Masih Sayang Nyawa? Jangan Goreng dan Makan Tempe Tiap Hari! Lebih Baik Dimasak dengan Cara Ini

Minggu, 19 September 2021 | 11:03
Pixabay.com

Ilustrasi Tempe.

Suar.ID - Anda mungkin sudah tidak asing lagi dengan tempe.

Bagi orang Indonesia tempe adalah salah satu lauk yang biasa ada di meja makan.

Tempe adalah makanan yang murah dan mudah didapat.

Baca Juga: Krisdayanti Keceplosan Bongkar Gajinya di DPR hingga bikin Ribut Anggota Dewan, Ternyata Segini Harta Kekayaan Istri Raul Lemos

Mengolah tempe pun tidak sulit.

Anda bisa mengukus hingga menggorengnya.

Selain enak, tempe juga bermanfaat bagi kesehatan kita.

Hal ini karena adanya kedelai sebagai bahan dasar pembuatan tempe.

Baca Juga: Serem Banget Nggak Sih Bertemu Orang Meninggal dalam Mimpi? Kira-kira Apa ya Tafsir Mimpi Melihat Orang Meninggal? Coba Simak Penjelasannya Berikut Ini

Kedelai yang ada pada tempe memiliki kandungan vitamin A, kalsium, zat besi, dan serat.

Karena itulah makan tempe setiap hari diperbolehkan.

Mengolah tempe dengan cara yang salah justru bisa membahayakan kesehatan kita.

Apalagi jika Anda mengonsumsi tempe setiap hari, bukan tidak mungkin kalau tubuh akan mengalami sakit-sakitan bahkan sampai bisa menyebabkan kematian.

Melansir dari SajianSedap, makan tempe tiap hari bisa berbahaya karena bisa menyebabkan gangguan tiroid, alergi, gangguan reproduksi hingga risiko kanker.

Waduh, seperti apa cara mengolah tempe yang salah itu?

Baca Juga: Tak Kapok-kapok, Meski Dijegal Berbagai Boikot, Saipul Jamil Tetap Lakukan Syuting Video Klip untuk Project Bersama Indah Sari

Mengutip dariKompas.com, Guru Besar Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan Institut Pertanian Bogor yang juga sekaligus Ketua Forum Tempe Indonesia, Made Astawan, mengatakan banyak kandungan di dalam tempe yang bisa menambah lezat dan sehat jika dimasak dengan benar.

Ia mengatakan jika di dalam tempe ada mahluk hidup, ada prebiotik yang dimakan berwujud mikroba dalam keadaan hidup bernama bakteri asam laktat.

Bakteri ini sama seperti yang ada di yoghurt.

Bahkan, di dalam tempe, bakteri asam laktatnya lebih tinggi, apalagi jika dimasakdengan benar dan kualitas tempenya baik.

Made mengatakan bakteri prebiotik itu hanya satu dari sekian kandungan bermanfaat di dalam tempe.

Namun sayangnya, bakteri baik itulah yang mudah rusak jika dipanaskan.

Oleh karena itu, jika ingin bermanfaat bagi pencernaan, idealnya jangan memasak tempe dengan metode yang sangat panas, seperti digoreng.

Selain menghancurkan bakteri baik pada tempe, Made menyebutkan saat tempe digoreng juga akan merusak kandungan minyak kedelai.

"Minyak kedelai yang sehat mengandung lemak nabati, dalam tempe akan larut itu, diganti minyak goreng lemak jenuh, sayang sekali," ujar Made.

Baca Juga: Video Pasangan Gancet Bikin Heboh Jagat Dunia Maya, Begini Faktanya Berdasarkan Medis

Karena tempe goreng bahaya untuk kesehatan, Made pun menyarankan agar tempe diolah dengan cara memasak yang lain.

Seperti contohnya, dikukus, dibakar, dipanggang, dan yang lainnya.

Namun, cara memasak ini direkomendasikan dengan catatan, tempe tersebut harus higienis atau bersih pembuatannya.

Satu hal lain yang perlu diingat, di dalam tempe ternyata sudah mengandung MSG alami, sama seperti penyedap makanan.

Maka dari itu, Anda sebenarnya tidak usah lagi menambah MSG saat memasak tempe.

Selain itu disarankan untuk tidak mengonsumsi tempe tiap hari.

Tag

Editor : Adrie Saputra

Sumber Kompas.com