Suar.ID -Banyak orang yang berdoa agar bisa diberi umur yang panjang lagi bermanfaat.
Tapi sosok satu ini sepertinya lelah ketika sudah mendapatkan umur yang panjang, bahkan sampai 104 tahun.
Sosok ini bernama David Goodall, seorang ilmuwan yang berasal dari Australia.
Diduga sudah lelah menjalani hidup, ia meminta keluarganya untuk bisa mengakhiri hidupnya.
Tak disangka, pihak keluarga pun menyetujui apa yang diharapkan oleh David Goddall.
Lalu pria ini dibawa ke Swiss, negara yang memiliki payung hukum untuk mengakhiri kehidupan seseorang secara legal.
Baca Juga: 6 Negara Ini Mengizinkan Warganya untuk Bunuh Diri atau Disuntik Mati, Tapi Ada Syaratnya!
Dilansir grid.id, Goodall mantap untuk mengakhiri hidupnya karena beberapa alasan.
Alasan yang pertama dan utama adalah faktor kesehatan tubuhnya yang semakin hari semakin menurun.
Alasan yang kedua ternyata ditengarai karena ia sudah tidak memiliki kesenangan hidup.
Dari dua alasan itulah Goodall akhirnya meminta keluarganya untuk bisa memenuhi permintaannya agar bisa disuntik mati.
Pria ini juga berpesan agar jenazahnya bisa disumbangkan saja atau untuk proses penelitian medis.
Ia tidak berencana untuk dikubur atau dikremasi seperti orang-orang pada umumnya, kenapa ya?
Keengganannya untuk dikubur atau dikremasi setelah wafat adalah faktor keyakinannya yang tak percaya akhirat setelah kematian.
Uniknya, sebelum disuntik mati, Goodall minta untuk dibelikan beberapa makanan kesukaannya.
Pria ini meminta untuk disiapkan kripik, ikan bakar, dan chessecake untuk menemaninya menghadapi kematian.
Sebelum tindakan, David Goodall juga diminta untuk mengisi sejumlah dokumen yang menyatakan bahwa dirinya memang benar-benar mau untuk mengakhiri hidupnya.
Goodall berharap negara lain bisa meniru Swiss untuk mengakomodir fasilitas kematian bukan hanya karena faktor usia, tetapi juga kapasitas mental.
Tindakan suntik mati ini dilakukan dan dipimpin oleh Dr. Philip Nithschke.
Baca Juga: Kasus Kematian Akibat Covid-19 Meningkat, Lahan Pemakaman di DKI Jakarta Semakin Menipis