Suar.ID -Survei Membuktikan Puan Maharani Ternyata menjadi Kandidat Terkuat di Bursa Cawapres.
Nama Ketua DPR Puan Maharani ternyata lebih diunggulkan dalam bursa calon wakil presiden.
Hal ini terungkap lewat temuan survei Y-Publica yang merilis elektabilitas Puan paling tinggi di antara sejumlah nama populer lainnya, mencapai 16,2 persen.
Daftar cawapres disusun dari nama-nama yang cenderung berada di luar empat besar yang merajai bursa capres, yaitu Ganjar Pranowo, Prabowo, Ridwan Kamil, dan Anies Baswedan.
Menyusul setelah Puan adalah Sandiaga Uno (15,6 persen) dan Agus Harimurti Yudhoyono (10,1 persen).
“Di antara tokoh-tokoh yang kurang diunggulkan sebagai capres, Puan Maharani merupakan kandidat terkuat dalam bursa cawapres,” kata Direktur Eksekutif Y-Publica Rudi Hartono lewat keterangan pers yang diterima Tribun Jakarta, Rabu (26/5/2021).
Menurut Rudi, munculnya nama Puan cukup mengejutkan karena mengungguli tokoh-tokoh seperti Sandi dan AHY yang kerap difavoritkan sebagai capres.
Sebelumnya, Sandi sendiri adalah cawapres pasangan Prabowo, dan bersama-sama dengan AHY pernah maju dalam Pilkada DKI Jakarta 2017.
Meskipun tidak memiliki rekam jejak bertarung dalam jabatan eksekutif di daerah, tetapi Puan punya karier politik yang cukup mumpuni.
Diplot menjadi penerus dalam regenerasi PDIP, Puan telah teruji sebagai anggota DPR, menteri koordinator dan kini menjabat Ketua DPR.
“Puan bisa dibilang tokoh masa depan PDIP yang notabene adalah partai kuat dan berkuasa selama dua periode berturut-turut,” kata Rudi.
Sebagai politisi perempuan, Puan dinilai mampu membangun karisma seperti halnya Megawati yang telah membesarkan PDIP.
Dibandingkan dengan Sandi ataupun AHY, karier politik Puan pun jauh lebih panjang.
Puan telah menjadi anggota DPR sejak 2004 dan meraih suara terbanyak di daerah pemilihannya di Jawa Tengah.
Sementara, Sandi dan AHY baru terjun ke politik ketika maju sebagai calon gubernur DKI Jakarta.
Selain ketiga nama di atas, ada pula sejumlah tokoh lain seperti Menteri BUMN Erick Thohir (8,8 persen), Menko Polhukam Mahfud MD (6,5 persen), Tri Rismaharini (3,9 persen), Khofifah Indar Parawansa (3,3 persen), Airlangga Hartarto (2,8 persen), dan Susi Pudjiastuti (1,6 persen).
Mereka memiliki latar belakang yang kuat di pemerintahan dan partai politik.
Selain itu, ada pula tokoh muda Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Giring Ganesha (1,2 persen) dalam 10 besar bursa cawapres.
Nama-nama lainnya masih di bawah 1 persen, dan tidak tahu/tidak jawab 5,7 persen.
Survei ini dilakukan pada 1 sampai 10 Mei 2021 terhadap 1.200 orang mewakili seluruh provinsi di Indonesia.
Survei dilakukan melalui sambungan telepon kepada responden yang dipilih acak dari survei sebelumnya sejak 2018.
Sementara itu, margin of error ±2,89 persen dan tingkat kepercayaan 95 persen.
Baru-baru ini juga, Puan Maharani menyinggung gaya kepemimpinan Ganjar Pranowo usai tak mengundang sang gubernur ke acara PDIP.
Dalam acara pembukaan Pameran Foto Esai Marhaen dan Foto Bangunan Cagar Budaya di Kantor DPD PDI-P Jawa Tengah, Panti Marhen, Semarang, Sabtu (22/5/2021), Puan menyinggung mengenai pemimpin dan media sosial.
Dia mengatakan, sosok pemimpin yang layak menjadi capres ialah orang yang bekerja di lapangan, bukan di media sosial.
Baca Juga: Jarang Disorot Publik, Suami Puan Maharahi Ternyata Bukan Orang Sembarangan!
"Pemimpin menurut saya, itu adalah pemimpin yang memang ada di lapangan dan bukan di socmed (social media/media sosial)," kata Puan, melansir Tribun Jateng.
Namun Puan juga mengakui bahwa media sosial tetap diperlukan untuk mendukung perjuangan seorang pemimpin di zaman sekarang.
"Socmed diperlukan, media perlu. Tapi bukan itu saja. Harus nyata kerja di lapangan," ujarnya.