Suar.ID- Awan gelap nampaknya masih menyelimuti kasus pembunuhan ibu dan anak di Subang.
Lebih dari sebulan kasus pembunuhan ini berlalu, polisi masih terus melakukan penyelidikan.
Sayangnya, sampai saat ini polisi belum bisa mengungkapkan tersangka kasus yang menewaskan Tuti Suhartini dan Amalia Mustika Ratu.
Polisi pun masih terus mencari detail lain agar semua menjadi lebih pasti.
Tak cuma sampai disitu, pihak kepolisian pun sudah melakukan berbagai upaya untuk mengungkap kasus ini.
Terbaru, polisi pun mendatangkan ahli forensik dari Mobes Polri.
Dilansir TribunnewsBogor.com, salah satu ahli forensik tersebut adalah dr Hastry, ia diturunkan ke lokasi kejadian untuk melakukan autopsi ulang jasad Tuti dan Amalia.
Dari hasil olah TKP di lokasi pembunuhan ibu dan anak di Jalancagak, Subang ini pun diungkap secara blak-blakan oleh dr Hastry.
Menurutnya, hasil olah TKP ini akan menguak siapa dalang dibalik pembunuhan keji ini.
Sebelumnya pada Sabtu (2/10), makam Tuti dan Amalia ini dibongkar lagi guna dilakukan autopsi ulang.
Usai mengantongi hasil autopsi, rombongan polisi dan dr Hastry pun langsung kembali mendatangi lokasi pembunuhan sadis untuk menggelar olah TKP.
Melansir dari tayangan YouTube TVOne, pada Minggu (3/10) pukul 14.00 WIB, terlihat puluhan anggota kepolisian dengan berpakaian preman mendatangi TKP.
Sang ahli forensik, dr Hastry pun ikut serta bersama polisi ke lokasi kejadian sampil mengenakan pakaian merah dan topi merah.
Disana, sejumlah tim terlihat melakukan pemeriksaan di sekitar garasi mobil tempat Tuti dan Amalia ditemukan tewas di dalam bagasi mobil Alphard miliknya.
Nampak dr Hastry mencocokkan data labfor yang tersimpan di HP-nya dan mencocokkannya dengan temuan di TKP pembunuhan.
Setelah menyelidiki halaman rumah, dr Hastry beserta penyidik yang lain pun menyelidiki ruangan demi ruangan di dalam rumah Tuti.
Sementara itu, dalam laman Instagram Story dr Hastry, ia pun menyebutkan kalau ruang tamu rumah korban tampak berantakan.
Selanjutnya, penyidik dari Polres Subang dan Mabes Polri ini nampak menjelaskan kronologi pembunuhan ibu dan anak pada dr Hastry.
Selain itu, dr Hastry kemudian diajak ke dalam kamar Tuti dan Amalia.
Dalam potongan foto yang ditampilkan dr Hastry, kondisi kamar kedua korban ini pun terlihat berantakan.
Mulai baju-baju dan boneka pun tergeletak begitu saja di atas kasur.
Penyidik terlihat menunjuk dinding dekat kasur korban, diduga ada bercak darah.
Secara terpisah, Kapolres Subang, AKBP Sumarni mengatakan kalau hasil olah TKP menunjukkan kalau Tuti dan Amalia dihabisi dalam posisi yang berbeda.
Hal ini didasarkan pada luka yang diderita oleh Tuti dan Amalia.
Pada tubuh Tuti, tak ditemukan adanya bekas luka pukulan sehingga diduga korban ini dibunuh pelaku saat sedang tidur.
“Sepertinya pada saat dipukul, korban Tuti sedang tidur, karena tidak ada tanda perlawanan atau bekas kekerasan,” papar AKBP Sumarni, dilansir dari Kompas TV.
Berbeda dari kondisi sang ibu, kondisi tubuh Amalia ini malah didapati bekas luka pukulan atau kekerasan pada bagian kepala.
“Anak korban (Amelia) sepertinya ada perlawanan, karena ada bekas pukulan,” ungkapnya.
AKBP Sumanrni pun menyebutkan kalau pelaku diduga menghabisi korban di kamar dikarenakan kondisi kamar juga berantakan.
Diduga, pelaku ini menggunakan papan kayu yang digunakan untuk mencuci pakaian.
Barang bukti ini disembunyikan oleh pelaku di gudang yang ditumpuk dengan barang-barang lainnya.
“Kami menemukan sejumlah barang bukti, salah satunya papan tempat mencuci baju yang diperkirakan untuk digunakan untuk membunuh korban,” kata Sumarni.
Pelaku pun kemudian menyeret korban melalui pintu belakang dan membawa korban ini ke bagasi mobil Alphard yang terparkir di garasai depan rumah.