Gara-gara Ada yang Isi Baterai Ponsel, 1.000 Dosis Vaksin Covid-19 Dibuang Percuma di Negara Ini setelah Kulkas Mati, Padahal Dapat dari Sumbangan

Sabtu, 22 Mei 2021 | 20:45
Freepik

Ilustrasi vaksin virus corona.

Suar.ID - Pemberian vaksin Covid-19 kini tengah gencar dilakukan di negara-negara di dunia setelah lebih dari setahun masyarakat dunia harus menghadapi pandemi ini.

Vaksin Covid-19 menjadi harapan besar untuk menghentikan pandemi yang telah mengganggu berbagai aktivitas masyarakat.

Bukan hanya menyediakan vaksin untuk negara sendiri, sejumlah negara juga ikut membantu menyediakan vaksin Covid-19 untuk negara-negara lain.

Sumbangan vaksin diberikan kepada negara-negara tertentu untuk membantu merealisasikan penanganan Covid-19 melalui pemberian vaksin Covid-19.

Baca Juga: Berbatasan Langsung, Negara Ini Terancam Alami Krisis Covid-19 Seperti di India, Rumah Sakit Penuh hingga Kekurangan Tabung Oksigen

Namun, di tengah semua itu, justru di negara ini sebanyak 1.000 dosis vaksin terbuang percuma.

Kecerobohan menjadi sebab insiden memilukan sekaligus memicu kecaman ini, yaitu karena seseorang mencabut kabel kulkas di sebuah klinik untuk mengisi daya ponsel.

Kulkas yang berisi ribuan vaksin Covid-19 Sputnik V Rusia itu pun mati membuat vaksin tersebut harus terbuang percuma.

Insiden itu terjadi di Kirgistan, negara pecahan Uni Soviet yang mendapat sumbangan vaksin dari Rusia.

Baca Juga: Prihatin Dengar Kisah ART Zaskia Sungkar yang Ditinggal Suaminya Saat Hamil dan Hilang Begitu Saja, Shireen Pun Langsung Make Over Vania, Penampilannya Pun Bikin Pangling!

Diberitakan AFP pada Jumat (21/5/2021), Kementerian Kesehatan Kirgistan mendapat kecaman atas insiden yang baru diungkap pihak berwenang minggu ini tersebut.

Insiden vaksin dibuang itu sendiri sebenarnya terjadi di klinik ibu kota Bishkek pada April 2021.

Burul Asylbekova petugas di Layanan Sanitasi dan Epidemiologi Pusat Negara mengatakan, vaksin-vaksin itu harus dibuang karena lemari es mati untuk mengisi baterai ponsel.

Menteri Kesehatan Alimkadyr Beishenaliyev mengatakan, mungkin ada petugas kebersihan yang melakukannya.

Baca Juga: Bak Pagar Makan Tanaman, Usai Rebut Ahmad Dhani dari Maia Estianty, Mulan Jameela Menangis usai Diterawang Roy Kiyoshi Punya Aura Gelap: Banyak Konflik yang tak akan Kelar dalam Hidupnya

Beishenaliyev sendiri juga sempat dikritik keras pada April, karena bersikeras menggunakan akar beracun sebagai obat virus corona.

Termasuk dari WHO yang mengatakan tidak ada bukti ilmiah bahwa akar aconitum soongaricum aman untuk pengobatan penyakit apa pun, termasuk infeksi virus corona.

Menkes kesehatan Kirgistan itu berpendapat, campuran yang mengandung akar akonit dibuat oleh Presiden Sadyr Japarov di kediamannya.

Kini, Kirgistan kembali menjadi sorotan dan mendapat kecaman.

Baca Juga: Kiwil Berikan Pesan Menyentuh Pasca Anaknya Tak Mau Disebut Mirip dengan Dirinya, Eva Belisima Beri Dukungan: Kamu Ayah yang Hebat

Terbuangnya ribuan dosin vaksin di Kirgistan tentu merupakan insiden yang sangat disayangkan.

Negara ini telah mencatatkan 101.878 kasus Covid-19 dan 1.735 kematian sejak awal pandemi.

Namun, otoritas setempat mengakui angka tersebut bukan jumlah sebenarnya.

Terkait pemberian vaksin, pekan lalu otoritas kesehatan Kirgistan mengatakan, di negara berpopulasi 6,5 juta jiwa ini, lebih dari 50.000 penduduk telah disuntik setidaknya satu dosis vaksin Covid-19.

Baca Juga: Nekat Selingkuhi Ririn Ekawati yang Rela Dinikahi di Umur 19 Tahun, Inilah Edwin Abeng yang kini Sosoknya Hilang Seolah Ditelan Bumi: Sampai Sekarang Dia Masih Dekat dengan Wanita Itu

(*)

Tag

Editor : Khaerunisa

Sumber kompas