Aduh, Akun Twitter Polda Sumut Ketahuan Menyukai Konten Dewasa Sesama Jenis, Kabid Humas: Saya Minta Maaf

Suar.ID -Akun Twitter Polda Sumut Ketahuan Menyukai Konten Dewasa Sesama Jenis, Kabid Humas ungkapkan hal ini.

Polda Sumut menanggapi kabar viralnya akun Twitter Polda Sumut yang menyukai konten mesum.

Adanya tangkapan layar yang memperlihatkan akun Twitter Polda Sumut menyukai konten porno sesama jenis telah beredar luas dan menjadi cibiran masyarakat.

Baca Juga: Pria Ini Syok Bukan Main Setelah Menikahi Seorang Wanita yang Tiba-tiba Menghilang Tanpa Jejak, Ternyata Istrinya Adalah Penipu yang Menyukai Sesama Jenis

Sebagai akun resmi kepolisian, akun itu dianggap tidak pantas menyukai konten-konten mesum.

Namun, polisi punya alasan lain.

Terkait masalah ini, Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Hadi Wahyudi meminta maaf kepada masyarakat.

Baca Juga: Geger, Adik Rano Karno Mendadak Disebut Sudah Nikah dengan Sesama Jenis, Fakta Mengejutkan Terbongkar: Itu Urusan Saya

"Saya menyampaikan permohonan maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi di beberapa media sosial," kata Hadi, melansir dari Tribun Medan.

Hadi mengatakan, sebenarnya akun Twitter Polda Sumut sudah diretas sejak 2020 silam.

Kuat dugaan, peretaslah yang menyukai konten porno sesama jenis tersebut.

Baca Juga: Wajar aja Selalu Menolak Diajak Berhubungan Ranjang, Suami yang Baru Dinikahi Rupanya Penyuka Sesama Jenis, Sang Istri Langsung Syok Berat hingga Nekat Lakukan Hal Ini

"Sekali lagi, saya minta maaf."

"Kemudian, kita akan terus mendalami dan memastikan untuk media sosial yang dikelola Polda Sumut, dalam hal ini Bid Humas memberikan edukasi kepada masyarakat," ucapnya.

Dari informasi yang beredar, konten porno sesama jenis itu dibuat tanggal 11 September 2020.

Baca Juga: Coki Pardede Ditangkap Polisi saat Tengah Nonton Video Sesama Jenis, Sang Kekasih Ungkap Fakta Mengejutkan: Banyak yang Kayak Gitu

Selanjutnya, akun Twitter Polda Sumut memberikan tanggapan suka terhadap konten amoral tersebut.

Sebelumnya diakui, akun Twitter Polda Sumut sudah diretas sejak 2020.

Namun, sejumlah pihak menilai penanganannya begitu lamban.

Padahal, petugas Unit Cyber Crime Dit Reskrimsus Polda Sumut punya alat canggih dan mumpuni untuk menangkap pelaku peretasan.