Suar.ID - Kasus pembunuhan Subang menyita perhatian kriminolog Universita Padjajaran (Unpad) Yesmil Anwar.
Yesmil pun mencoba membongkar motif apa yang melarati kasus pembunuhan keji.
Sudah dua bulan lebih kasus ini berjalan, akankah segera terungkap?
Lebih dari itu, Yesmil juga menyoroti kinerja kepolisian dalam mengungkap kasus pembunuhan Subang.
Hal ini lantaranya sudah dua bulan lebih kasus pembunuhan Subang berjalan tapi tak kunjung ada titik terang.
Dia bilang, "Ini kelihatan tidak meratanya profesionalitas penyidik di lapangan."
Karena saking lamanya tak terpecahkan, Yesmil melihat kasus ini justru menyebabkan bola liar.
Bahkan Bareskrim Mabes Polri ikut turun tangan untuk menangani kasus ini.
"Tapi yang dicari kebenaran formil yang benar benar terjadi," kata Yesmil Anwar.
Oleh sebab itu, Yesmil menganjutkan penyidik untuk menggunakan hasil forensik.
Tak hanya itu, hasil uji forensik juga harus didukung dengan barang bukti yang kuat.
Yesmil juga berharap kasus ini segera diselesaikan.
Karena kalau terus dibiarkan justru akan mencoreng nama polisi sendiri.
Potret Tuti dan Amalia semasa hidup. Mereka ibu dan anak yang jadi korban pembunuhan di Subang.
Seperti yang pernah dia sebut sebelumnya, kasus pembunuhan Subang punya tiga motif.
Mulai dari harta, kuasa, hingga soal cinta.
"Nah itu yang perlu diperdalam," tegasnya.
"Kenapa anaknya dibunuh? forensiknya sangat penting. Lalu dicek kondisi mobilnya, apakah bensinnya penuh? Kalau mobilnya dipasang GPS bisa ketahuan mobil kemana saja."
Yesmil juga menyoroti pihak penyelidik yang hanya fokus kepada Yosef dalam hal pemeriksaan.
"Ini kurang fair ketika yang diperiksa banyaknya (Yosef) terus. Diperiksalah sesuai KUHAP," katanya.
"Lebih diperlihatkan kepada msyarakat prosesnya karena masyarakat menginginkan adanya keadilan," sambung dia.
Yosef menangis di makam Tuti dan Amelia, korban kasus pembunuhan Subang.