Suar.ID - Seorang pria asal Korea Selatan (Korsel) menjadi sasaran amuk netizen Indonesia setelah videonya yang bernada penghinaan viral.Sebelumnya, Indah Asmigianti mengunggah video pertemuannya dengan tiga pria yang ditemuinya melalui server Korea Selatan di OmeTV. Situs ini memungkinkan pengguna mengobrol dengan orang-orang secara acak dan anonim. Singkat cerita, Indah secara kebetulan bertemu dengan orang Korea yang melontarkan kata-kata rasis terhadap orang Indonesia.
Baca Juga: Bak Berikan Restu, usai Pamer Kedekatan dengan Nicholas Sean, Adik Ahok Diminta Jodohkan Putra Veronica Tan dengan Felicia Tissue, Fifi Lety: Nanti Aku Tanyain Nicho, yaVideo menunjukkan percakapan Indah dengan pria Korea itu beredar luas secara online."Oh, wajahmu sangat buruk, bung. Oh saya tidak bisa melihat," kata pria asal Korea yang meletakkan tangannya di layar, seolah enggan melihat wajah Indah. Indah mengatakan bahwa ia telah merekam kata-kata kasarnya dan akan mengunggah video itu di YouTube. Pria itu, bagaimanapun, menanggapi dengan mengatakan bahwa dia tidak peduli.
Baca Juga: Bongkar ke Publik! Sosok Ini sebut Hubungan Kaesang dan Nadya Arifta hanya Settingan Belaka
"Oh oke, saya tidak peduli, Anda tahu.""Menurut saya orang Korea masih atas (di atas) orang Indonesia," ujarnya kepada Indah.Setelah videonya viral, netizen Indonesia berhasil menemukan halaman Instagram pria Korea itu.
Jelas netizen Indonesia sudah melakukan "caranya sendiri" untuk menghukum kesombongan dan nada rasisme pria asala Korea tersebut.
Pria asal Korea itu pun akhirnya minta maaf."Saya berbicara dalam bahasa Inggris karena saya tidak tahu bahasa Anda." "Saya tahu saya bersalah tetapi ini tidak ada hubungannya dengan warna kulit dan negara saya, sekali lagi saya minta maaf.""Saya cinta Indonesia, negara yang hebat dan negara yang indah." "Tolong jangan serang saya," tulisnya di Instagram story.
Survey Netizen Indonesia "barbar"Sebuah perusahaan yang bergerak di bidang komputer di AS, Microsoft, melaporkan hasil studi tahunannya, "Civility, Safety, and Interactions Online 2020".
Hasil ini dirilis bersamaan dengan temuan dari Digital Civility Index ( DCI) 2020.Mengutip Kompas.com (26/2/2021), studi ini dilakukan dengan metode survei yang melibatkan 16.000 responden di 32 wilayah.Survei tersebut mencakup responden remaja sampai orang dewasa tentang interaksi online mereka dan pengalaman mereka menghadapi risiko online.Pelaksanaan survei ini berlangsung sejak April hingga Mei 2020.Disebutkan bahwa riset ini mencakup 9 wilayah Asia-Pasifik (APAC), yaitu Australia, India, Indonesia, Malaysia, Filipina, Singapura, Taiwan, Thailand, dan Vietnam.Hasilnya Indonesia paling barbar se-asia Tenggara dengan skor DCI 76 poin.