Suar.ID -Kasus pembunuhan Subang yang menewaskan Tuti dan Amalia Mustika Ratu mendapat perhatian dari krimonolog Universitas Indoesia, Adrianus Meliala.
Meliala mengatakan, pelaku pembunuhan Subang punya banyak waktu menghabisi nyawa Tuti dan Amalia Mustika Ratu.
Hingga kini, kepolisian Polres Subang belum mampu membongkar siapa pelaku pembunuhan keji itu.
Yang jelas, menurut keterangan polisi,pelaku membunuh Tuti dan Amalia di kamar tidur masing-masing.
Setelah itu, keduanya dibawa ke bagasi mobil Alphard yang terpakir di samping rumah korban.
Tak hanya itu, pelaku juga sempat membersihkan baju dari darah yang melekat setelah melakukan aksinya.
"Pembunuh punya cukup waktu melakukan pembersihkan TKP sebelum kabur," kata Meliala.
"Jadi sebagaimana diungkapkan bahwa korban itu kelihatannya dibunuh di kamar tidur mereka masing-masing, kemudian dibawa ke mobil."
Walau begitu, Meliala yakin, tak ada kejahatan yang sempurna.
Ada saja bukti atawa jejak yang tertinggal di TKP.
Salah satu bukti yang tidak bisa dengan mudah diganti dan dihapus adalah jejak digital.
"Tapi saya yakin tidak ada kejahatan yang sempurna, akan ada saja yang tertinggal, dimana kemudian polisi dapat mengeksplorasi. Salah satu diperkirakan tidak dapat diganti, dihapus dengan begitu saja adalah jejak digital," pungkasnya.
Lepas dari itu, polisi disebut telah menemukan petunjuk baru terkait kasus pembunuhan terhadap Tuti (55) dan anaknya, Amalia Mustika Ratu (23), di Subang, Jawa Barat.
Berdasarkan hasil autopsi, Tuti dan Amelia mengalami patah tulang di bagian tengkorak dan memar.
Hal itu diduga akibat pukulan benda tumpul berupa papan penggilasan cucian yang ditemukan terdapat bercak darah.
Sementara itu, hasil autopsi menunjukkan Tuti juga mengalami luka robek di bagian bibir.
Kapolres Subang, AKBP Sumarni menduga bahwa Tuti tidak melakukan perlawanan saat diserang oleh pelaku.
"Sepertinya pada saat korban dipukul, korban bernama Tuti sedang tertidur, karena tidak ada perlawanan dari korban," kata AKBP Sumarni seperti dilansir Kompas.com, Rabu (1/9/2021).
Berbeda dengan Amalia, AKBP Sumarni menyebutkan gadis tersebut sempat melakukan perlawanan kepada pelaku.
Hal itu dibuktikan dengan adanya bekas pukulan di tubuh Amalia.
"Kemudian anak korban sepertinya ada perlawanan karena ada bekas pukulan," imbuhnya.
Tak hanya itu, di tubuh Amalia juga terdapat bekas tanah.
Polisi pun menduga sebelumnya korban sempat dieksekusi di kamar, kemudian dibersihkan di kamar mandi.
Baru setelahnya diseret dan ditumpuk di dalam bagasi mobil Alphard.