Suar.ID - Nasibnahas dialami seorang bocah enam tahun asal Malino, Kecamatan Tinggimoncong, Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan (Sulsel).
Bocah tersebut harus dilarikan ke rumah sakit seusai matanya dikorbankan untuk pesugihan kedua orangtua, paman, kakek, dan neneknya.
Paman korban, Bayu (34) menyebut kejadian ini diketahuinya saat ia tengah duduk sepulang dari pemakaman.
Saat itu, dia duduk santai di depan rumah korban ditemani petugas Bhabinkantibmas Malino.
Tiba-tiba ia mendengar suara teriakan anak kecil dari dalam rumah.
Rupanya, kelima pelaku tengah berusaha mengorbankan mata bocah tak berdosa itu.
Mengetahui kejadian itu, Bayu langsung mengevakuasi korban ke rumah sakit.
"Jadi kami masuk, ternyata matanya sedang dicungkil oleh ibunya dan bapak. Kakek dan neneknya memegang tangan dan kaki korban," kata Bayu, dikutip dari Kompas.com, Sabtu (4/9/2021).
"Jadi kami langsung ambil ini anak untuk dievakuasi."
Bayu menduga bocah enam tahun ini hendak dijadikan tumbal oleh kelima pelaku.
Pasalnya, ibu korban mengaku kerap mendengar bisikan gaib.
Tak hanya itu, ibu bocah enam tahun ini juga kerap melakukan ritual aneh di rumah setiap malam.
"Di rumah itu memang mereka sering gelar ritual aneh seperti pesugihan dan mereka kerap berhalusinasi," ujarnya.
Setelah kasus ini terungkap, polisi langsung memburu kelima pelaku yang terdiri atas ibu, ayah, kakek, nenek, dan paman korban.
Dua di antaranya langsung menjalani pemeriksaan kejiwaann di Rumah Sakit Dadi Makassar.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Gowa, AKP Boby Rachman mengatakan para pelaku mengaku melakukan tindakan keji itu karena mendapat bisikan gaib.
"Sampai saat ini kami telah mengamankan tiga orang dan dua sementara menjalani pemeriksaan di Rumah Sakit Jiwa Dadi Makassar," ujar Boby.
"Sebab, ada dugaan awal gangguan mental. Namun, kami masih menunggu hasil pemeriksaan kejiwaan rumah sakit."
"Berdasarkan hasil interogasi dari para tersangka, motifnya ini adalah halusinasi, di mana tersangka kerap mendapat bisikan gaib yang mengharuskan melakukan kekerasan kepada korban."