Suar.ID - Belum lama ini Travelport meluncurkan survei yang hasilnya: tingkat kepercayaan konsumen Indonesia atas industri travel tetap tinggi.
Survei ini dilakukan untuk mengukur trust terhadap industri travel selama pandemi Covid-19.
Dan bagaimanapun juga, tingkat kepercayaan terhadap agen dan penyedia jasa travel di Indonesia menjadi faktor yang akan mempengaruhi seberapa cepat dan kuat industri travel lokal dapat pulih.
Menurut survei tersebut, setidaknya ada tiga faktor yang berpengaruh terhadap kepercayaan konsumen jasa travel di Indonesia.
Langkah-langkah keamanan dan perlindungan kesehatan terhadap COVID-19, transparansi harga, juga kredibilitas informasi.
Sebagai informai, survei ini melibatkan11 ribu penguna jasa travel di 10 negara.
Seribu di antaranya adalah responden asal Indonesia.
Hasil survei ini menghadirkan bukti bahwa kepercayaan adalah faktor yang mempengaruhi perilaku pembelian para pengguna jasa travel di Indonesia.
Sejak pandemi COVID-19 melanda dunia global, lebih dari setengah (54%, dibandingkan 46% di tingkat global) pengguna jasa travel di Indonesia menyatakan, mereka mengutamakan faktor kepercayaan dibandingkan faktor-faktor lainnya ketika memilih penyedia jasa travel.
Presentasi ini ternyata lebih banyak dibandingkan responden di negara-negara lainnya yang termasuk dalam penelitian ini.
Tak hanya itu,pengguna jasa travel di Indonesia juga menyatakan, faktor kepercayaan mendorong mereka mempertimbangkan membeli beragam penawaran jasa travel lainnya (69%), menambah paket yang telah mereka beli (66%) dan membeli penawaran lainnya yang tidak terkait travel, seperti credit card (51%)--lagi-lagi banyak dibandingkan responden negara-negara lainnya.
"67 persen pengguna jasa travel di Indonesia menunjukkan kepercayaan terhadap industri travel, jauh lebih tinggi dibanding hasil survei global," ujarRaymond Setokusumo, Presiden Direktur Galileo Indonesia Perdana, Official Partner Travelport di Indonesia.
Dia menambahkan, hasil survei ini jugamengungkapkan sejumlah isu penting bagi para pengguna jasa travel.
"Oleh karena itu, industri travel harus menggunakan kepercayaan yang telah diberikan dengan berusaha menjawab kebutuhan-kebutuhan konsumen tersebut, dan mempercepat pemulihan industri," tutupnya.