Satu Keluarga Seniman di Rembang Dibunuh Maling, Anak Korban Menjerit Histeris saat Rekonstruksi Pembunuhan Berlangsung

Sabtu, 06 Maret 2021 | 13:00
tribun

Suasana rumah Ki Anom Subekti di Rembang yang menjadi korban pembunuhan bersama satu keluarganya

GridHot.ID - Teka-teki pembunuhan Dalang Anom Subekti (63) beserta keluarganya telah terungkap.

Pelaku, Sumani (43) pun telah berhasil dibekuk.

Diberitakan Kompas TV sebelumnya, dalang Anom Subekti (63) beserta istri, anak, dan cucunya ditemukan tewas di kediamannya, Padepokan Seni Ongkojoyo, Desa Turusgede, Kecamatan Rembang, Kamis (4/2/2021) sekira pukul 06.30 WIB.

Sebulan berselang dari kejadian tragis tersebut, rekonstruksi kejadian pembunuhan itu pun digelar.

Baca Juga: Tak Terima Kabar Hoax Adelia Pasha Meninggal Dunia, Sang Kakak yang Menjabat Kapolsek Pulogadung Pasang Badan: Kalau Mau Diratakan Malam Ini juga, Saya Ratakan!

Dilansir dari TribunJateng.com, putra Ki Anom, Danang, pun mengamuk lihat adegan Sumani meremuk 4 kepala keluarganya saat rekonstruksi pembunuhan di Rembang.

Berulangkali anak Dalang Anom itu mencaci maki sekaligus menyumpahi Sumani segera mati.

"Bajing*n kowe Sumani!" teriaknya sambil melototi Sumani saat melakukan rekonstruksi pembunuhan Dalang Anom Rembang di lokasi kejadian, Kamis (4/3/2021).

Sejumlah orang memegangi tubuh Danang yang beberapa kali memberontak ingin hajar Sumani.

Baca Juga: Tak Kunjung Punya Anak, Istri Daus Mini Desak Yunita Lestari Minta Maaf Terkait Tes DNA Ichal, Shelvie: Aib Ditutupi Sampai Manapun Bakal Keungkap

Danang tampak sangat marah.

Wajahnya memerah, matanya pun sembab.

"Kowe 10 tahun tak openi malah mbok kepruk (kamu 10 tahun saya rawat tetapi kenapa malah kamu remuk (kepala bapakku)!" seru Danang yang kemudian ditenangkan kerabatnya.

Danang pun menyerukan bila Sumani tak dihukum mati, maka dirinya yang akan membunuh Sumani sendirian.

Rekonstruksi

Polres Rembang menggelar rekonstruksi kasus pembunuhan terhadap empat orang anggota keluarga di Padepokan Seni Ongkojoyo, Desa Turusgede, Kecamatan Rembang.

Sebagaimana diketahui, dalang Anom Subekti (63) bersama istrinya (53), putri tirinya (AS), dan cucunya GLK (10) dibunuh secara sadis.

Pelaku pembunuhan ialah Sumani (44), warga Desa Pragu, Kecamatan Sulang, Rembang.

Dalam rekonstruksi kejadian, Sumani memeragakan 53 adegan.

Baca Juga: Dari hanya Figuran Dibayar Rp 75 Ribu hingga Kini Pamornya di Atas Angin, Arya Saloka Tiba-tiba Diwanti-wanti Agar Waspada: Harus Didampingi

Mulai dari datang untuk bertamu, membunuh empat korban dengan sebatang kayu, mengambil uang dan perhiasan korban, mengepel darah, hingga kabur menaiki sepeda motor.

Rekonstruksi berlangsung selama sekira dua jam, dimulai pukul 08.30 WIB.

“Dalam rekonstruksi pelaku juga memeragakan pukulan yang dia lakukan terhadap para korban. Alat yang digunakan adalah balok kayu penyangga gamelan. Jumlah pukulannya, untuk bapak (Anom Subekti) ada tiga pukulan, anak dua pukulan, dan ibu empat pukulan,” papar Kapolres Rembang AKBP Kurniawan Tandi Rongre.

Ia menambahkan, tidak ada fakta baru yang ditemukan dalam proses rekonstruksi.

Pihaknya memastikan bahwa Sumani memang pelaku tunggal.

tribunjateng.com

Polres Rembang menggelar rekonstruksi kasus pembunuhan terhadap empat orang anggota keluarga di Padepokan Seni Ongkojoyo, Desa Turusgede, Kecamatan Rembang.

“Ini rangkaian lidik dan sidik yang kami lakukan. Untuk melengkapi proses sidik, kami adakan rekonstruksi sehingga tahap demi tahap terbuka, disaksikan kejaksaan,” jelas dia.

AKBP Kurniawan Tandi Rongre menyebut, akibat perbuatannya, Sumani terancam hukuman mati.

Sebagai informasi, cara Sumani membunuh 4 orang tersebut mirip penjagal anjing.

Kebanyakan penjagal khususnya di wilayah Bantul menggunakan balok kayu untuk menghancurkan kepala anjing, sebelum disembelih.

Baca Juga: 13 Tahun Bercerai, Ariel NOAH Rupanya Diam-diam Masih Sering Datangi Rumah Sarah Amalia hingga Kini: Was-was Pasti Ada

Kronologi

Sebelumnya diberitakan polisi merilis kronologi lengkap pembunuhan satu keluarga dalang Anom di Rembang.

Dari fakta baru yang diperoleh, Dalang Anom yang dihabisi pertama dan istrinya yang terakhir.

Fakta lainnya Sumani, pembunuh empat orang tersebut sempat diteriaki sebagai maling oleh salah satu korban.

Kasat Reskrim Polres Rembang, AKP Bambang Sugito mengungkapkan pada saat Sumani melakukan aksi sadisnya, salah satu korban sempat berteriak.

"Jam 11 (malam) korban tidur, jam 11.30 (malam) dia menghabisi korban."

tribun

Suasana rumah Ki Anom Subekti di Rembang yang menjadi korban pembunuhan bersama satu keluarganya

"Pertama pak Anom, si Alfit bangun teriak 'ada maling' kemudian dipukul 3 kali kepalanya langsung meninggal, si Galuh bangun sempat duduk dipukul juga tiga kali mati," ucap Bambang Sugito di Mapolres Rembang, Jumat (19/2/2021).

Setelah ketiga korban meninggal di dalam kamar, Sumani melihat ada satu korban lagi yang melihat aksi brutal tersebut.

"Kemudian ibu Purwati ini keluar dari pintu kamar sebelah, keluar dari pintu kaget langsung ditubruk oleh Sumani, dipukul dengan tangan kosong berkali-kali pingsan, lalu dipukuli dengan alat (balok kayu) sampai meninggal," terangnya.

Gasak harta korban

Setelah menghabisi para korbannya, Sumani menggasak harta dan perhiasan yang ada di rumah tersebut.

"Setelah mendapat harta dan perhiasan, dia lihat kembali pastikan ibu ini meninggal, dia pukul lagi dan kemudian dia keluar. Dia keluar dari rumah masuk lagi membersihkan lokasi dengan kain minyak ibu Purwati," jelasnya.

Diberitakan sebelumnya, Sumani membunuh satu keluarga seniman yang terdiri Anom Subekti, istri Tri Purwati, anak Alfitri Saidatina dan cucunya Galuh Lintang pada Rabu (3/2/2021) lalu, sekitar jam 11 malam.

Pembunuhan tersebut dilakukan di rumah korban di Padepokan Seni Ongko Joyo, Desa Turusgede, Kecamatan Rembang Kota, Kabupaten Rembang.

Pihak kepolisian yakin bahwa Sumani yang membunuh keempat orang tersebut karena adanya sidik jari pelaku di gelas milik korban.

Selain itu, di tubuh korban juga ada penganiyaan dengan menggunakan benda tumpul.

Sumani sendiri mengaku membunuh para korbannya dengan benda tumpul berupa balok kayu.

Editor : Adrie Saputra

Sumber : Kompas TV, Tribun Jateng, GridHot.ID

Baca Lainnya