Suar.ID -Ketua RT tempat Nani Apriliani tinggal akhirnya buka suara.
Nani Apriliani adalah pelaku sate sianida yang menewaskan bocah berusia 8 tahun.
Setelah tiga hari diburu, Nani Apriliani akhirnya ditangkap di rumahnya di kawasan Piyungan, Bantul, Yogyakarta.
Dari situ kemudian terungkap fakta mengejutkan: Nani Apriliani disebut sudah menikah siri dengan Aiptu Tomy, anggota polisi yang menjadi sasaran dia sebenarnya.
Nani Apriliani nekat meracik dan mengirim sate beracun mengandung kalium sianida untuk Aiptu Tomy.
Bukannya samai ke korban, sate sianida itu justru salah sasaran, menewaskanbocah anak driver ojek online di Bantul.
Sate sianida itu dikirimkan Nani Apriliani melalui sopir ojek online Bandiman tanpa melalui aplikasi.
Sesampainya di rumah yang dituju, Aiptu Tomy menolak kiriman itu karena merasa tak mengenali orang yang mengirimnya.
Sate sianida itu pun diberikan ke Bandiman.
Sesampainya di rumah, Bandiman membagikan sate sianida itu kepada istri dan anaknya yang masih kecil saat buka puasa.
Tak lama kemudian, istri dan anaknya itu muntah-muntah,
Nyawa anak Bandiman yang bernama Naba Faiz Prasetya (10) tak tertolong.
Nah, yang paling baru, Ketua RT tempat tinggal pelaku kasus takjil sianida Nani Aprilliani Nurjaman (25) di Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), mengungkap fakta mengejutkan.
Apa itu? Nani Apriliani dan Aiptu Tomy disebut sudah menikah siri.
Begini kesaksikan Pak RT:
"Kalau tinggal di sini sudah setahun sama istri siri. Karena dulu itu waktu silaturahim ke tempat saya awalnya itu ngebel (menelepon) Pak Tomy sama Mbak Nani ke sini buat laporan."
Dia mengatakan, mereka datang untuk melapor sebagai warga baru. Dari laporan itu, Tomy dan Nani mengaku telah menikah siri.
Ketika itu,Nani bahkan menelepon orang tuanya untuk meyakinkan Agus.
"Terus Mbak Nani telepon orang tuanya, ortunya bilang sama saya, 'Anu Pak, titip anak saya mau tinggal di situ'. Saya jawab, 'Insyaallah siap, Buk'. Terus ibunya bilang itu, sudah menikah secara agama," ujarnya.
Sehubungan dengan foto menikah siri antara Nani dan Tomy, Agus mengaku keduanya tidak memperlihatkan saat laporan. Namun keduanya menunjukkan bukti foto kopi KTP.
"Tidak menunjukkan (foto nikah siri), hanya bukti hanya foto kopi KTP," ucapnya.
Menyoal rumah yang ditempati Nani dan Tomy, Agus menyebut rumah itu berstatus milik pribadi.
Menurutnya saat ini status kepemilikan rumah sedang dalam proses balik nama.
"Rumahnya beli itu, saat ini proses balik nama," katanya.
Diberitakan sebelumnya, polisi menyebut ada pria berinisial R di balik aksi Nani Aprilliani (25) mencampurkan racun sianida ke sate ayam kirimannya untuk Tomy.
Motif sate beracun ini pun karena Nani sakit hati dengan Tomy yang sudah menikahi wanita lain.
Sementara R disebut polisi menyukai Nani. Nani sendiri mengaku tidak suka dengan R. Lantas apakah ada cinta segi empat?
"Saya belum menyimpulkan sampai situ," kata Direskrimum Polda DIY, Kombes Burkan Rudy Satria seperti dikutip dari detikcom, Senin (3/5/2021).
Burkan menyebut saat ini pihaknya masih memburu R yang disebut menyarankan Nani memberi pelajaran kepada Tomy dengan memberikan kalium sianida yang dicampur dengan makanan. Polisi pun masih memburu sosok R itu.
"Belum, kita belum ada tanda-tanda (sosok R)," jelas Burkan.
Sementara itu saat ditanya hubungan Nani dengan Tomy, Burkan juga belum banyak memberikan keterangan.
Pihaknya mengaku belum mendalami berapa lama hubungan antara Nani dengan Tomy si target penerima sate beracun.
"Saya belum menggali sejauh itu. Ngomongnya masih sepotong-sepotong," jelas Burkan ketika ditanya lama hubungan antara Nani dengan Tomy.
Seperti dilansir dari keterangan polisi, aksi Nani mencampurkan racun sianida ke makanan ini ternyata disarankan oleh R.
R disebut merupakan salah seorang pelanggan salon, tempat Nani bekerja.
"Kemudian ada salah satu pelanggan salon berinisial R yang suka terhadap tersangka (Nani). Tetapi tersangka tidak suka dengan R. Karena tersangka menyukai pelanggan lain T (Tomy)," ujar Kasat Reskrim Polres Bantul AKP Ngadi dalam keterangan tertulis, Senin (3/5/2021).
Ngadi menyebut setiap Nani dan Tomy memiliki permasalahan, tersangka selalu bercerita kepada R.
Hingga akhirnya R menyarankan Nani untuk memberikan pelajaran lewat makanan yang dicampur dengan kalium sianida (KCN).
"Akhirnya tersangka mengikuti anjuran R dengan jalan membeli KCN secara online. KCN tersebut kemudian dicampurkan di dalam bumbu sate ayam yang sudah dibeli sebelumnya oleh tersangka," ujarnya.
Kapolres Bantul AKBP Wachyu Tri Budi Sulistiyono menambahkan bahwa racun sianida tersebut dipesan oleh Nani melalui aplikasi online, pada 28 Maret 2021. Dalam riwayat pembelian melalui e-commerce itu pesannya kalium sianida.