Suar.ID - Pasangan suami istri tewas dibegal.
Kejadian di perkebunan tebu PTPN II Kelurahan Tunggurono, Kecamatan Binjai Timur, Senin (22/2/2021) lalu.
Kini pelaku telah ditangkap polisi.
Keluarga meminta kepada pihak polisi memberi keadilan seadil-adilnya setelah mendengar kabar pelaku telah ditangkap, Minggu (28/2/2021).
Anak korban, Riska Faujiah meminta agar nyawa dibalas nyawa setelah luka mendalam yang telah dilakukan pelaku.
Pasalnya selama hidup kedua orangtua tidak pernah punya musuh atau dendam dengan orang lain.
"Ayah dan ibu orang baik, gak pernah punya masalah selama ini. Kalau benar sudah ditangkap semoga dihukum seberat-beratnya. Kalau bisa nyawa dibalas nyawa," tukasnya mengingat perbuatan sadis pelaku.
Ia menuturkan, kedua orangtuanya dihabisi dengan sadis saat hendak pergi mencari nafkah untuk keluarga besar mereka.
Ibu korban Astuti mengalami luka bacok di leher serta memar kepala diduga dihantam dengan benda tumpul, sedang ayahnya mengalami pecah kepala akibat benda tumpul.
Teranyar, diketahui Unit Reskrim Polres Binjai telah meringkus seorang tersangka begal sekaligus pembunuhan, Sulistiono alias Sulis (22) warga dusun 9 Sei Mencirim, Kecamatan Sunggal, Kabupaten Deli Serdang.
Polisi juga mengamankan, Andrian Martin Sihombing (36) warga Jalan Kawat III, Gang Padi, Dusun Tanjung Mulia Hilir, Kecamatan Medan Deli yang merupakan penadah sepeda motor korban.
Polisi dikabarkan turut mengamankan seorang perantara penjual sepeda motor Honda Vario milik korban, Iksan Pandu ( 18) yang berprofesi sebagai mekanik bengkel sepeda motor.
Saat ini kepolisian masih melakukan pengembangan kasus begal sadis ini.
Kasubdit Penmas Polda Sumatera Utara, AKBP MP Nainggolan membenarkan penangkapan tersangka Sulistiono.
Dia mengatakan belum bisa berkomentar lebih rinci karena saat ini Satreskrim Polres Binjai masih melakukan pengembangan.
"Tersangka Sulistiono sudah ditangkap, tersangka ditembak pada kakinya karena berusaha melawan petugas saat akan ditangkap di Jalan Acces Road Inalum, Kecamatan Medang Deras, Kabupaten Batu Bara pada hari Sabtu (27/2/2021) jam 16:30 WIB. Itu dulu, karena masih lanjut pendalaman kasus," kata MP Nainggolan.
Sebelumnya, pasutri Sugianto dan Astuti ditemukan bersimbah darah dan sudah tidak bernyawa di perkebunan tebu PTPN II Kelurahan Tunggurono Kecamatan Binjai Timur, Senin (22/2/2021) lalu.
Kondisi korban dipenuhi luka tusukan pada bagian wajah dan kepala.
Kondisi jasad Astuti mengalami luka tusuk di leher dan memar di kepala yang ditemukan dalam keadaan telungkup, sedangkan jasad Sugiono kepalanya pecah diduga akibat dihantam benda tumpul.
Anak korban, Alika (19) mengatakan, orangtuanya pergi belanja sekitar pukul 04.07 WIB ke Pasar Tavip Kota Binjai. Namun, tidak seperti biasanya, hingga pukul 06.00 WIB ayah dan ibunya tidak juga sampai di rumah.
"Ayah sama mamak kenapa gak pulang, gak kayak biasa. Saya pun bilang ke Paman (Yamin) untuk pergi mencari orangtua saya," katanya.
Selanjutnya Alika beserta abang iparnya, Putra berangkat untuk mencari dan menyisir sepanjang jalan dari rumah hingga ke Pasar Tavip.
Kemudian Alika bertanya kepada salah satu pedagang di Pasar Tavip untuk memastikan apakah kedua orangtuanya ada datang untuk berbelanja.
"Tempat belanja orangtua bilang ayah dan ibu ada datang berbelanja dan sempat membeli jengkol sekira pukul 05.30 WIB," ungkapnya.
Di saat bersama upaya pencarian dilakukan paman korban, dengan menyisir sepanjang Jalan Gajah Mada, Binjai.
Setibanya di perempatan jalan Kebun Dsn XII paman korban melihat ada dua orang yang tergeletak di dalam parit sudah tidak bernyawa.
Kemudian paman korban langsung memberitahukan kepada pihak Polsek Binjai Timur.
Pada pukul 09.30 WIB Kapolsek Binjai Timur beserta anggota tiba di TKP untuk mengamankan TKP.
Pukul 10.00 WIB, tim identifikasi dari polres Binjai tiba di TKP memasang police line sekaligus melaksanakan identifikasi dan olah TKP.
Pada pukul 12.20 WIB tim Forensik dari Polda Sumut tiba di TKP untuk melaksanakan olah TKP dan identifikasi.
Kasat Reskrim Polres Binjai mengatakan, setelah dilaksanakan olah TKP didapat kesimpulan bahwa mayat merupakan korban pembegalan, dengan motif mengambil sepeda motor jenis Honda Vario.
Selain itu barang berharga milik korban diambil oleh pelaku.
"Kedua korban meninggal dunia. Yang perempuan mengalami luka bacok di leher serta memar kepala. Sedangkan laki-laki mengalami pecah kepala akibat benda tumpul. Diduga pelaku pencurian dengan cara kekerasan (curas) lebih dari dua orang," katanya.
Saat olah TKP dilakukan polisi, keluarga korban tak kuasa menahan isak tangis. Ida menangis, dan menjerit histeris mengetahui temuan jasad pasangan suami istri yang diduga menjadi korban begal adalah Sugianto dan Astuti.
"Kami tidak menyangka kalau korban adalah keluarga kami. Kenapa dia? Kenapa? Selama hidup kami tidak ada masalah. Tidak pernah mencampuri urusan orang," katanya. (Tribunnewsbogor.com)