Berawal dari Hobi Korek-korek Sampah, Pemulung Ini Kini Hidup Kaya Raya Raup Rp 40 Juta Per Bulan, Ini Rahasianya

Selasa, 30 Maret 2021 | 08:00
Liverpool Echo

[Ilustrasi tumpukan sampah] Pemulung ini raup puluhan juta dari kumpulkan sampah, ini rahasianya

Suar.ID - Seorang pemulung berhasil mengumpulkan pundi-pundi uang hingga 2.000 pounds (Rp 40 juta) sebulan, padahal awalnya hanya hobi mencari-cari sampah.

Pemulung tersebut bernama Tiffany Butler (31) asal Dallas, Texas, Amerika Serikat.

Metro.co.uk pada Selasa (6/10/2020) mewartakan, wanita itu bahkan memiliki lebih dari 12.300 followers di Instagram @dumpsterdivingmama karena sering menjual benda-benda temuan terbaiknya.

Baca Juga: Puluhan Lagu Ciptaanya Populer Bahkan Sampai Dibawakan Penyanyi Dangdut Papan Atas Seperti Inul Daratista, Namun Pria ini Malah Hidup Serba Pas-pasan Bahkan Kini Cuma Berprofesi Sebagai Pemulung, Terungkap Bayarannya Rp 800 Ribu Per 2 Bulan Doang!

Tiffany Butler mulai jadi pemulung pada 2017 saat melihat video memulung sampah.

Video YouTube itu memperlihatkan dua gadis masuk ke dalam tong sampah department store dan menemukan kotak riasan mewah.

Ia pun menirunya dengan niat hanya untuk bersenang-senang, tapi kemudian menyadari bisa menjadi celah mencari rezeki.

Ibu dua anak itu lalu meluangkan waktu tiga jam sehari tiap Senin sampai Jumat untuk mencari sampah di rute-rute favoritnya.

Temuan terbaiknya antara lain riasan, pakaian, peralatan bernilai ratusan pounds (jutaan rupiah), lalu menjualnya dengan harga 25 persen dari harga aslinya.

"Awalnya saya mendapat banyak dari memulung sehingga mengambil apa pun," kata sang pemulung kaya dikutip Kompas.com dari Metro. "Tapi itu sampai pada titik di mana seisi rumah saya - dan garasi - penuh dengan barang-barang."

Baca Juga: Berkat Aksi Blusukan Mensos Risma, Mantan Pemulung Ini Punya Kehidupan yang Lebih Baik, Ungkap Cita-citanya: Kalau ada Rezeki, Saya Pengin Umrah Sama Bu Menteri

"Sekarang saya cuma mengambil benda-benda yang saya tahu akan saya pakai atau dapat menghasilkan uang."

"Kami biasanya mencari harga eceran di Google lalu menurunkannya 75 persen." Butler melanjutkan, dia tidak keberatan harga barangnya turun jauh, karena merasa senang bisa membantu orang dengan harga murah.

Wanita pemulung ini memiliki dua anak bernama Mia (8) dan Ruxton (6) yang berasal dari pernikahan sebelumnya.

Hari pertama menjadi pemulung, dia memungut sampah di luar toserba setempat pada tengah malam, dan setelah melihat-lihat beberapa tong sampah, dia menemukan sekotak besar barang Ulta Beauty, kosmetik papan atas di sana.

"Kami membuka kotak itu dan ada begitu banyak riasan yang dibuang - sungguh luar biasa," ujarnya mengenang momen tersebut dengan bangga. "(Pacarku) Daniel menambahkan nilai jual dan hasilnya mencapai lebih dari 500 dollar AS (kini sekitar Rp 10 juta). Dia lebih kaget dari aku." Tiffany Butler kemudian menyadari profesinya barunya ini bisa mendatangkan banyak uang.

Dia lalu menetapkan rute rutin untuk mencari barang-barang buangan bernilai tinggi.

"Saya tak lama menyadari tempat terbaik adalah parade belanja, bukan toko individu, dan membuat catatan tentang hari-hari tempat sampah dikosongkan dan saat mereka mengambil banyak barang," terangnya.

Baca Juga: Dianggap Settingan, Mensos Tri Rismaharini Akhirnya Buka Suara di Depan Anggota DPR: Itu Saya Temukan di Jalan

"Saya tidak ke toko makanan - bau buah dan sayuran yang membusuk terlalu berlebihan." Hanya dalam dua bulan Tiffany Butler berhasil memetakan dua rute memulung terbaiknya, dan sejak 2018 ia melakukannya secara full time.

"Saya kerja setiap hari, tanpa libur, Senin sampai Jumat, dan sudah melakukannya selama dua tahun."

"Saya bergantian ke dua rute, menghabiskan 2-3 jam sehari untuk memulung."

"Memulung di akhir pekan sangat dilarang. Akhir pekan adalah waktu keluarga dan bukan untuk mencari-cari di tempat sampah."

Beberapa benda termahal yang dijual pemulung kaya ini antara lain Ninja Blender seharga 160 dollar AS (Rp 2,3 juta), blus Michael Kors seharga 82 dollar AS (Rp 1,18 juta), dan robot vacuum cleaner berbanderol 400 dollar AS (Rp 5,7 juta).

Ia menjualnya lewat eBay, Facebook, marketplace, dan garage sale.

"Saya mempelajari cara terbaik untuk memulung adalah mencari kotak besar atau kantong sampah." "Begitulah cara toko biasanya membuang produk yang tak dilanjutkan, dengan mengemasnya."

"Ini cara yang bagus untuk mendapatkan hasil maksimal dari waktu Anda, tanpa terlalu lama di tempat sampah," pungkasnya.

Baca Juga: Dituding Lakukan Drama Settingan Terkait Bantuannya dengan Seorang Pemulung, Menteri Sosial Tri Rismaharini Bantah Begini

Tag

Editor : Rahma Imanina Hasfi