Tak Banyak yang Tahu Kondisinya, Komedian Ini Bangkrut hingga Terpaksa jadi Pengemis Jelang Ajal Menjemput

Jumat, 02 Juli 2021 | 18:35
Pixabay

Ilustrasi pria

Suar.ID - Tak banyak yang tahu, sebelum meninggal komedian Hendrik mengalami kondisi yang sangat menyedihkan.

Bahkan, kondisi tersebut sudah dialaminya sebelum terjun ke industri hiburan Tanah Air.

Tak hanya candaan yang ia keluarkan, sosok Hendrik begitu dikagumi oleh banyak komedian lain di Indonesia.

Baca Juga: Sedih, Artis Ramah Ini Meninggal Dunia dalam Keadaan Tersenyum, Ribuan Orang Ramai-ramai Mengantar ke Tempat Peristirahatan Terakhir

Salah satunya adalah Daus Mini.

Daus mengungkapkan kekagumannya terhadap sosok Hendrik karena tetap berusaha keras menafkahi keluarganya.

Bahkan disaat pamornya menurun, almarhum rela menjadi buruh di perusahaan tekstil saat job di layar kaca perlahan berkurang.

Hendrik rela menderita asal keluarganya tetap bisa makan dan dapur tetap bisa 'ngebul' setiap hari.

Lebih lanjut, kata Daus, yang tak dapat dilupakan dari sosok Hendrik sahabatnya adalah, tak pernah mengeluh masalah hidup kepada teman sesama artis. Masalah itu selalu disembunyikan.

"Mau ada masalah rumah tangga atau masalah sakit, dia nggak pernah cerita. Dia selalu ceria," ujar Daus.

Sebelum terjun dalam dunia hiburan, Hendrik sempat memiliki ragam pekerjaan.

Tribunnews
Tribunnews

Hendrik Ceper dan Ucok Baba

Baca Juga: Kabar Duka Muncul dari Komedian Peppy, kini Terbaring Lemah di Rumah Sakit hingga Dipasang Selang Oksigen, Bopak Castello: Sabar ya Pep, Biar Kita bisa Bareng-bareng Lagi

Namun, bisa dibilang pekerjaannya jauh dari kata layak.

Hendrik lahir dari keluarga keturunan Tionghoa, di Bekasi pada tahun 1979.

Terlihat sederhana, kalem, rendah hati siapa sangka di awal kehidupan remajanya ia adalah remaja yang nakal sampai-sampai dia di-drop out oleh sekolahnya.

Setelah ia dikeluarkan dari sekolahnya Hendrik pun menjadi "gembel" di daerah kisaran Jakarta Timur.

Ia mengemis dan menjadi gelandangan untuk mendapatkan uang.

Uang tersebut ia gunakan untuk membeli lauk.

Selepas ia menjadi "gembel" mengemis dijalan, ia pun seperti menemukan pekerjaan yang sesuai dengan kepribadiannya saat itu, yakni slengean, urakan, dan (mungkin) gemar berkelahi.

Dengan kepribadiaanya itu ia pun bekerja sebagai penagih hutang atau debt collector.

Setelah itu berlalu, pada tahun 2000 ia diajak untuk belajar teater di Teater Ciliwung oleh salah satu penggerak Teater tersebut.

Dengan belajarnya Hendrik Ceper di Teater Ciliwung dan membekali dirinya dengan "bisa berakting".

Hendrik Ceper meninggal dunia di RS Tasik Medika Citratama, Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat.

Tribunnews
Tribunnews

Kondisi Hendrik Ceper sebelum meninggal dunia

Baca Juga: Ngakak saat Disinggung Pengalaman Ciuman, Rossa Sempat 'Nangis Kejer' Pergoki Afgan Kecup Mesra Komedian Ini, Netizen: Nontonnya Semenit Keselnya Setahun

Sebelum menghembuskan nafas terakhir, Hendrik Ceper koma dan sempat kritis selama 12 hari di rumah sakit tersebut akibat sakit jantung dan gagal ginjal dideritanya.

Salah satu penyebab gagal ginjal dari Hendrik adalah pola makan.

Pola makan perlu diatur agar tidak mudah terserang gagal ginjal, salah satu memperhatikan pola makan dengan tinggi lemak hewani.

Hasil pencernaan dalam usus yang berasal dari produk hewani tinggi lemak diketahui akan meningkatkan risiko penyakit jantung.

Dalam studi terbaru diketahui makanan tersebut juga dikaitkan dengan penyakit ginjal kronik.

Para peneliti di Klinik Cleveland mengamati bahwa peningkatan kadar Trimethylamine N-oksida (TMAO) dalam darah seseorang bisa membantu memprediksi apakah dia akan beresiko menderita gagal ginjal kronik atau tidak.

Dalam bagian terpisah dari penelitian ini, dengan menggunakan hewan, peneliti menemukan bahwa diet kaya TMAO membuat ginjal pada tikus menjadi lemah dan senyawa ini akan di akumulasi, sehingga mepercepat perkembangan penyakit ginjal kronik dan penyakit jantung.

"Ini menunjukkan kepada kita bahwa TMAO merupakan sebuah mediator penyakit kardiovaskular dan sekarang tampaknya menjadi mediator dalam pengembangan ginjal kronik," kata Stanley Hazen, ketua departemen kedokteran molekuler di Lerner Research Institute di Cleveland Clinic.

Di lain pihak, seseorang yang menderita penyakit ginjal kronik juga beresiko tinggi menderita penyakit jantung.

"Semakin buruk fungsi ginjal, semakin tinggi TMAO yang di dapat," katanya.

TMAO terbentuk ketika sistem pencernaan memetabolisme makanan seperti daging merah, daging sapi muda, dan kuning telur.

Penelitian sebelumnya telah mengaitkan TMAO dengan aterosklerosis atau penumpukan pak di pembuluh darah.

Lama kelamaan plak ini akan menyumbat pembuluh darah dan menyebabkan serangan jantung atau stroke. Tetapi, penelitian ini hanya menemukan kaitan pada tikus.

Belum tentu efek yang sama juga terlihat pada manusia.

Karena itu para peneliti kini akan melanjutkan penelitiannya untuk mengetahui apakah perubahan pola makan tertentu bisa mencegah terbentuknya TMAO dan mencegah penyakit ginjal.

Tak ingin gagal ginjal, segera atur pola makan yang baik.

Baca Juga: Masih Ingat Jasa Besar Tukul Arwana dalam Pertemuannya dengan Lesti Kejora, Rizky Billar Rencanakan Hal Spesial Ini untuk Sang Komedian dalam Acara Pernikahannya: Om adalah Mak Comblang Kita saat Itu

Editor : Rahma Imanina Hasfi

Baca Lainnya