Suar.ID - Masyarakat Pasuruan, Jawa Timur, baru-baru ini dihebohkan dengan skandal perselingkuhan seorang kepala desa (Kades) dan stafnya.
Dikutip dari GridHot, Kades Wotgalih, Kecamatan Nguling itu digerebek oleh suaminya sendiri di rumahnya belum lama ini.
Bu Kades ini merupakan warga Karang Anyar, Desa Wotgalih, Kecamatan Nguling, sedangkan sang pria yang berduaan dengannya di dalam rumah adalah warga Pejaten, Desa Wotgalih, Kecamatan Nguling, yang diduga salah satu perangkat desa.
Setelah penggerebekan oleh suami kades dan warga setempat, kasus ini ditangani Satreskrim Polres Pasuruan Kota.
Dikutip dari Surya Malang, perselingkuhan itu dibongkar oleh suami Rini, Eko Martono.
Eko mengaku, sudah mencurigai Rini main serong di belakangnya sejak lama.
Pada bulan Maret 2020, Eko pernah memergoki istrinya mengirim chat mesra untuk Salam.
Saat itu, Eko hanya bisa mengingatkan sang istri dan mencoba memercayainya.
Baca Juga: CCTV: Inilah Detik-Detik Terjadinya Ledakan Bom Bunuh Diri di Depan Gereja Katedral Makassar
Tak disangka, Rini mengulangi perbuatannya pada September 2020.
"Saat itu saya marah. Bahkan saya sempat lapor ke Polsek Nguling, " kata Eko kepada Surya Malang, Kamis (25/3/2021).
Tapi, saat itu masalah Eko dan Rini tak bisa diproses lebih lanjut karena kurangnya bukti.
"Akhirnya dimediasi bersama untuk menyelesaikan permasalahan ini," kata Eko.
"Karena hanya chat saja, bukti tidak kuat. Saya berusaha terima dengan lapang dada, dan saya juga berusaha sabar," jelasnya.
Tak disangka, sebulan setelahnya Eko justru memergoki Rini tengah berduaan dengan Salam.
"Kejadian itu pada Oktober 2020. Saat dia kepergok berduaan di kamar itu, saya sudah tidak satu rumah dengan dia."
"Kami sudah pisah ranjang sekitar 6 bulan," kata Eko.
Eko mengaku kecewa dengan perlakuan istrinya.
Pasalnya ia telah mengeluarkan banyak uang saat istrinya ingin menjadi Kades.
Eko mengaku telah menjual sapi hingga menggadaikan SK PNS-nya agar sang istri bisa meraih cita-citanya.
Bak kacang lupa kulitnya, sang istri justru selingkuh di belakangnya.
"Saya pinjam uang Rp 150 juta untuk modal pencalonan menjadi kades itu. Sekarang gaji saya dipotong setiap bulan sampai 15 tahun," urai dia.
Sekarang Eko hanya mendapat sisa gaji sebesar Rp 400.000 per bulan.
Sementara itu, Rini sendiri membantah tudingan yang dilayangkan oleh suaminya.
Melansir dari Surya Malang, Rini bahkan telah melaporkan suaminya itu ke Polres Pasuruan, Jumat (26/3/2021).
"Saya tidak memiliki hubungan spesial dengan dia. Hubungan saya dengan dia, hanya sebatas kepala desa dan staf."
"Hanya hubungan kerja, tidak lebih," kata Rini saat dijumpai Surya usai melapor.
Rinimenjelaskan,video penggerebekan dirinya yang viral itu diambil saat ia dan Salam mengurus pekerjaan di salah satu rumah warga.