Babak Baru Pembunuhan Subang, Sosok Ini Mimpi Bertemu Tuti Dan Amalia Mustika Ratu Pamit Bawa Koper

Kamis, 21 Oktober 2021 | 11:57
TribunJabar.id

Istri Yoris, Yanti Jubaedah, mengaku mimpi bertemu mertua dan adik iparnya, Tuti dan Amalia Mustika Ratu, dua korban kasus pembunuhan Subang.

Suar.ID - Istri Yoris, Yanti Jubaedah, mengaku mimpi bertemu mertua dan adik iparnya, Tuti dan Amalia Mustika Ratu, dua korban kasus pembunuhan Subang.

Dalam tidurnya, Yanti mengaku melihat Amalia Mustika Ratu pamit sembari membawa koper.

Selain itu, menurut Yanti, Amalia tidak bicara dan cuek kepadanya.

Mimpi itu, kata Yanti, bertepatan dengan 40 hari kematian Amalia Mustika Ratu.

"Enggak ngomong pamit. Mamah sama Amel beres-beres. Amelnya yang beres-beres baju," kata Yanti.

"Bawa koper, diberesin, dilipat bajunya. Mimpi sekilas, itu saja."

Masih menurut Yanti, dalam mimpi itu tidak terlihat tanda-tanda kesedihan dari Amalia.

Justru Yanti yang menangis di mimpi itu.

"Sayanya saja yang nangis, Amelnya yang cuek cuma lipat baju."

Petunjuk di Kuku Amalia

Petunjuk emas untuk mengungkap kasus Subang ditemukan setelah autopsi kedua jasad Amalia Mustika Ratu (23) dan Tuti Suhartini (55).

Pelaku kasus perampasan nyawa ibu dan anak yang terjadi di Kabupaten Subang pada 18 Agustus 2021 itu belum tertangkap.

Untuk mendapatkan petunjuk, kepolisian melakukan autopsi kedua yang dilakukan oleh ahli forensik Polri Kombes Pol Sumy Hastry Purwanti.

Tribunnews.com

Istri Yoris, Yanti Jubaedah, mengaku mimpi bertemu mertua dan adik iparnya, Tuti dan Amalia Mustika Ratu, dua korban kasus pembunuhan Subang.

Autopsi pertama dilakukan pada 18 Agustus 2021.

dr Kombes Pol Sumy Hastri Purwanti mengaku sudah mendapatkan petunjuk emas.

Menurutnya, dari jasad korban ditemukan petunjuk yang dicocokkan dengan bukti lainnya.

"Kita cari petunjuk lain di tubuh jenazah. Dari seluruh kasus pembunuhan, tubuh manusia itu menyimpan petunjuk yang luar biasa. Petunjuk emas," kata Hastry dari Youtube Tribunnews, Selasa (19/10/2021).

Hastry mengatakan autopsi pertama sudah dilakukan secara baik.

Namun, autopsi kedua bersifat untuk memastikan. Hasilnya akan menguak waktu, cara, mekanisme, dan penyebab kematian dari Tuti dan Amalia.

Hasil autopsi pertama tidak dilakukan dr Hastry sebab ia sedang bertugas di Jawa Tengah namun ia sudah menyimpan hasilnya.

"Untuk kasus Subang itu memang jelas kasus pembunuhan. Autopsi pertama sudah bagus, sudah baik. Saya hanya melengkapi saja dan memastikan kalau dari hasil autopsi pertama itu bisa membuktikan waktu kematian, cara kematian, mekanisme kematian, dan sebab kematian," papar dr Hastry.

Hasil autopsi ulang jasad Tuti dan Amalia, kata dr Hastry, lantas dicocokkan dengan beberapa bukti pemeriksaan lain secara menyeluruh.

"Pengambilan tubuh jenazah itu kita periksa lagi ke ahli DNA forensik. Kalau memang butuh pemeriksaan sidik jari ke ahli fingerprint forensik. Kalau dia diracun kita ke toksikologi forensik," ujar dr Hastry.

Salah satu petunjuk yang ditemukan dari autopsi kedua adalah jejak pada kuku korban.

Bukti pada kuku Amalia ini menunjukkan dugaan kalau korban sempat melakukan perlawanan kepada pelaku pembunuhan sebelum dihabisi.

"Sambil memeriksa sidik jari, kita lihat juga tanda-tanda di tubuhnya. Kalau ada perlawanan, misalnya mencakar, memukul atau mencubit pelaku itu terlihat dari epitel yang tertinggal di kuku korban," ucap dr Hastry.

"Jari-jarinya sekalian diambil untuk diperiksa DNA-nya. Itu kita periksa lengkap," tambahnya.

Epitel adalah jaringan dengan luas permukaan yang cukup besar dengan sel-sel yang sangat rapat.

Kolase YouTube tvOnenews dan youtube kompastv
Kolase YouTube tvOnenews dan youtube kompastv

Istri Yoris, Yanti Jubaedah, mengaku mimpi bertemu mertua dan adik iparnya, Tuti dan Amalia Mustika Ratu, dua korban kasus pembunuhan Subang.

Jaringan ini berfungsi untuk melapisi atau menutupi permukaan tubuh dan menyusun bagian terluar organ.

Selain itu, dr Hastry pun mencocokkan pemeriksaan primer dan sekunder terkait jasad Amalia dan Tuti.

Untuk pemeriksaan sekunder, keluarga korban turut dicecar polisi untuk memastikan data pada tubuh Tuti dan Amalia.

"Karena identifikasi itu ada 2, primer dan sekunder. Primer itu dari gigi, sidik jari dan DNA.

Kalau sekunder itu dari data medis yang saya periksa semuanya. Ada tanda tato kah, bekas operasi, tanda lahir. Itu kita cocokkan dari keterangan keluarganya," kata dr Hastry.

Tag

Editor : Moh. Habib Asyhad