Suar.ID -Hingga kini serangan Israel ke Palestina masih terjadi.
Kengerian serangan ini tak cuma dirasakan oleh masyarakat Palestina, namun juga dirsakan oleh warga negara Indonesia (WNI).
Ya, WNI ini adalah Muhammed Husein yang rasakan langsung kengerian serangan Israel di jalur Gaza.
Dilansir TribunWow.com, pada Minggu (16/5) malam serangan Israel ini menurut Husein ini adalah serangan terbrutal selama seminggu terakhir.
Hal ini diungkapkan Husein dalam video yang diunggah di kanal YouTube tvOne padaSabtu (15/5).
Huseinpun menyebutkan kalau ada ratusan roket dari 2 unit pesawat tempur Israel membombardir habis wilayah di Gaza.
"Tadi malam adalah malam terbrutal selama satu minggu terakhir."
"Ratusan roket dari pesawat tembur F-16 dan Su-35 dan tank-tank baja yang dikonsentrasikan di perbatasan, benar-benae memborbardir habis wilayahGaza," kata Husein.
Dari serangan ini, Husein pun menggambarkan kalau ada 7 rumah warga yang dihancurkan.
Padahal dalam rumah ini masih ada penghuni yang tinggal di dalamnya.
"Ada sekitar 7 rumah warga yang tadi malam di hancurleburkan sementara penghuninya masih di dalam."
"Jadi sampai detik ini kita bicara, masih dilakukan proses evakuasi terhadap para korban yang masih terjebak di reruntuhan," kata Husein.
Aktivitas kemanusiaan Palestina ini juga mengatakan kalau Israel inimenargetkan menyerang jaringan infrastruktur di jalur Gaza.
Target ini sengaja dilakukan menurutnya untuk mempersulit proses evakuasi korban menggunakan ambulance.
"Tadi malamIsraelmenyerang infrastruktur, jaringan listrik, air dan internet, dan jalan-jalan raya benar-benar di porak-porandakan."
"Jadi ada semacam usaha mempersulit akses ambulance untuk mengevakuasi korban," ujar Husein.
Husein juga mengatakan kalau dari informasi yang didapatkan korban tewas di Palestina ini kembali bertambah.
Kini korban jiwa mencapai 191 jiwa, termasuk 52 di antaranya adalah anak-anak dan 33 wanita.
Sedangkan, korban luka sendiri mencapai lebih dari 1.225 jiwa.
Selain itu, Husein ini juga menceritakan kalau ada kemungkinan besar korban ini akan terus bertambah.
"Belum terlihat ini akan berakhir dan kemungkinan korban-korban ini masih terus bertambah dan masih ada korban-korban yang sedang dievakuasi dari dalam reruntuhan," ungkapnya.