Ritual Berhubungan Badan Berkedok Pesugihan Di Gunung Kemukus, Kata Kuncinya 'Piyambak Mawon, Mas?'

Selasa, 07 September 2021 | 06:32
Afif Km/Intisari

Pada umumnya, mereka yang datang berziarah untuk mencari pesugihan ke Gunung Kemukus menghindari hubungan dengan wanita sewaan.

Suar.ID -Ini adalah cerita beberapa tahun yang lalu yang pernah terjadi di Gunung Kemukus: soal ritual berhubungan badan berbalut pesugihan alias ngalap berkah.

Kata kuncinya adalah "Piyambak mawon, Mas?" atau "Piyambak mawon, Mbak?".

Jika yang ditanya sedang piyambak mawon, artinya perkenalan akan dilanjutkan dengan kegiatan lain:bercakap-cakap santai di bawah pepohonan.

Jika keduanya punya niat yang sama,ngalap berkah Pangeran Samudra, bisa jadi keduanya akan tidur bersama.

Tapi ternyata tak semudah itu.

Tak hanya kenekatan untuk berkenalan, peziarah Gunung Kemukus juga harus jeli saat memilih pasangan saatmelakukan ritual seks di Gunung Kemukus.

Selainpeziarah sejati, Gunung Kemukus juga dipenuhi laki-laki iseng dan para WTS.

Mereka biasanya banyakberkeliaran di seputar makam dan selalu berusaha mengecoh peziarah.

Dengan gaya lugu mereka selalu mengaku pada siapa saja bahwa mereka juga peziarah dari jauh dan baru pertama kali datang ke Kemukus.

Peziarah baru yang belum kenal medan Kemukus banyak yang tertipu.

Maksud hati mencari teman ngalap berkah, tahunya malah jatuh ke pelukan kupu-kupu malam atau laki-laki hidung belang yang cuma mau ngalap birahi.

"Kalau sudah dua-tiga kali ke sini, baru kita tahu mana peziarah asli, mana wanita pelat kuning yang memang mangkal di Kemukus," kata Suhandi, peziarah yang mengaku rajin ke Kemukus setelah usaha dagangnya hancur gara-gara diguna-gunai orang, seperti pernah dilaporkan Majalah Intisari.

IST via Suar.id
IST via Suar.id

Pada umumnya, mereka yang datang berziarah untuk mencari pesugihan ke Gunung Kemukus menghindari hubungan dengan wanita sewaan.

Tapi pada umumnya, mereka yang datang ke Gunung Kemukusmenghindari hubungan dengan wanita sewaan.

Selain karena harus mengeluarkan biaya lebih, berhubungan dengan WTS juga sulit langgeng.

"Bisa saja malam ini dia tidur dengan kita, tapi bulan depan main dengan orang lain," cerita seorang peziarah.

"Maklum, namanya juga wanita bayaran."

Tapi ada peraturan, para juru kunci makam rupanya kurang jelas mengatur soal teman kencan ini.

Soal hubungan dengan wanita pelat kuning tak pernah disebut bagaimana hukumnya.

Karenanya, tak aneh kalau ada sementara peziarah mencari jalan yang gampang saja.

Pokoknya, asal tetap mematuhi prinsip tak berganti-ganti pasangan selama tujuh kali berturut-turut.

Sekilas Gunung Kemukus

Gunung Kemukus seperti halnya tempat-tempat ziarah lain di Pulau Jawa.

Mirip seperti Gunung Jati, Gunung Muria, atau Gunung Kawi.

Para peziarah biasanya memusatkan aktivitas di sekitar makamorang yang dianggap punya daya linuwih atau yang sakti mandraguna: Pangeran Samudra.

Makamnya berada dipuncak Gunung Kemukus.

Ada beberapa syarat yang harus dipenuhi oleh para peziaran jika ingin permohonannya terkabul.

Pertama-tama, peziarah harus mandidi Sendang Ontrowulan, mata air yang terletak beberapa ratus meter sebelah timur makam.

Setelah itu nyekar di makam Pangeran Samudra.

Selanjutnya, peziarah harus menyepi sepanjang malam di sekitar makam.

Tapi ini nyepi bukan sembarang nyepi.

Afif Km/Intisari

Pada umumnya, mereka yang datang berziarah untuk mencari pesugihan ke Gunung Kemukus menghindari hubungan dengan wanita sewaan.

Nyepi di Gunung Kemukus harus disertai ritual seks dengan lawan jenis tapi bukan istri atau suami sendiri.

Itulah yang membedakan pesugihan di Gunung Kemukus dengan di tempat lain.

Coba Anda bayangka, di satu tempat terbuka ada ratusan pasangan pezaiarah.

Mereka beramai-ramaimelakukan hubungan badan secara massal dan kolosal.

Sekilas tampak surealis, tapi begitulah adanya.

Lalu siapa Pangeran Samudra?

Konon katanya,Pangeran Samudra adalah pangeran dari Kerajaan Demak yang jatuh cinta pada ibunya sendiri, R.A. Ontrowulan.

Karena itu dia diusir oleh ayahnya sendiri.

Pangeran Samudra kemudian mengembara hingga akhirnya meninggal di Gunung Kemukus.

Sang ibu kemudian menyusul anaknya sampai meninggal di sana.

Sebagai lambang cinta kasih mereka, keduanya lalu dimakamkan dalam satu liang lahat.

Itu baru satu versi.

Menurut cerita lain,setelah saling bertemu kembali, Pangeran Samudra dan ibunya tak kuasa menahan rindu dendam.

Mereka pun melakukan hubungan intim bak suami-istri.

Tapi keduanya keburu diketahui dan langsungdibunuh.

Setelah meninggal, Pangeran Samudra sempat bilang,siapa yang bisa melanjutkan hubungan intim mereka, segala permintaannya bakal terkabul.

Tak jelas versi mana yang paling benar.

Tapiversi terakhirlah yang paling sering digembar-gemborkan di Kemukus.

Selain lebih seru untuk didengar,juga memberi pengesahan dilakukannya hubungan seks bebas antarpeziarah.

Editor : Moh. Habib Asyhad

Baca Lainnya