Intisari-Online.com - Selama ini diyakini bahwa nenek moyang manusia yang hidu di Zaman Batu mengukir tombak dari ranting dan menajamkan ujung batu untuk berburu.
Namun, penelitian di Lembah Makapans di Provinsi Limpopo Afrika Selatan menunjukkan bahwa senjata ini bukanlah senjata pertama yang digunakan mereka.
Dianggap sebagai situs paleontologi terpenting di dunia dan dinyatakan sebagai Situs Warisan Afrika Selatan, kawasan Limpopo terdiri dari dua lembah - Lembah Aliran Mwaridzi dan Lembah Makapansgat.
Kedua lembah tersebut adalah rumah bagi serangkaian gua batu kapur yang telah berfungsi sebagai tempat berlindung dan menyimpan fosil serta tulang manusia purba selama jutaan tahun.
Penggalian di situs dimulai pada tahun 1925 dan berlanjut hingga saat ini dengan penemuan baru yang ditemukan hampir setiap hari.
Sebuah tim arkeolog telah menemukan batu yang sengaja disimpan di dekat gua; dari ukuran dan berat, peneliti mengetahui bahwa sebelum menggunakan senjata, nenek moyang kita membunuh hewan dengan melemparkan batu pada mereka.
Tim tersebut terdiri dari Associate Professor Qin Zhu dari Universitas Wyoming, Profesor Lawrence Barham dan Profesor Ian Stanistreet dari Universitas Liverpool, dan Profesor Geoffrey Bingham dari Universitas Indiana.
Tim menemukan 55 batu seukuran bola tenis modern dengan berbagai bobot dan mensimulasikan contoh bagaimana mereka mungkin telah digunakan.
Diketahui bahwa setidaknya 81 persen batu yang dilemparkan dari jarak 25 meter kaki akan menyebabkan kerusakan yang cukup untuk melumpuhkan hewan berukuran sedang seperti gazelle atau impala.
Ini juga menunjukkan bagaimana pemikiran analitik dan kemampuan untuk belajar dari trial and error akan memainkan peran utama saat berburu dengan senjata.
Batu yang lebih besar dan upaya kelompok akan dibutuhkan untuk membunuh hewan yang lebih besar seperti mammoth.
Seorang peneliti dalam persepsi dan kognisi dari Universitas Leeds Beckett, Dr.Andrew Wilson, yang juga berpartisipasi dalam penelitian tersebut, melaporkan, “Sementara hewan lain diketahui kadang-kadang melempar benda, tidak ada yang bisa menandingi kecepatan, akurasi, dan jarak yang manusia terlatih dapat capai."
"Manusia secara unik terspesialisasi dalam melempar, baik secara anatomis maupun psikologis. Melempar telah memainkan peran penting dalam evolusi masa lalu kita."
"Memungkinkan kita untuk berburu mangsa dan bersaing dengan karnivora lain untuk mengais bangkai. ”
Menurut Profesor Bingham, “ Idenya di sini adalah bahwa kemampuan berbicara dan melempar kita datang sebagai satu paket."
Para peneliti menyadari bahwa melempar batu untuk berburu mangsa bukanlah satu-satunya penggunaan koleksi batu tersebut.
Mereka mungkin juga menggunakannya untuk menghancurkan potongan-potongan daging dan menggiling atau membentuk berbagai bahan.
Pertahanan terhadap hewan yang menyerang yang mencoba mencuri bangkai juga akan menjadi tujuan penyimpanan batu di dekat pintu masuk gua.
(*)