Suar.ID - China mungkin memang sedang dalam proses mengambil kembali semua wilayah yang diyakini sebagai sisa-sisa wilayah kuno mereka.
Seperti Laut China Selatan, dan juga sebagian wilayah daratan, seperti Taiwan, dan sebagian Himalaya.
Namun, selain wilayah yang disebutkan di atas, ternyata China juga punya rencana gila untuk menguasai bulan.
Menurut Daily Star, Senin (15/2/21), para ahli terkemuka mendesak Amerika dan negara lain untuk fokus memiliki senjata seperti laser.
Tujuannya untuk menantang China supaya bisa bersaing dalam hal eksplorasi astronomi.
Karena menurut laporan itu, China sedang dalam misi untuk menguasai Bulan.
Jika hal itu terjadi, konon China akan dengan mudah mengalahkan negara lain, ungkap para ahli memperingatkan.
Selain itu, para ahli yakin China sudah memiliki pangkalan di bulan untuk mengekploitasi sumber dayanya yang kaya sebagai kampanye perang bintang baru.
Baca Juga: 27 Keluarga dari 'Desa Miliarder' Dicoret dari Daftar Penerima BNPT, Imron: Harus Dikeluarkan!
Tuduhan atas China itu terjadi setelah pesawat ruang angkasa Tianwen-1 memasuki orbit Mars 2 2 minggu lalu.
Penyelidikan China akan menghabiskan waktu tiga bulan untuk memetakan planet sebelum mendarat di permukaan pada Mei.
Tianwen-1diyakini mencari tanda-tanda es yang dapat digunakan kehidupan manusia di masa depan sebagai air.
Leonard David, penulis Mars Our Future on the Red Planet, berkata, "China sedang dalam perjalanan panjang untuk memantapkan dirinya sebagai negara penjelajah luar angkasa yang dinamis."
"Mereka akan segera mulai membangun stasiun luar angkasa mereka sendiri di orbit Bumi dan mereka terus maju dalam agenda eksplorasi bulan," katanya.
"Pada akhirnya akan mengarah ke China untuk menempatkan pangkalan buatan sendiri di Bulan," imbuhnya.
Kabar itu muncul setelah para pemimpin militer AS menyatakan keprihatinan tentang ambisi China.
Lloyd Austin, menteri pertahanan baru Joe Biden, mendesak AS untuk mengadopsi senjata seperti laser, dalam menjaga keunggulan militernya di atas Beijing termasuk membangun platform berbasis ruang angkasa.
DavidLeonard, mengatakan,"Kami melihat strategi militer yang tinggi bergerak dari laut, darat, dan kemampuan pertempuran udara ke luar angkasa dan bahkan ke Bulan."
Sementara itu, kendaraan Perseverance NASA akan memasuki orbit Mars dan mendarat di Planet Merah pada Kamis minggu lalu.
Pekan lalu, penyelidikan Hope, yang dibangun oleh negara kaya minyak Uni Emirat Arab, masuk ke orbit Mars.
Tetapi para astronom telah mengecilkan gagasan perlombaan luar angkasa baru.
Baca Juga: Ayah Nissa Sabyan Bantah Anaknya Pakai 'Connecting Door ' dengan Ayus, Komar: Kalau Masalah Itu...
Profesor Andrew Coates, dari University College London, mengatakan fakta lain.
Ada banyak kerja sama tim antara tim AS, China, dan UEA yang terlibat dalam misi mereka melalui Grup Penasihat Program Eksplorasi Mars.
Dia berkata, "mereka ada di sana untuk memastikan kita melihat pada hal-hal yang sedikit berbeda dan saling melengkapi."
"Memiliki misi yang diluncurkan ke Mars selama pandemi, saya pikir ada sesuatu yang sangat menginspirasi tentang itu. Kami akan mencoba dan menjawab pertanyaan yang lebih besar untuk kemanusiaan," tambahnya. (Intisari-Online.com)