Suar.ID -Seorang kakek yang berusia lebih dari seabad atau lebih tepatnya 102 tahun ini memilih tinggal di TPU.
Sang kakek yang diketahui bernama Abah Sarji ini memilih menghabiskan di TPU Lengkong, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat.
Abah Sarji ini rupanya memiliki alasannya tersendiri hingga rela tingga di tempat itu dan tak lagi berkumpul dengan keluarganya.
Dilansir TribunJabar.id, Abah Sarji yang berusia 102 tahun ini merupakan Warga Desa Lengkong, Kecamatan Garawangi, Kabupaten Kuningan, Jawa Barat.
Baca Juga: Videonya Bikin Melongo! Sosok YouTuber Cantik Ini Ternyata Manusia Virtual
Kakek ini mengaku memilih hidup atau menghabiskan waktu sisa hidupnya di kawasan TPU.
Kondisi rumah tempat tinggal Abah Sarji ini berada di lingkungan pemakaman setempat.
Ukurannya pun tak lebih dari 2x2 meter.
Rumah Abah Sarji ini dibangun dari bahan bambu persis menyerupai saung sederhana.
"Iya milih tinggal di sini sudah lima tahun dan saung memang dari bahan baku bekas, geribik dan tempat tidur seadanya," ungkap Sarji.
Ia juga mengungkapkan alasannya memilih bertempat tinggal di TPU ini merupakan bentuk menebus dosanya semasa hidup.
"Iya, itung- tung nebus dosa Abah sewaktu hidup zaman dahulu.
"Juga Abah minta kepada kaula muda agar cepat malik atau ingat, sebab usia alam sudah tua," katanya.
Selain itu, Abah Sarji mengaku kalau menghabiskan waktu di sekitar lahan TPU ini agar beribadah lebih meningkat.
"Iya setiap waktu dan malam malam hari, Abah tidak lepas berdoa dan dzikir minta pengampunan terhadap Gusti Allah," ujarnya.
Tak cuma itu, Abah Sarji juga mengaku selama hidup di kawasan TPU ini sering melihat mahkluk halus yang mencoba mengganggu.
"Kalau mahluk halus itu sering keluar dari dalam kuburan.
"Awalnya terkejut melihat gumpalan asap hitam pekat keluar dari kuburan dan itu biasanya, terjadi pada makam yang belum tujuh hari," kata Sarji.
Pria berusia 102 tahun ini mengungkapkan kalau yang keluar dari pemakaman ini dikenal banyak orang dengan sebutan arwah.
"Iya kata orang itu arwah yang belum tenang dalam kubur, sehingga keluar dari makam pada malam tertentu," ujar Sarji menceritakan dengan bahasa daerah.
Soal kebutuhan makan minum dan keperluan lainnya ini, Abah Sarji mengaku kalau setiap hari ada yang mengirimkan makanan.
"Kiriman itu datang dari anak atau cucu.
"Biasanya bawa makanan dan rokok kaya gitu," ujar Sarji yang tak pernah mengenakan pakaian selama lima tahun terakhir.
Sementara itu, Dedi warga setempat mengatakan kondisi Abah Sarji ini hidup di kawasan TPU ini sudah 5 tahunan.
"Sudah lima tahun Abah Sarjitinggal di saung. Padahal anak, cucu dan istrinya masih ada.
"Nah, untuk istrinya memang sudah ripuh dan tidak bisa jalan apalagi mendengar, karena sudah tua juga," ungkap Dedi.
Masih kata Dedi, mengenai saung tempat tinggal Abah Sarji ini rencana warga akan memindahkan dari tempat semula.
Hal ini dikarenakan lingkungan saung yang gelap pada malam hari.
Baca Juga: Ririe Fairus Akhirnya Buka Suara Terkait Aksi Bersih-bersih Foto Ayus Sabyan di Akun Instagramnya
"Kalau masalah pemindahan saung emang mau.
"Tempat tidak jauh dari situ danAbah Sarjijuga mau, tapi belum ada bahan - bahannya," kata Dedi.