Suar.ID -Bagi masyarakat yang masih menjunjung adat istiadat, menikah tidak hanya melulu urusan cinta.
Banyak hal yang harus dipertimbangkan baik secara logis, realistis, bahkan mitos magis.
Ada sebagian masyarakat yang masih percaya bahwa beberapa mitos tentang menikah menurut Primbon Jawa benar adanya.
Salah satu yang masih dipercaya oleh sebagian besar masyarakat adalah pernikahan antara anak pertama dengan anak bungsu.
Bagi mereka yang percaya, makna mitos pernikahan ini bisa membawa kelanggengan dan keharmonisan.
Mereka menganggap bahwa anak pertama dan anak bungsu merupakan pasangan yang ideal.
Kok bisa ya?
Dikutip dariTribun Jakarta, mitos ini bisa diamati dari kondisi karakter tipikal dari anak pertama dan anak bungsu pada umumnya.
Menurut mitos, pernikahan darianak pertama dengan anakbungsu bisa mewujudkanpasangan yang ideal.
Mengapa demikian?
Hal ini disebabkan karena si bungsu yang terkenal memiliki sifat manja akan merasa nyaman dengan si sulung yang mandiri dan senang mengayomi.
Sedangkan si sulung sendiri akan paham dengan sifat manja si bungsu karena hafal dengan sifat-sifat adiknya.
Dari situlah gesekan antara dua manusia dalam menjalin rumah tangga ini bisa sedikit dikurangi.
Keduanya nampak klop untuk saling melengkapi.
Selain itu, anak pertama dan anak bungsu yang menikah biasanya lebih minim konflik dalam pernikahan.
Karakter saling mengalah dan saling memahami membuat pasangan ini bisa lebih harmonis.
Bila ada perselisihan pendapat, ada salah satu yang siap untuk meredam ego.
Jarang bahkan tidak pernah terjadi satu momen di mana keduanya sama-sama meledak hanya karena berbeda pendapat.
Itulah yang membuat pernikahan antara anak pertama dan anak bungsu menurut primbon Jawa diramalkan langgeng.
Mitos ini secara pengamatan di lapangan menunjukkan bahwa pasangan ideal memang diwujudkan dari anak pertama dan anak terakhir.
Kira-kira apakah Anda juga percaya?