Suar.id - Sinetron Suara Hati Istri: Zahra, baru-baru ini mendapatkan sorotan dari banyak publik.
Sinetron ini menceritakan tentang seorang pria yang berpoligami dan memiliki tiga istri.
Namun yang bikin heboh dari sinetro tersebut adalah karena istri ketiga yang bernama Zahra ternyata diperankan oleh remaja yang masih berusia 15 tahun.
Hal tersebut langsung menuai kontroversi hingga beritanya heboh di mana-mana.
Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) pun memberikan teguran pada pihak stasiun televisi.
Diketahui, Zahra diperankan oleh gadis cantik bernama Lea Ciarachel.
Bagaimana nasib Lea usai sinetronnnya menuai kontroversi?
Hal tersebut Lea ceritakan saat berbincang bersama dengan Boy William.
Dalam kanal YouTube Boy William (6/6/2021), ternyata Lea merupakan anak blasteran dari ayah yang berasal dari Prancis dan ibu asal Cirebon, JawaBarat.
Saat itu Lea mengaku kaget setelah sinetronnya viral dan bikin kontroversi.
"Itu my first sinetron tapi udah viral banget, aku kayak kaget kan," ujar Lea.
"Kaget banget 'kok gini dunia entertainment'," imbuhnya.
Setelah sinetronnya heboh, Lea langsung mendapatkan bully-an dari netizen.
Karenaitu, ia pun sering menangis bahkan tubuhnya gemetar saat membaca hujatan dari netizen.
"Sedih banget, dua hari aku nangis-nangis sampe aku baca-baca komennya tuh sampai gemeteran. Aku nangis senangis-nangisnya," ujarnya.
Diceritakan, Lea tahu pemberitaan soal dirinya saat berada di lokasi syuting.
Alhasil sebelum syuting dirinya berderai air mata.
"Di lokasi syuting, jadi sebelum take aku nangis terus, sembab banget mataku," ujarnya.
"Bener-bener aku kabur dari semua orang biar nggak ada yang lihat aku nangis," imbuhnya.
Tidak hanya Lea, orangtuanya pun kena imbas dari polemik Sinetron Suara Hati Istri: Zahra ini.
Katanya, orangtuanya juga ikut menjadi sasaran cibiran netizen.
"Banyak yang nyalahin 'orangtuanya gimana, anaknya dibolehin kaya gitu'. Trus aku dibilang 'gobl*k banget si mau aja nerima tawaran kaya gitu'. Aku sedih aja, mau jawab takut kenapa-napa, takut salah ngomong," tukasnya.
Meski demikian, orangtua Lea disebut tetap berusaha memberikan dukungan pada anaknya.
"Kalo orangtua tetep support aku kayak 'udah jangan nangis lagi' tapi kalo ngomongin itu (masalahnya) enggak, mungkin takut aku tersinggung, maksudnya takut aku sedih lagi," jelas Lea.