Suar.ID - Di Bali tengah viral video pasangan gancet, yang tak bisa lepas usai melakukan hubungan badan.
Video itu tersebar salah satunya melalui akun TikTok @indriani_be, Minggu (5/9) kemarin.
Apa yang terjadi di Bali itu ternyata bukan hal baru dalam dunia medis.
Fenomena apa itu?
Dalam video tersebut, sepasang kekasih terlibat usai berhubungan badan.
Tapi posisi keduanya "lengket", tak bisa dipisahkan.
Tampak si wanita berada di bawah sementara si pria berada di atas dan sedikit miring.Terdengar rintihan kesakitan dan si perempuan pun cuma bisa terus menangis sembari meminta tolong.
Dalam video tersebut juga muncul seorang pria yang mirip ustaz sedang memimpin doa.
Sejumlah pria dan wanita pun juga nampak duduk di samping tempat tidur dan ikut mendoakan sepasang kekasih yang gancet.
Dalam video berikutnya, nampak Ustaz ini mengusapkan tangannya di atas badan si pria.
Kemudian, ia pun meminta si pria untuk bergeser.
Sejumlah pria yang ada di sini pun membantu si pria yang gancet untuk melepas posisinya.
Setelah ditelisik lebih jauh, video tersebut ternyata cuma settingan.
Tujuan video tersebut untuk media pembelajaran.
Video asli sebelumnya diunggah oleh akun YouTube Gus Idris Offficial pada 5 September 2021 dan memiliki durasi 50 menit.
Video ini sendiri berjudul 'AZAB BERZINA PASANGAN INI GANCET || K3L4MINY4 GAK BISA LEPAS'.
Pada kolom deskripsi, pembuat video menjelaskan kalau cerita dalam video ini rekaan alias fiksi belaka.
Video sepasang kekasih gancet ini dibuat untuk tujuan pendidikan serta hiburan.
Terlepas dari fakta bahwa itu hanya video rekaan, tapi fenomena pasangan gancet memang ada.
Dan harap dicatat, itu nggak ada urusannya dengan azab, karena ada penjelasan medisnya.
Dalam istilah medis, pasangan gancet dikenal sebagai penis captivus.
Penis captivus atau gancet ini adalah kondisi saat organ intim pria tersangkut di dalam vagina saat sedang melakukan hubungan intim.
Kendati menurut Healthline, penis captivus ini sangat jarang ditemui meski kondisi gancet ini bisa saja terjadi.
BBC pernah melansir, penis captivus terjadi saat otot-otot organ intim wanita menekan organ intim pria jauh lebih kuat dari biasanya.
"Otot-otot dasar panggul wanita berkontraksi secara ritmik ketika orgasme," kata Dr. John Dean kepada BBC.
"Otot-otot itu kemudian berkontraksi pada organ intim pasangannya sehingga kemudian macet."
Masih menurut BBC, kasus penis captivus terus diperdebatkan dalam literatur medis selama hampir 40 tahun.
Itu semua bermula sejak 1979, ketika British Medical Journal menerbitkan sebuah makalah tentang hal ini.Dokter memberikan penjelasan patofisiologis bahwa ini terjadi karena kontraksi spastis dari otot levator ani.
Menurut pendapat dokter, ini mungkin merupakan vaginismus yaitu kejang otot tak disengaja yang menyebabkan otot kram dan terjaga.
Penis captivus biasanya terjadi karena wanita cemas saat bercinta, seperti kegelisahan yang menyebabkan hiperventilasi yang menyebabkan kram tangan dan otot hebat.
Itulah sebabnya beberapa wanita mengalami hal ini.
British Medical Journal mencatat, cerita tentang hal ini hanya untuk menakuti kaum muda agar tidak berhubungan seks.
Meskipun begitu, beberapa dokter percaya pada penis captivus ini.