Sebut Indonesia Terancam jadi Bangsa Gagal, Kritik Ibas Yudhoyono pada Pemerintah soal Covid-19 jadi Sorotan: Tabung Oksigen Disumbangkan ke Negara Lain, saat Rakyat Sendiri Membutuhkan, Susah Didapat

Jumat, 09 Juli 2021 | 17:13
Dok. Tribunnews

Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) kritik pemerintah terkait Covid-19.

Suar.ID -Sebut Indonesia Terancam jadi Bangsa Gagal, Kritik Edhie Baskoro Yudhoyono (Ibas) pada Pemerintah soal Covid-19 jadi Sorotan.

Nama Wakil Ketua Umum Partai Demokrat, Edhie Baskoro Yudhoyono alias Ibas, menjadi sorotan setelah melontarkan kritik pada pemerintah soal penanganan Covid-19.

Dalam kritiknya, Ibas menyinggung soal failed nation atau bangsa yang gagal.

Kritikan ini disampaikan Ibas sebagai respons atas melonjaknya kasus Covid-19 di Indonesia beberapa waktu terakhir, serta angka kematian yang relatif tinggi.

Baca Juga: Temani SBY Ziarah, Putri Cilik Ibas Yudhoyono Luapkan Rindunya Pada Sang Nenek, Peluk Erat Nisan Ani Yudhoyono

Dalam keterangannya, Ibas mengaku khawatir Indonesia disebut sebagai bangsa gagal karena tidak mampu menyelamatkan rakyatnya dari Covid-19.

"Begini ya, Covid-19 makin mengganas."

"Keluarga kita, sahabat kita dan orang-orang di lingkungan kita banyak yang terpapar bahkan meninggal dunia."

"Sampai kapan bangsa kita akan terus begini?"

"Jangan sampai negara kita disebut sebagai failed nation atau bangsa gagal akibat tidak mampu menyelamatkan rakyatnya," ujar Ibas dalam keterangannya, Rabu (7/7/2021), melansir Tribunnews.

Baca Juga: Anak Kedua Ibas Ngaku Kangen Memo sambil Peluk Nisan Ani Yudhoyono, Reaksi SBY Buat Netizen Banjir Air Mata

Lebih lanjut, Ibas menyoroti soal kelangkaan tabung oksigen di sejumlah wilayah Indonesia.

Ia menilai, kasus kelangkaan ini merupakancontoh terburuk.

"Bagaimana mungkin tabung oksigen disumbangkan ke negara lain, tapi saat rakyat sendiri membutuhkan, barangnya susah didapat,” katanya.

Tribunnews.com

Peningkatan kasus positif Covid-19 di DKI Jakarta membuat permintaan isi ulang maupun pembelian tabung oksigen meningkat.

Baca Juga: Anak Kedua Ibas Yudhoyono dan Aliya Rajasa Mimpi Bertemu Almarhumah Ani Yudhoyono, Sambil Terbata-bata Bilang: Aku...Kangen...Memo

Tak hanya itu, Ibas menganggap pemerintah kurang mempersiapkan diri dalam menghadapi varian baru Covid-19.

Padahal, pandemi di Indonesia sudah memasuki tahun kedua.

Seharusnya, menurut Ibas, pemerintah bisa mengantisipasi adanya varian baru.

Baca Juga: Tak Kalah Mewah dari Rumah Mertuanya, Beginilah Rumah Mewah Aliya Rajasa dan Ibas Yudhoyono yang Bak Istana!

"Kan ada varian baru di negara lain."

"Kita tahu itu bukan tak mungkin masuk ke negara kita."

"Lalu muncul kasus-kasus baru, kemudian angka yang kita khawatirkan juga terjadi dan lain sebagainya," terang dia.

"Itu semua gejala-gejala yang rasanya mudah dibaca dan terkait dengan kesiapan kita dalam menyediakan kebutuhan medis."

"Tidak ada yang mendadak, karena pandemi kan sudah masuk tahun kedua, jadi harusnya bisa diantisipasi," imbuhnya.

Ibas juga meminta pemerintah agar tegas dalam mengambil keputusan soal vaksinasi Covid-19.

KOMPAS.com/MELVINA TIONARDUS

Ibas Yudhoyono

Baca Juga: Hampir Sebulan Ani Yudhoyono Berpulang, Beginilah Kondisi Makamnya yang Tak Pernah Sepi

Ia mengatakan, pemerintah seharusnya segera menyiapkan vaksin yang lebih baik jika yang sebelumnya dinilai tak cukup manjur.

Lebih lanjut, Ibas juga menekankan percepatan vaksinasi di kota dan di desa atau daerah ekstrem penularan Covid-19 harus menjadi prioritas.

Harapannya, agar Indonesia bisa kembali hidup normal seperti negara lain.

"Sehingga kita bisa hidup normal lagi seperti negara lain, seperti beberapa negara di Eropa misalnya,’’ pungkasnya.

Tag

Editor : Ervananto Ekadilla

Sumber Tribunnews