Kekayaannya Bikin Netizen Takjub, Penjual Cilok Ini Bahkan Mampu Beli 3 Apartemen dan 13 Kontrakan, Kok Bisa Ya?

Minggu, 20 Juni 2021 | 14:02
Kompas.com/Bagus Supriadi

Kisah sukses Harsono, pemilik usaha cilok Edy di Jember yang kekayaannya fantastis

Suar.ID -Cilok Edy merupakan brand cilok yang cukup terkenal di Jember.

Biasanya gerobak cilok Edy mangkal di depan kantor DPRD Jember, juga di beberapa kampus seperti Universitas Jember dan Universitas Muhammadiyah Jember.

Cilok ini tidak hanya digemari anak-anak, tetapi juga orang dewasa.

Bahkan Cilok Edy sudah memiliki cabang di Probolinggo dan Bondowoso.

Usaha ini dirintis sejak tahun 1997 oleh sepasang suami istri, Harsono dan Siti Fatimah.

Baca Juga: Viral Video Harga Pecel Lele, Ternyata Sanksi Berat Ini Bisa Dikenakan pada Para Pedagang di Kawasan Malioboro yang Langgar Aturan

Pemilik dari Cilok Edy, Harsono, berkesempatan untuk berbagi kisah suksesnya kepada khalayak.

Dilansir kompas.com, omset per harinya dari jualan cilok ini mencapai 5 juta rupiah.

Ternyata itu belum seberapa, karena sebelum pandemi covid-19, Harsono pernah mencapai keuntungan sebesar ini.

Sebelumnya, penjualan di Jember cilok Edy memiliki 10 rombong, tapi kini hanya tersisa 4 saja.

Dari 10 rombong itu, Pak Harsono bisa meraup omset sebesar 8 juta rupiah per harinya.

Kini, sejak pandemi covid-19 merebak, pemiliki Cilok Edy tetap mengalami penurunan pemasukan.

Meskipun begitu, usahanya sampai saat ini masih laris dan dinantikan oleh banyak pelanggan.

Kompas.com/Bagus Supriadi
Kompas.com/Bagus Supriadi

Produk cilok Edy yang omsetnya sehari bisa mencapai 5-8 juta rupiah

Tak tanngung-tanggung, dari bisnisnya yang terlihat remeh temeh ini, ia berhasil memiliki 13 rumah kontrakan.

Selain itu, dia masih bernasib baik karena bisa berangkat haji di tahun 2019 lalu, mengingat sejak tahun 2020 keberangkatan haji dibatalkan karena Corona.

Di balik kisah suksesnya, ternyata Harsono dan istrinya sempat mengalami masa yang tidak menyenangkan.

Baca Juga: Dagangannya Habis Diborong, Pedagang yang Punya Kekurangan Fisik ini Langsung Mewek Hingga Ucapkan Rasa Terima Kasihnya Pada Sang Pembeli, Netizen Auto Nangis:

Ternyata, Harsono mulanya mencoba peruntungan menjadi tukang ojek dengan motor yang dibeli secara kredit.

Sayangnya, pemasukan dari tukang ojek tidak cukup memenuhi kebutuhan sehari-hari termasuk membayar angsuran motor.

Lalu ia beralih profesi menjadi tukang becak dan penghasilannya semakin sedikit.

Instagram/agendasolo
Instagram/agendasolo

Ilustrasi penjual cilok

Sehari dari menarik becak, Harsono hanya bisa membawa uang sebesar 5000 rupiah saja.

Sampai akhirnya ia mencoba membuat cilok berbahan dasar daging, tidak sekedar tepung.

Meski tidak langsung laris, akibat kesabaran dan ketekunannya, kini Harsono dan Siti Fatimah akhirnya bisa berjaya dengan bisnis ciloknya.

Baca Juga: Jadi Istri Konglomerat Setelah Singkirkan Sahabatnya Sendiri, Syahrini Temani Sang Suami Reino Barack Re-Opening Bisnis Restorannya Setelah Tutup Karena Pandemi

Tag

Editor : Moh. Habib Asyhad

Sumber regional.kompas.com