Suar.ID -Setelah video Gisel viral dan membuatnya menjadi tersangka, publik tentu bertanya-tanya tentang nasib putrinya.
Gempita Nora Marten, putri dari Gisel ketika masih menjadi istri dari Gading Marten tentu kelak akan bertanya tentang kasus ini.
Terlebih kasus video syur Gisel dan Nobu ini membuat ibunda dari Gempi kini berstatus sebagai tersangka.
Meski tidak dipenjara, Gisel sendiri harus dikenai sanksi wajib lapor secara rutin.
Di usia Gempi yang sudah memasuki 6 tahun, ia pasti bertanya-tanya ada hal apa yang membuat ibunya harus bolak-balik ke kantor polisi.
Sebagai ibu yang merasa sudah berulah, kini Gisel harus menjelaskan perihal kesalahannya kepada Gempi.
Sampai akhirnya Gisel mendapat kesempatan untuk bertanya kepada Gempi.
Gisel akui ketakutan dan hampir depresi hadapi masa depan karena kebodohannya di masa lalu
Dilansirsosok.id, Gisel mencoba untuk bertanya kepada putrinya perihal kesalahan dalam hidup.
Seolah dituntut dewasa sejak dini, Gempi pun memberi jawaban yang membuat siapa saja yang mendengar terharu.
"Aku sudah pernah tanya sama dia, 'Gempi, bagaimana menurut kamu tentang orang yang membaca kesalahan?'," tanya Gisel dalam video di kanal YouTube Daniel Mananta.
"Terus dia bilang, 'It's okay, kita selalu bisa memperbaikinya'," ucapnya menirukan jawaban Gempi.
Jawaban tersebut tentunya membuathati Gisel begitu mengharu biru.
Kemudian, mantan istri Gading Marten ini mencoba untuk bertanya sekali lagi kepada putrinya.
Wawancara Gisella Anastasia oleh Daniel Mananta
Seolah masih dihantui rasa bersalah karena ulahnya membuat video syur bersama nobu, Gisel masih penasaran untuk bertanya.
"Aku bilang, 'Bagaimana jika kesalahannya begitu besar?'," ucap Gisel.
"(Gempi jawab) 'Itu juga tidak apa-apa, masih bisa tetap bisa diperbaiki kan mami?', dia bilang kayak gitu," imbuhnya.
Jawaban Gempi seolah menunjukkan bahwa dirinya sudah cukup memahami arti sebuah kesalahan.
Sebagai anak usia 6 tahun, mungkin ia belum bisa memahami fakta yang terjadi tentang Gisel dan Nobu.
Setidaknya, bagi seorang anak seusianya, ia bisa memahami bahwa setiap manusia wajar melakukan kesalahan dan tentu bisa diperbaiki lagi keadaannya.