Suar.ID -Semakin ke sini permintaan anggota DPR RI kita semakin ngelunjak.
Setelah minta rumah sakit khusus, kini minta ICU khusus anggota DPR kepada Menteri Kesehatan.
Itulah yang disampaikan oleh dua tokoh sekaligus politikus Partai Amanat Nasional (PAN).
Yang pertama adalah permintaan rumah sakit khusus oleh Rosaline Irene Rumaseuw yang notabene Wakil Sekretaris Jenderal PAN.
Usulan itu muncul dalam rilissurvei Median pada Rabu (7/7/2021) lalu.
Dia bilang, usulan tersebut reaksi atas pengalaman anggota Komisi II DPR dari Fraksi PAN John Siffy Mirin yang terpapar Covid-19 yang kesulitan mencari rumah sakit.
John Siffy Mirin sendiri akhirnya nyawanya tak tertolong.
Tentu saja usulan itu mendapat kecaman dari banyak pihak sehingga PAN pun minta maaf.
Tak berhenti sampai di situ, kini giliran golega Rosaline yang meminta hal serupa.
Anggota Komisi IX DPR RI dari Fraksi PAN, Saleh Partaonan Daulay, seperti dilaporkan Serambi,minta Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin memastikan wakil rakyat mendapatkan ruangan ICU saat terpapar Covid-19.
Usul itu dia sampaikan ketika Raker dengan Menteri Kesehatan RI dana Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) pada Selasa (13/7) tempo hari.
"Saya tidak mau lagi mendengar anggota DPR yang tidak dapat tempat ICU, seperti yang dialami oleh anggota fraksi PAN, saudaraku John Siffy Mirin anggota DPR dari Papua, tidak mendapat ICU," ujar Saleh.
"Sampai akhirnya meninggal setelah dipindahkan ke RSPAD tetapi hanya 2 jam di ICU karena terlambat."
Dia juga bilang,dia sempat kehilangan keluarganya yang terpapar Covid-19 karena kesulitan mendapat rumah sakit.
Karena itulah Saleh minta Menteri Kesehatan menambah kepastiantempat tidur di rumah sakit bagi para pasien Covid-19.
Tak berhenti sampai di situ, Saleh juga kembali membahasusulan Rosaline Rumaseuw soal rumah sakit khusus pejabat.
Seolah mengamini Rosaline, dia bilang, usulan itu buntut daripengalaman emosional Rosaline yang melihat buruknya kondisi penanganan pasien Covid-19.
"Ini yang dipertimbangkan anggota kita sampai ada yang emosional minta RS khusus pejabat. Itu sebenarnya karena emosional, bukan dari hati," katanya.
"Karena dia (Rosaline) saksikan sendiri betapa susahnya orang bertahan hidup tanpa ada bantuan alat kesehatan yang memadai di tengah serangan Covid-19 yang dahsyat," jelasnya.
Dari situ, dia berkesimpulan supaya Menteri Kesehatanmempersiapkan skenario terburuk terkait pelayanan dan pengobatan jika pasien Covid-19 naik hingga 60 persen.
"Pak menteri memprediksi bahwa orang yang terpapar Covid-19 belum tentu turun dalam satu dua minggu," katanya.
"Dan nanti kalau memang terus naik ini perlu persiapan yang cukup matang."