Bapaknya Orang Penting Di Zaman Orde Baru-nya Pak Harto, Inilah Sosok Adiguna Sutowo Mertua Dian Sastro Wardoyo Yang Baru Saja Meninggal Dunia, Ternyata Penguasa Kawasan Elite Ini

Minggu, 18 April 2021 | 19:12
Warta Kota/Nur Ichsan

Mertua Dian Sastro Wardoyo, Adiguna Sutowo, meninggal dunia pada Minggu (18/4). Ini sederet bisnis putra bungsu Ibnu Sotowo, salah satu orang penting di zaman Orde Baru, itu.

Suar.ID -Mertua Dian Sastro Wardoyo, Adiguna Sutowo, meninggal dunia pada Minggu (18/4).

Kabar ini pertama kali salah satunya dibagikan oleh laman Instagram @bazaarindonesia.

"Telah berpulang, Founder MRA Group, Adiguna Santana Sutowo, ayahanda dari Maulana Indraguna Sutowo, CEO MRA Group, pagi ini tgl 18 April 2021 jam 04.04 di RSPP Jakarta," tulisnya.

"Segenap tim Harper’s Bazaar Indonesia mengucapkan turut berduka cita. Semoga almarhum diampuni segala kesalahannya dan diterima semua amal ibadahnya. Photo: Courtesy of Dian Sastrowardoyo," tulis akun @bazaarindonesia.

Siapa sebenarnya Adiguna Sutowo?

Adiguna Sutowo adalah anak bungsu mantan Direktur Utama Pertaminya, Ibnu Sutowo.

Ibnu Sutowo sendiri bisa dibilang sebagai salah satu orang penting di zaman Orde Baru, di zaman Pak Harto.

Lelaki kelahiran 31 Mei 62 tahun lalu itu adalah bos PT Nugra Santana Grup.

Perusahaannya berjaya pada era 1995-1996.

Tapi kemudian redup saat krisis moneter pada pengujung era Orde Baru.

Adiguna Sutowo diketahui seorang pengusaha di berbagai bidang seperti permesinan dan perkapalan.

Adiguna Sutowo merupakan nakhoda Nugra Santana Group.

PT Nugra Santana adalah kelompok bisnis (konglomerasi) yang didirikan oleh mantan Direktur Utama Pertamina, Ibnu Sutowo pada 19 Mei 1973.

Namun, sesungguhnya cikal-bakal bisnis keluarga Sutowo ini sendiri sudah dimulai sejak dia masih menjadi pimpinan Pertamina.

Adiguna merupakan pimpinan perusahaan farmasi PT Suntri Sepuri yang didirikan pada 1998.

Perusahaan ini memproduksi tablet, kapsul, sirop dan suspensi, sirop kering/serbuk injeksi beta laktam.

Arsip Tribun Seleb
Arsip Tribun Seleb

Dian Sastro Bagikan Kabar Duka, Ayah Mertuanya Adiguna Sutowo, Bos PT Suntri Sepuri Meninggal Dunia: Selamat Jalan, Pa..

Selain itu, keluarga Adiguna Sutowo juga memiliki bisnis properti.

Di Jakarta, melalui PT Indobuild Co, keluarga ini menguasai hak pengelolaan lahan di seputar Senayan, yang mencakup hotel, apartemen, dan convention center.

Adapun hotel yang dimaksud adalah Hotel Hilton yang sekarang bernama Hotel Sultan.

Adiguna memulai bisnisnya dengan mendirikan PT Adiguna Mesin Tani yang menjadi penyuplai mesin pertanian.

Lalu, dia mengelola juga PT Santana Petroleum Equipment dan PT Pelayaran Umum Indonesia (disingkat Pelumin), dan juga perusahaan farmasi PT Suntri Sepuri sejak 1998.

Adiguna juga kemudian membangun bisnis hiburan yang terpisah dengan bisnis keluarganya, bernama Mugi Rekso Abadi bersama Hutomo Mandala Putra, Soetikno Soedarjo dan Ongky Soemarno.

Mugi Rekso sendiri mengelola perusahaan radio seperti I-Radio, Cosmopolitan FM, dan sejumlah perusahaan media massa ditambah franchise Hard Rock Cafe, BC Bar, Zoom Bar dan lain-lainnya.

Lebih lanjut pria kelahiran 31 Mei 1958 ini diketahui merupakan lulusan salah satu universitas di Los Angeles, Amerika Serikat.

Sederet bisnis Adiguna Sutowo

Adiguna Sutowo dikenal sebagai pemilik dan pendiri MRA Group.

Dia merupakan anak dari mantan Direktur Utama PT Pertamina (Persero) di era Orde Baru, Ibnu Sutowo.

Namanya juga dikenal luas sebagai mertua dari artis Dian Sastrowardoyo.

Dia meninggal di usia 62 tahun. Perusahaan miliknya yang cukup terkenal adalah MRA Group yang merupakan akronim dari PT Mugi Rekso Abadi.

Rangga Gani Satrio/Grid.ID

Vika Dewayani menyampaikan doa untuk sang suami usai pemakaman Adiguna Sutowo.

Perusahaan ini bergerak di bidang media yang meliputi penerbitan majalah, berita online, dan stasiun radio.

Selain media massa, MRA juga merambah bisnia lainnya seperti restoran, importir kendaraan mewah seperti Ferrari, hingga perhotelan.

Sosoknya juga dikenal dekat dengan Keluarga Cendana, terutama kedekatannya dengan Tommy Soeharto.

Sementara itu, jaringan restoran yang dimiliki MRA antara lain gerai es krim Haagen Dazs, berikutnya adalah Hard Rock Cafe yang berlokasi di Jakarta dan Bali.

Estafet bisnis di bawah MRA saat ini diwariskan kepada anaknya, Maulana Indraguna Sutowo yang saat ini menjabat sebagai CEO PT Mugi Rekso Abadi.

Maulana Indraguna Sutowo tak lain adalah suami dari artis Dian Sastro.

Dikutip dari Tribunnews, perusahaan Adiguna Sutowo juga mengelola beberapa hotel antara lain Hotel Sultan (dulu Hotel Hilton), Bali Hilton, dan Lagoon Tower Hilton.

Adiguna Sutowo juga dikaitkan dengan kepemilikan Hotel Four Season dan Apartemen Four Season di Bali.

Bisnis hotelnya tersebut dikelola oleh PT Indobulid Co yang merupakan peninggalan dari ayahnya Ibnu Sutowo, seorang purnawirawan jenderal bintang tiga di era Presiden Soeharto.

Penguasaan keluarga Ibnu Sutowo atas sebagian lahan di Senayan, lokasi Hotel Sultan, sempat jadi polemik.

Saat masih bernama Hotel Hilton, hotel mewah itu menjadi sorotan publik setelah meruaknya kasus penyalahan perpanjangan hak guna bangunan (HGB) Hotel Hilton tahun 2002 lalu.

Perpanjangan hak guna itu diduga menyalahi prosedur karena dilakukan tanpa izin dari Badan Pengelola Gelora Bung Karno sebagai pemegang hak pengelolaan lahan kawasan Senayan yang merupakan kepanjangan tangan negara.

Dikutip dari laman DJKN Kementerian Keuangan, masalah lahan Hotel Sultan membuat aset negara itu terancam lepas dari kepemilikan pemerintah.

Ini setelah BPN memberikan izin perpanjangan HGB tanpa persetujuan Sekretariat Negara (Setneg) selaku pemegang Hak Pengelolaan Lahan (HPL) atas tanah negara.

Saat itu, Kepala Kantor Wilayah BPN DKI Jakarta, Robert J Lumampouw dijatuhi hukuman penjara 3 tahun.

Robert terbukti memberikan perpanjangan HGB kepada PT Indobuild Co selaku pengembang selama 20 tahun.

Dari perpanjangan itu, PT Indobuild Co lalu menuntut pelepasan dari HPL Setneg.

Sementara itu dikutip dari laman resmi Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), kasus sengketa lahan negara itu juga sempat menyeret mantan Menpora, Mahadi Sinambela.

Mahadi sempat dipanggil Tim Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (Tim Tastipikor) Kejagung untuk dimintai keterangan sebagai saksi kasus dugaan korupsi di Gelora Senayan terkait perpanjangan hak guna bangunan (HGB) Hotel Hilton.

Dia dimintai keterangan mengenai surat yang diterbitkannya ketika menjabat sebagai Wakil Ketua I Badan Pengelola Gelora Senayan (BPGS) yang ditujukan ke Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) juga PT Indobuild Co selaku pengelola Hotel Hilton.

Adiguna Sutowo juga sempat mendirikan PT Pelayaran Umum Indonesia (Pelumin).

Perusahaan ini diketahui menyewakan beberapa kapalnya untuk armada Pertamina.

Ayah Adiguna Sutowo, Ibnu Sutowo, merupakan tokoh militer di era Presiden Soeharto. Ibnu Sutowo dikenal dengan dekat Keluarga Cendana.

Ia menjadi dirut Dirut Permina (cikal bakal Pertamina) sejak 1968.

Editor : Moh. Habib Asyhad

Baca Lainnya