Suar.ID - Sinetron Jin dan Jun diketahui melejit di era 90-an.
Sinetron yang diperankan oleh Syahrul Gunawan sebagai Jun tersebut menjadi tontonan favorit di masanya.
Salah satu artis yang berperan dalam sinetron tersebut adalah Yuyun Sukawati.
Ia memerankan tokoh santi, sepupu Jun.
Yuyun yang kini telah berusia 44 tahun, mendadak muncul kembali dengan kabartak sedap.
Pasalnya, ia mengaku mengalami kekerasan dalam rumah tangga dari suami keduanya yang menikahinya 2 tahun silam.
Pernikahan pertamanya memang tak banyak disorot media.
Dari pernikahan pertama ini dia dikaruniai seorang anak laki-laki yang kini telah beranjak dewasa.
Pada tahun 2019, Yuyun menikah lagi dengan FU yang merupakan seorang penulis skenario film.
Ketika awal mula didekati FU, Yuyun melihat sisi baik dari suaminya.
Dia juga menganggap pria tersebut taat beragama.
Dia mengenal FU saat usianya 16 tahun.
Bahkan, saat itu hubungannya dengan FU sangat dekat dan sudah dianggap keluarga.
Kemudian, karier Yuyun di dunia akting berjalan mulus dan namanya terkenal sebagai pemain sinetron.
Namun, sejak itu, dia hilang komunikasi dengan FU.
Kemudian, mereka bertemu kembali tahun 2016 dan memutuskan menikah pada tahun 2019.
"Karena dia agamanya bagus, jadi saya tidak pernah berpikir dan menyangka dia melakukan penganiayaan ke saya. Dia selalu memberikan nasihat baik ke orang, nyatanya saya justru menerima kekerasan," ucapnya dikutip dari Surya.co.id.
Lantas, Yuyun Sukawati merasa pilihannya menikah dengan FU sebagai pilihan salah.
Bukan kebahagiaan yang didapatnya, melainkan kesengsaraan dan penderitaan selama dua tahun pernikahannya.
"Dulu saya memilih dia (FU) ketimbang ibu saya. Ketika ibu saya meninggal dan kejadiannya seperti ini saya menyesal sudah mau dinikagi oleh dia,"
"Karena korbannya bukan saya saja, anak saya juga menjadi korban kekerasan," ujar Yuyun Sukawati.
FU adalah suami kedua Yuyun Sukawati yang menikahinya dua tahun silam.
Selama dua tahun menikah, artis yang sudah jarang tampil di televisi ini mengaku kerap menerima kekerasan fisik.
"Selama dua tahun aku dianiaya. Aku tidak melaporkannya karena kesalahan saya juga, selalu memberikan kesempatan kepada dia (FU)," kata Yuyun Sukawati saat jumpa pers didampingi pengacara Lissa V di Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (6/4/2021).
FU, kata Yuyun Sukawati, mencekik, menyeretnya, hingga memukul atau melakukan kekerasan fisik lain selama perkawinannya.
"KDRT terbesar adalah sebanyak tiga kali," kata Yuyun Sukawati.
Luka lebam sampai psikisnya terganggu dialaminya.
"Sampai tangan saya lebam, retak, dan banyak lagi lah bekas kekerasan yang menempel di tubuh saya. Saya juga menerima hinaan juga kata-kata kasar dan tidak layak lah yang saya terima dari suami saya," ujarnya.
Bahkan, dia sampai takut berkomunikasi dengan suaminya sendiri selama dua tahun menikah. Perasaannya sangat berdebar, ketika ingin berbincang santai dengan FU.
"Setiap ngobrol enggak bisa normal. Saya harus hati-hati bicara ke dia (FU) kalau salah ya langsung ngegas dan maki-maki. Kalau sama dia, saya suka deg-degan mau berbincang," ujarnya.
Ketika awal mula menerima dugaan KDRT dan penganiayaan, Yuyun Sukawati mengaku sempat ingin berpisah dengan FU.
Tapi, saat itu, dia tak bisa meninggalkan FU karena ada beberapa alasan tertentu.
"Memang salah saya, saya selalu memberikan kesempatan untuk dia yang mau berubah."
"Tapi hasilnya, sampai saat ini, saya mendapatkan perlakuan yang tidak enak, sampai anak saya juga menjadi korbannya. Saya merasa sangat bersalah," ujarnya.
Akibatnya, dia menyalahi diri sendiri karena salah memilih suami. "Saya sangat menyesal," kata Yuyun.