Suar.ID - Siapa yang tidak tahu Pak Tarno.
Pesulap dengan nama asli Sutarno ini dikenal luas usai mengikuti ajang pencarian bakat The Master season 3.
Sejak saat itu, Pak Tarno pun wara-wiri mengisi acara di berbagai stasiun televisi.
Namun, kabar kurang sedap baru-baru ini menimpa Pak Tarno.
Pak Tarno diisukan bangkrut setelah video dirinya berjalan kaki di pinggir jalan viral di media sosial.
Penampilan Pak Tarno di dalam video yang beredar menjadi sorotan warganet.
Pasalnya, Pak Tarno tampak mengenakan baju sederhana bermotif loreng sambil membawa tas berwarna biru.
Ia terlihat seperti tengah mencari sesuatu dengan menatap layar HP kemudian memperhatikan sekelilingnya.
Alhasil, tak sedikit yang menilai Pak Tarno kini telah bangkrut.
Menanggapi hal ini, Pak Tarno pun memberikan klarifikasi.
“Kenapa saya ketemu orang begituan. Kok bisa ketemu saya begitu dibilangnya bangkrut,” kata Pak Tarno seperti yang dikutip dari Surya.co.id.
Pak Tarno mengaku saat itu dirinya tengah menunggu jemputan mobil.
“Ya itu lagi nunggu jemputan (mau syuting),” lanjutnya.
Selain syuting, Pak Tarno diketahui suka membantu menyembuhkan seseorang yang sedang sakit.
“Itu di tas itu rambut, sarung mau mengobati (orang),” ujar Pak Tarno.
Pak Tarno menyebut jika dirinya masih punya beberapa harta benda seperti rumah, mobil dan motor.
"Apanya yang bangkrut, saya rumah ada, mobil ada, motor juga ada. Ya pas diberitain gitu saya cuman bilang 'Ya Allah gusti'," ungkapnya lebih lajut.
Pak Tarno bersyukur dirinya masih bisa bertahan hidup di situasi pandemi seperti sekarang.
Soal berita miring di luaran sana, Pak Tarno menganggap itu sebagai risiko dari pekerjaannya.
"Yang penting saya masih sehat, dan masih bisa usaha, dikatakan bangkrut ya biarkan aja sih," katanya.
Sebagai tambahan informasi, Pak Tarno memang pernah harus berjuang keras untuk memenuhi kehidupannya yang serba kekurangan.
Pasalnya sejak kecil Pak Tarno sudah ditinggal mati kedua orang tuanya dan harus hidup dengan neneknya.
Seperti yang dilansir dari Kompas.com, Pak Tarno mengadu nasib ke Jakata sejak umurnya masih 10 tahun.
Kala itu dia nekat datang ke ibu kota dengan menumpang kereta barang yang mengangkut kayu dan sapi.
Sesampainya di Jakarta, Pak Tarno pun berjualan martabak telur.
Sampai di Jakarta seorang diri, Pak Tarno mencoba peruntungan dengan bekerja.Pernah berjualan martabak telur.
Ketika berjualan martabak, cara Pak Tarno menarik perhatian pembeli terutama anak-anak adalah dengan menunjukkan sedikit sulap.
Dari situ barula dia banting setir jadi pesulap.