Banyak yang Salah Kaprah, Ternyata Tak Perlu lagi Lakukan PCR usai Isoman karena Covid-19, Dokter Samuel Ungkap Alasan Ilmiahnya

Kamis, 15 Juli 2021 | 15:36
Grafis Tribunnews

Panduan isolasi mandiri pasien covid-19

Suar.ID - Kasus pasien terpapar Covid-19 di Indonesia masih menjadi ancaman.

Jumlah pasien Covid-19 pun semakin hari semakin bertambah.

Namun, banyak juga pasien terkonfirmasi positif yang sembuh dari virus tersebut.

Baca Juga: Putra Presiden Jokowi Sekaligus Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka Positif Covid-19

Mereka yang positif Covid-19 dari hasil PCR, jika tanpa gejala, atau bergejala ringan, diminta untuk melakukan isolasi mandiri alias isoman.

Isolasi mandiri dijalankan selama 14 hari.

Setelah isoman selesai, artinya sudah melewati 14 hari, apakah perlu swab PCR kembali?

Ada sebagian pendapat yang menyatakan selesai isoman karena Covid-19 perlu PCR ulang.

Tujuannya untuk memastikan apakah sudha sembuh atau bebas alias negatif Covid-19 atau masih positif.

Tapi menurut dokter dari RSUP Dr. Hasan Sadikin Bandung, dr. Samuel Pola Karta Sembiring, selesai isoman tidak perlu lagi menjalani PCR.

Dokter Samuel berpendapat seperti itu tentu ada lasan ilmiahnya, yang bisa dipertanggung jawabkan.

Alasan dari dr. Samuel mengatakan selsai isolasi mandiri tidka perlu lagi PCR disampaikannya melalui unggahan di akun instagramnya.

Baca Juga: Nyatanya Bukan 10 Hari, Ternyata Satu Indoensia Salah Kaprah Soal Masa Isolasi Mandiri Covid-19, Begini Penjelasan Ahli...

"PCR sangat sensitif, sehingga mampu mendeteksi materi genetik virus SARS CoV2 yang masih aktif maupun yang sudah menjadi bangkai," tulisnya dalam unggahan akun @doktersam.

Dalam unggahannya pun dr. Samuel menjelaskan jika virus akan hidup di dalam tubuh tidak lebih dari 10 hari sejak gejala muncul.

Jika dirata-rata, kurang lebih hanya 7-9 hari.

Tapi ingat, untuk beberapa kondisi "virus ini bisa bertahan cukup lama (lebih 10 hari). Biasanya terjadi pada covid-19 derajat berat juga pasien dengan penyakit imunitas yang jelek (contohnya HIV)," tulisnya.

Kondisi ini, jika pasien menjalankan isoman, merupakan tindakan yang tidak efektif.

Lalu dr. Samuel menggunakan informasi dari CDC.

"Menurut CDC, PCR bisa saja masih positif setelah isoman bahkan hingga 3 bulan kemudian. Padahal sudah tidak menular lagi," tulisnya.

Lain halnya jika pada kasus covid-19 yang berat atau kritis. Dalam kondisi ini dipertimbangkan untuk tes PCR ulang.

Baca Juga: Dikenal Aktif dan Serius Perhatikan Masyarakat, Sosok Kades Cantik di Madiun yang Meninggal Dunia Usai Positif Covid-19 ini Akhirnya Terungkap, Selama Bertugas Sering Kali Lakukan Hal Baik ini!

Tapi bagi pasien isoman yang tanpa gejala juga gejela ringan, usai isoman selasi lalu PCR ulang, tidak banyak manfaatnya.

Pasalnya, kalau pun hasilnya positif, maka tetap tidak mengubah keputusan status selesai isolasi.

Selain itu, dr. Samuel pun mengatakan, "Kerugian Biaya PCR yang tidak murah. Dapat memicu stres karena hasil masih positf. Padahal itu hanya menandakan sisa bangkai virus saja," tulisnya.

Karenanya dr. Samuel menegaskan, setelah melakukan isolasi mandiri pada gejala ringan dan sedang, maka risiko penularan dianggap sudah sangat minim.

Sebab hasil studi menyebutkan bahwa virus yang ada sudah tidak aktif lagi.

Penting juga dicatat, "Sebenarnya, tanpa harus PCR negatif, seseorang sudah layak kembali bekerja dengan syarat berikut: Sudah menyelesaikan masa isolasi, Kondisi sudah dinilai dan dinyatakan layak bekerja kembali oleh dokter, dan Harus tetap patuh pada protokol kesehatan ketika kembali bekerja," paparnya.

Baca Juga: Bukan Susu Beruang, Ternyata Wanita ini Malah Berhasil Sembuh dari Covid-19 Cuma Bermodalkan Bahan Makanan yang Ada di Dapur ini Usai Isolasi, Wah Apa Aja Ya?

Tag

Editor : Rahma Imanina Hasfi