Sempat Koma, Komedian Ini Telah Meninggal Dunia, Pernah Ngemis di Jalanan hingga Jadi Debt Collector untuk Hidup

Selasa, 09 Maret 2021 | 09:00
Kolase tribunnews

Masa lalu Hendrik Ceper sebelum meninggal dunia

Sempat Koma, Komedian Ini Telah Meninggal Dunia, Pernah Ngemis di Jalanan hingga Jadi Debt Collector untuk Hidup

Suar.ID -Sosok komedian Hendrik Ceper pernah meramaikan pertelevisian Indonesia.

Hendrik sempat memberikan tawa dan canda bagi masyarakat Indonesia pada 2000-an lalu.

Komedian dengan tubuh mungil ini dikenal melalui program komedia tawa sutra dan sejumlah sinetron.

Namun sakit jantung dan gagal ginjal membuat dirinya harus berpulang selamanya pada 2016 lalu.

Baca Juga: Perselingkuhannya Tak Kunjung Temui Titik Terang, Ini yang Akan Terjadi jika Nissa Sabyan Tak Kunjung Beri Klarifikasi: Dia Sedang Memantau Kita

Tak banyak yang tahu, sebelum meninggal Hendrik mengalami kondisi yang sangat menyedihkan.

Bahkan, kondisi tersebut sudah dialaminya sebelum terjun ke industri hiburan Tanah Air.

Tak hanya candaan yang ia keluarkan, sosok Hendrik begitu dikagumi oleh banyak komedian lain di Indonesia.

Salah satunya adalah Daus Mini.

Daus mengungkapkan kekagumannya terhadap sosok Hendrik karena tetap berusaha keras menafkahi keluarganya.

Baca Juga: Dikabarkan Gugat Cerai sang Suami usai 12 Tahun Menikah, Wulan Guritno Malah Beri Sinyal Bakal Rujuk Kembali, Ada Apa?

Bahkan disaat pamornya menurun, almarhum rela menjadi buruh di perusahaan tekstik saat job di layar kaca perlahan berkurang.

Hendrik rela menderita asal keluarganya tetap bisa makan dan dapur tetap bisa 'ngebul' setiap hari.

Lebih lanjut, kata Daus, yang tak dapat dilupakan dari sosok Hendrik sahabatnya adalah, tak pernah mengeluh masalah hidup kepada teman sesama artis. Masalah itu selalu disembunyikan.

"Mau ada masalah rumah tangga atau masalah sakit, dia nggak pernah cerita. Dia selalu ceria," ujar Daus.

Baca Juga: Hamil Duluan Sudah 5 Bulan Berbadan Dua, Akhirnya Terbongkar Ternyata Ini Alasan Sarah Amalia Nggak Buru-buru Minta Dikawini Ariel NOAH Yang Sedang Ngetop-ngetopnya: Kasihan Kalau Karier Sang Vokalis Hancur

Sempat ngemis hingga debt collector

Sebelum terjun dalam dunia hiburan, Hendrik sempat memiliki ragam pekerjaan.

Namun, bisa dibilang pekerjaannya jauh dari kata layak.

Hendrik lahir dari keluarga keturunan Tionghoa, di Bekasi pada tahun 1979.

Terlihat sederhana, kalem, rendah hati siapa sangka di awal kehidupan remajanya ia adalah remaja yang nakal sampai-sampai dia di-drop out oleh sekolahnya.

Setelah ia dikeluarkan dari sekolahnya Hendrik pun menjadi "gembel" di daerah kisaran Jakarta Timur.

Ia mengemis dan menjadi gelandangan untuk mendapatkan uang.

Uang tersebut ia gunakan untuk membeli lauk.

Selepas ia menjadi "gembel" mengemis dijalan, ia pun seperti menemukan pekerjaan yang sesuai dengan kepribadiannya saat itu, yakni slengean, urakan, dan (mungkin) gemar berkelahi.

Baca Juga: Bak Bumi dan Langit, Usai Berhasil Depak Jauh Sarita Abdul Mukti dan Hidup Bahagia Layaknya Permaisuri Bareng Faisal Hariss, Rupanya Seperti Inilah Penampakan Rumah Jennifer Dunn Saat Masih Berusia 15 Tahun, Penuh Barang-barang dan Kandang Burung!

Dengan kepribadiaanya itu ia pun bekerja sebagai penagih hutang atau debt collector.

Setelah itu berlalu, pada tahun 2000 ia diajak untuk belajar teater di Teater Ciliwung oleh salah satu penggerak Teater tersebut.

Dengan belajarnya Hendrik Ceper di Teater Ciliwung dan membekali dirinya dengan "bisa berakting".

Hendrik meninggal dunia di RS Tasik Medika Citratama, Singaparna, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat.

Sebelum menghembuskan nafas terakhir, Hendrik sempat kritis selama 12 hari di rumah sakit tersebut akibat sakit jantung dan gagal ginjal dideritanya.

Baca Juga: Aurel Hermansyah Dibuat Kesal Jelang Pernikahan, Atta Halilintar Salah Sebut Nama saat Latihan Ijab Kabul: Nanti sama Allah Diribetin tu Lidahnya

Pola makan lemak hewani picu gagal ginjal

Salah satu penyebab gagal ginjal dari Hendrik adalah pola makan.

Pola makan perlu diatur agar tidak mudah terserang gagal ginjal, salah satu memperhatikan pola makan dengan tinggi lemak hewani.

Tribunnews
Tribunnews

Kondisi Hendrik Ceper sebelum meninggal dunia

Hasil pencernaan dalam usus yang berasal dari produk hewani tinggi lemak diketahui akan meningkatkan risiko penyakit jantung.

Dalam studi terbaru diketahui makanan tersebut juga dikaitkan dengan penyakit ginjal kronik.

Para peneliti di Klinik Cleveland mengamati bahwa peningkatan kadar Trimethylamine N-oksida (TMAO) dalam darah seseorang bisa membantu memprediksi apakah dia akan beresiko menderita gagal ginjal kronik atau tidak.

Dalam bagian terpisah dari penelitian ini, dengan menggunakan hewan, peneliti menemukan bahwa diet kaya TMAO membuat ginjal pada tikus menjadi lemah dan senyawa ini akan di akumulasi, sehingga mepercepat perkembangan penyakit ginjal kronik dan penyakit jantung.

"Ini menunjukkan kepada kita bahwa TMAO merupakan sebuah mediator penyakit kardiovaskular dan sekarang tampaknya menjadi mediator dalam pengembangan ginjal kronik," kata Stanley Hazen, ketua departemen kedokteran molekuler di Lerner Research Institute di Cleveland Clinic.

Di lain pihak, seseorang yang menderita penyakit ginjal kronik juga beresiko tinggi menderita penyakit jantung.

Baca Juga: Biasa Mainkan Gitar, Kini Ariel NOAH Nampak Pamerkan Keperkasaannya Sebagai Lelaki Macho dengan Potong Kayu Gelondongan Bikin Api Unggun Hingga Buat Kaum Hawa Kepanasan: Kapan Jeleknya Si Bang Boriel!

"Semakin buruk fungsi ginjal, semakin tinggi TMAO yang di dapat," katanya.

TMAO terbentuk ketika sistem pencernaan memetabolisme makanan seperti daging merah, daging sapi muda, dan kuning telur.

Penelitian sebelumnya telah mengaitkan TMAO dengan aterosklerosis atau penumpukan pak di pembuluh darah.

Lama kelamaan plak ini akan menyumbat pembuluh darah dan menyebabkan serangan jantung atau stroke. Tetapi, penelitian ini hanya menemukan kaitan pada tikus.

Belum tentu efek yang sama juga terlihat pada manusia.

Karena itu para peneliti kini akan melanjutkan penelitiannya untuk mengetahui apakah perubahan pola makan tertentu bisa mencegah terbentuknya TMAO dan mencegah penyakit ginjal.

Tak ingin gagal ginjal, segera atur pola makan yang baik. (Sajian Sedap/Raka)

Tag

Editor : Rina Wahyuhidayati