Suar.ID - Dituding Gegara Vaksin Covid-19 jadi Alasan Tukul Arwana Alami Pendarahan Otak, RS PON Akhirnya Ungkap Fakta Ini.
Kabar tak menyenangkan datang dari komedian Tukul Arwana.
Presenter Empat Mata ini dilarikan ke rumah sakit akibat mengalami pendarahan otak.
Terkait kabar Tukul Arwana dilarikan ke rumah sakit, hal tersebut langsung dikonfirmasi oleh sang anak, Ega Prayudi.
Ia menyebut sang ayah kini masih dalam penanganan dokter di Rumah Sakit Pusat Otak Nasional, Cawang, Jakarta Timur.
"Betul, beliau saat ini masih dalam perawatan dokter," ujar Ega Prayudi saat dihubungi oleh awak media, Kamis (23/9/2021), melansir Tribunnews.
Tak mau berkomentar banyak, Ega pun meminta doa untuk kesembuhan sang ayah.
"Mohon doanya, ya."
Sementara itu, Direktur Utama Rumah Sakit Pusat Otak Nasional (RS PON) dr Mursyid Bustami, Sp.S (K), KIC, MARS membantah rumor stroke pendarahan otak yang dialami pada komedian Tukul Arwana akibat vaksin Covid-19.
Hal itu disampaikannya dalam konferensi pers virtual pada Jumat (24/9/2021).
"Kami tegaskan tidak ada hubungan pendarahan dengan vaksin Covid-19," ujar Mursyid.
"Apapun jenis vaksinnya, apapun mereknya belum ada yang mengatakan ada risiko stroke pendarahan akibat vaksin," lanjutnya.
Memang, kiniramai berita hoaks di media sosial Twitter.
Netizen menduga pendarahan otak yang dialami komedian Tukul Arwana berkaitan dengan vaksin Covid-19.
Mursyid mengatakan, sampai saat ini belum ada penelitian ilmiah yang menyatakan ada hubungan vaksin menyebabkan stroke pendarahan otak.
Baca Juga: Kabar Duka, Tukul Arwana Mendadak Dilarikan ke Rumah Sakit, Sang Anak Ungkap Pilu: Mohon Doanya
"Ini perlu kita klarifikasi,"
"Tidak ada hubungan stroke pendarahan otak dengan vaksin Covid-19," jelas Mursyid.
Dr Mursyid menuturkan, penyebab terjadi stroke pendarahan otak adalah terjadi saat tidak kuatnya pembuluh darah di otak menahan tekanan darah yang tinggi sehingga ada kebocoran.
Baca Juga: Geger, Tukul Arwana Mendadak Tumbang hingga Dilarikan ke Rumah Sakit, Unggahan Terakhir jadi Sorotan
"Sudah ada potensi untuk bocor atau pecah, yang waktu tertentu tekanannya meningkat tidak kuat lagi menahan,"
"Sehingga, pembuluh darah itu pecah,"
"Sehingga, mengganggu fungsi otak di sekitarnya," jelas Mursyid Bustami.
Ia mengatakan, pasien stroke pendarahan sebelumnya tidak mengalami keluhan apa-apa.
Namun kemudian, setelah terjadi pecah pembuluh darah, maka 70 persen pasien mengalami gejala sakit kepala.
"Gejala lain juga mengalami penurunan kesadaran," tuturnya.