Suar.ID – Apa yang disampaikan Pangeran Harry ‘benar’ seperti mengklaim saudaranya Pangeran William dan ayahnya, Pangeran Charles, ‘terjebak’ dalam institusi monarki, demikian menurut seorang ahli konstitusi.
Pangeran Harry mengatakan bahwa dia ‘terjebak’ dalam monarki sebelum melepaskan diri dari istana, dalam wawancara penting dengan Oprah Winfrey.
Dia juga mengklaim bahwa bangsawan senior lainpun mengalami situasi yang sama dengannya.
Dan, menurut salah satu ahli Konstitusi, klaim Duke of Sussex adalah deskripsi akurat tentang bagaimana bangsawan yang paling dekat dengan takhta demikian adanya sejak mereka lahir.
Robert Hazell, seorang sarjana konstitusi di University College London dan wakit editor The Role of Monarchy in Modern Democracy, mengatakan kepada Vanity Fair, "Bangsawan tidak memiliki kebebasan berbicara, dan yang lainnya menerimanya.”
"Harry benar ketika dia menggambarkan anggota lain dari Keluarga Kerajaan sebagai terperangkap.”
"Mereka terjebak dalam sistem yang memungkinkan mereka sangat, sangat sedikit kebebasan."
Profesor Hazell mengatakan, "Mereka tidak memiliki kebebasan berbicara, mereka hampir tidak memiliki privasi, karena alasan yang akan sangat Anda kenal, mereka tidak memiliki pilihan bebas untuk berkarir.”
"Ada batasan lain yang lebih rendah, dan Keluarga Kerajaan Inggris serta bangsawan Skandinavia tidak memiliki kebebasan beragama. Mereka harus Protestan."
Sebelum pernikahannya dengan Pangeran Harry, Duchess of Sussex harus dibaptis di Gereja Inggris dan dikukuhkan sebagai bagian dari Gereja Anglikan, diikuti oleh keluarga kerajaan Inggris.
Pakar menambahkan, "Mereka yang lahir dalam keluarga dibesarkan dalam sangkar berlapis emas.”
"Mereka tidak tahu kehidupan yang berbeda, tetapi saat mereka dewasa, mereka mulai memahami alasan mengapa itu adalah sebuah kandang."
Namun, anggota senior Keluarga Kerajaan menahan diri untuk tidak berbicara tentang politik dalam upaya untuk tetap netral di mata publik.
Mereka juga tidak memberikan suara dalam pemilihan, seperti yang dikonfirmasi oleh Pangeran Harry pada September tahun lalu, ketika dia mengatakan dalam sebuah video yang direkam untuk Time 100 khusus dia tidak pernah memberikan suara dalam hidupnya.
Selama wawancara dirinya dan Meghan dengan Oprah, Duke of Sussex mengatakan dia tidak akan pernah mundur dari istana jika dia tidak bertemu istrinya.
Kata Pangeran Harry, "Saya tidak akan bisa. Saya sendiri juga terjebak. Saya tidak melihat jalan keluar.”
"Saya terjebak tapi saya tidak tahu saya terjebak."
Setelah mengatakan bahwa dia "terjebak dalam sistem seperti anggota keluarga saya yang lain", dia menambahkan, "Ayah dan saudara laki-laki saya, mereka terjebak. Mereka tidak bisa pergi.”
Pangeran Harry menambahkan bahwa dia memiliki "belas kasihan yang besar untuk itu".
Duke dan Duchess of Sussex secara resmi diangkat sebagai bangsawan pekerja penuh waktu pada akhir Maret 2020.
Akibat Megxit, pasangan tersebut kehilangan hak mereka untuk menjalankan tugas kerajaan dan menggunakan kata 'royal' dalam branding mereka.
Sambil mempertahankan gelar kerajaan penuh mereka, mereka tidak dapat lagi menggunakan gaya Yang Mulia.
Selain itu, mereka tidak lagi diberikan keamanan oleh Met, yang dibayar oleh pembayar pajak.
Namu, Duke dan Duchess of Sussex, memperoleh kebebasan untuk mandiri secara finansial, yang memungkinkan mereka untuk membuat kesepakatan dengan Netflix dan Spotify.
Mereka juga dapat pindah ke luar negeri dan, selama 12 bulan terakhir, mereka telah tinggal di California bersama putra mereka Archie.
Pasangan itu juga sedang menantikan anak kedua, yang dikatakan oleh Pangeran Harry adalah bayi perempuan.