justru kembali memasang baliho-baliho tersebut.
Oleh karena itu, TNI turun tangan.
Selain soal spanduk, kepulangan Rizieq saat itu juga sempat menimbulkan kerumunan oleh massa pendukungnya.
Padahal, kerumunan massa dilarang di masa pandemi Covid-19.
Dudung pun sempat mengusulkan agar organisasi FPI dibubarkan saja.
"Kalau perlu FPI bubarkan saja itu, bubarkan saja!"
"Kalau coba-coba dengan TNI, mari."
"Sekarang kok mereka ini seperti yang ngatur, suka-sukanya sendiri," kata Dudung.
Ia juga mengingatkan FPI untuk tidak mengganggu keharmonisan masyarakat Jakarta.
"Jangan coba-coba ganggu persatuan dan kesatuan di Jakarta, saya panglimanya."
"Kalau coba-coba, akan saya hajar nanti!" ujar Dudung.