Suar.ID -Pria yang diduga pelaku pembacokan seorang wanita di Hotel Holli, Batuaji, Batam, Kepulauan Riau, akhirnya ditangkap.
Pria berinisial H itu berhasil ditangkap pada Selasa (18/5) setelah 12 jam dalam pelarian.
Korban sendiri adalah D, diduga sebagai wanita berprofesi menjual layanan jasa Open BO.
Menurut keterangan kepolisian, H (23) diduga merupakan pria pengguna jasa layanan seks yang ditawarkan korban, D, usia 27 tahun.
D ditemukan dalam kondisi bersimpah darah setelah lehernya ditikam oleh H.
MenurutKanit Reskrim Polsek Batuaji Iptu Thetio N, pelaku sempat dihajar warga setelah mencoba melarikan diri di kawasan Paradise, Batuaji.
Seperti disebut di awal, H berhasil ditangkap polisi setelah 12 jam dalam pelarian dan diburu polisi.
D sendiri, diduga cewek Open BO, ditemukan bersimbah darah di salah satu kamar di Hotel Holli pada Senin (17/5).
Lehernya terluka cukup parah.
"Jadi yang nikam leher korban itu tamunya," ujar salah seorang saksi.
Andi, salah seorang pedagang di sekitar hotel tersebut, bercerita banyak soal kejadian tersebut.
Dia juga melihat dengan mata kepala sendiri saat melihat Dberlari sembari meminta tolong sambil memegang leher yang mengeluarkan darah.
Andi takmenyangka pelanggan setianya, D, jadi korban percobaan pembunuhan di dalam kamar hotel itu.
Desti yang kerap ia sapa Kak Desti bersimbah darah berlari keluar dari dalam kamar hotel, Senin (17/05/2021) siang sekira pukul 10.30 WIB.
"Gak kuat saya lihat begituan Pak, Kak Desti berteriak minta tolong," ujar Andi.
"Dia mengaku dibacok pria di kamar makanya dia berlari minta tolong keluar hotel."
Desti dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Embung Fatimah setelah mendapat luka sayatan di leher dan pipinya sebelah kiri.
Wanita beranak satu asal Lampung itu kini menjalani perawatan intensif di gedung lantai 3 rawat inap RSUD.
"Tadi malam sudah dipindah dari UGD, sekitar pukul 02.00 WIB," ujar seorang perawat di RSUD Embung Fatimah.
Kata dia, pasien dipindahkan setelah mendapat perawatan yang serius di Unit Gawat Darurat (IGD).
Pantauan Tribun Batam, di lantai 3 rawat inap RSUD EF, beberapa pengunjung mendatangi ruang perawatan.
"Kasihan dia, gak tahu dapat perlakuan kasar sampai begini," ujar seorang teman Desti di rumah sakit.
Ketika kejadia, D nyaristewas digorok pelaku di dalam kamar hotel Holie nomor 208.
"Saya kira korban kecelakaan," ujar Andi.
"Namun korban berteriak minta tolong berlari keluar dari dalam hotel, warga langsung menolongnya."
Andi merupakan pedagang makanan tepat di samping Hotel Holie dan menempel di bangunan yang sama.
Andi mengakui peristiwa itu terjadi Senin (17/05/2021) siang sekira pukul 10.30 WIB.
"Posisi saya lagi masak dengan ibu, tiba tiba ada orang berteriak di depan.
Kami mengira kecelakaan, ternyata Desti.
Dari lehernya muncrat darah kencang," ungkap Andi.
Melihat peristiwa itu, Andi mengaku lemas tak berdaya.
Pasalnya Andi melihat darah tak kuat.
"Gak kuat saya lihat begituan Pak, Kak Desti berteriak minta tolong.
Dia mengaku dibacok pria di kamar makanya dia berlari minta tolong keluar hotel," sambung Andi.
Saat peristiwa itu, Andi melihat pelaku yang tak lain teman kencan Desti keluar dari hotel tanpa mengenakan baju.
Pelaku memegang sebilah pisau meninggalkan hotel.
Melihat aksi itu, warga pun berusaha mengamankan pelaku.
Bagi Andi, korban Desti Eka Pertiwi merupakan orang yang baik dan ramah.
Desti merupakan pelanggan warung miliknya.
"Kak Desti itu orang baiklah, dia orangnya sopan.
Makan di sini sudah sering, kadang dia sama anaknya yang masih kecil, umur 2 tahun," ujar Andi.
Andi mengenal korban Desti sudah hampir 2 tahun dan sering tinggal di Hotel Holie.
Terkait pekerjaan Desti, Andi mengaku tak begitu mengetahui.
"Kalau kerjanya tak begitu tahu, tapi walau gimana pun itu laki-laki sudah jahat sekali sampai mau membunuh.
Kasihan Kak Desti masih punya anak kecil," pungkasnya.