Suar.ID - Restoran Rizky Billar yang baru saja dibuka baru-baru ini menjadi sorotan.
Dilansir dari Tribunstyle.com, pembukaan restoran Rizky Billar tersebut menimbulkan kerumunan hingga petugas terpaksa harus melakukan penyegelan.
Tak hanya itu, Billar pun akan diperiksa pihak kepolisian lantaran kasus tersebut.
Usai disegel, restoran Raja Se'i yag berada di Tanjung Duren, Jakarta Barat tersebut kini telah kembali dibuka.
Penyegelan dilakukan selama 1x24 jam dan dibuka pada, Minggu (7/3/2021).
Kerumunan yang sempat terjadi tersebut disebabkan olehkekasih Lesti Kejora yang datang langsung dalam acara pembukaan restorannya.
"Hari ini jam 12.00 WIB kembali beroperasi, ini masih kami pantau ketat terus," kata Kasatpol PP Jakarta Barat Tamo Sijabat saat dihubungi, Senin.
Terkait penerapan protokol kesehatan saat restoran beroperasi, diakui Tamo pihaknya telah melakukan koordinasi dengan pemilik restoran.
"Saya (katakan kepada pemilik) enggak mau tahu protokol kesehatan harus diterapkan, ini kan sudah viral (terkait kerumunan)."
"Kapasitas harus enggak lebih dari separuh, tidak mengundang keramaian," imbuh Tamo.
Tamo menambahkan jika akan menjatuhkan denda sebesar Rp 50 juta apabila masih ada pelanggaran protokol kesehatan.
Tak hanya itu, izin restoran pun akan dicabut jika restoran tersebut tetap melanggar.
"Yang penting jangan timbulkan kerumunan yang membahayakan masyarakat," tegas Tamo.
Kapolsek Tanjung Duren, Kompol Agung Wibowo menyatakan bahwa pemeriksaan kepada pemilik restoran akan diadakan hari ini.
"Kalau untuk owner (selain Rizky Billar) hari ini kami panggil."
"Untuk Rizky Billar nanti setelah dari owner," kata Agung Wibowo.
"Ini masih dalam tahap penyelidikan, kami masih lakukan pemeriksaan terhadap beberapa saksi yang ada di TKP maupun para pekerjanya," imbuh Agung.
Sementara itu dilansir dari Kompas.com, salah satu pemilik restoran Raja Se'i, Christopher Sebastian mengaku tak menyangka jika acara pembukaan restorannya tersebut akan memicu kerumunan.
"Kejadian kemarin kami sendiri tidak menyangka bisa terjadi kerumunan begitu banyak."
"Dari pihak kami sudah menerapkan protokol kesehatan yang dianjurkan, bahkan tidak membuka layanan dine in," kata Christopher dalam rekaman suara yang diterima Kompas.com, Selasa (9/3/2021).
Lantaran menimbulkan kerumunan, acara tersebut terpaksa harus dibubarkan Satpol PP.