Suar.ID - Ibu kota negara Indonesia akan pindah.
Dari Jakarta, ibu kota baru akan dipindahkan kePenajam Paser Utara, Kalimantan Timur.
Awalnya terdengar tidak begitu menyakinkan. Namun kini menjadi kian nyata.
Bahkan baru-baru ini, Presiden Joko Widodo memamerkan pradesain Istana Negara yang rencananya akan dibangun di ibu kota baru.
Pradesain itu dibagikan Jokowi melalui video berdurasi 2 menit yang diunggah melalui akun Twitter resmi Presiden, @jokowi.
"Salah satu usulan pradesain bangunan ikonik di ibu kota negara yang baru adalah Istana Negara karya Nyoman Nuarta," kata Jokowi, Jumat (2/4/2021).
Desain Istana
Dalam video, nampak bangunan Istana Negara berdiri megah.
Di bagian belakang, terlihat desain menyerupai burung Garuda tengah mengepakan sayap seolah menaungi bangunan Istana.
Sementara, di bagian teras, nampak undak-undakan yang ditanami dengan pepohonan.
Di bagian depan, terlihat lapangan rumput hijau yang luas. Bangunan Istana juga dikelilingi oleh pepohonan hijau.
Nampak bahwa desain ligkungan Istana Negara yang baru dikelilingi sungai dan tempat terbuka hijau yang luas.
Bangunan-bangunan yang mengelilingi Istana baru juga terlihat modern dengan adanya transportasi yang terintegrasi.
Meminta masukan
Jokowi berharap Istana Negara di ibu kota baru jadi kebanggaan bangsa Indonesia.
"Saya mengharapkan Istana Negara ini jadi kebanggaan bangsa, sekaligus mencerminkan kemajuan bangsa," kata Jokowi.
Ia juga berharap masyarakat Indonesia mau memberi masukan pada pradesain Istana Negara baru tersebut.
"Dengan masukan-masukan itu nantinya, saya akan mengundang kembali para arsitek dan para ahli lainnya untuk melakukan pengkayaan pradesain menjadi basic desain Istana Negara," tulis Jokowi.
Dibangun secepatnya
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/ Kepala Bappenas, Suharso Monoarfa, sebelumnya menyampaikan bahwa pembangunan ibu kota negara baru akan dilakukan secepatnya.
Groundbreaking atau peletakan batu pertama akan dilakukan di Istana Presiden yang baru.
"Insya Allah kita berharap tahun ini kita bisa meletakkan batu pertama, kita lakukan groundbreaking di ibu kota negara," kata Suharso dalam tayangan Kompas TV.
"Dan itu ditandai dengan peletakan batu pertama untuk Istana Presiden sebagai titik nol dari ibu kota negara yang baru itu," tuturnya.
Suharso mengatakan, masterplan ibu kota negara baru sudah selesai. Artinya, rencana titik-titik pembangunan sudah dirampungkan.
Perencanaan pembiayaan pun telah disusun.
Delineasi lahan, pembangunan jalan-jalan utama dan infrastruktur untuk memasuki ibu kota negara yang baru kini tengah dikerjakan.
Saat ini, pemerintah masih menunggu penyusunan undang-undang tentang ibu kota negara baru yang masih berproses di DPR, serta menanti pembentukan badan otoritas pembangunan ibu kota baru.
"(Jika) undang-undangnya selesai, pembentukan badan otoritasnya selesai, itu bisa kita paralel semua ini infrastruktur dasarnya kita bisa kita kerjakan," terang Suharso.
Selain itu, lanjut Suharso, syarat utama pembangunan ibu kota baru berkaitan dengan kemampuan pengendalian pandemi Covid-19 di Tanah Air.
Diharapkan, herd immunity atau kekebalan komunal dapat segera terbentuk seiring dengan percepatan vaksinasi Covid-19 yang tengah diupayakan pemerintah.
Hal ini, kata Suharso, juga dibarengi dengan disiplin penerapan protokol kesehatan.
Semakin cepat pandemi terkendali, maka groundbreaking ibu kota negara baru segera dimulai.
Hal ini penting untuk mencegah terjadinya penularan virus corona.
"Kita sedang berupaya bisa pada bulan Juli (vaksinasi rampung)."
"Nah kalau pada bulan Juli 71,5 juta (penduduk yang divaksin) itu memang tercapai, mudah-mudahan mobilisasi penduduk bisa bergerak dan memudahkan pergerakan kita semua, maka pembangunan itu sudah bisa kita mulai," kata Suharso.
(kompas.com)