Gerak-gerik Ayus saat Minta Maaf Bak Tak Ada Beban, Ketenangannya Mengaku Khilaf Selingkuh dengan Nissa Sabyan Disorot, Pakar: Sudah Dirancang, Direncanakan
Suar.ID -Permintaan maaf Ayus yang mengakui perselingkuhannya dengan Nissa Sabyan menuai kontrofersi.
Ayus mengaku dirinya khilaf padahal dikabarkan perselingkuhannya dengan Nissa Sabyan telah terjadi selama 2 tahun.
Dalam video klarifikasi tersebut, Ayus menyampaikan permohonan maaf ditujukkan kepada istrinya, Ririe Fairus, rekan Sabyan, dan seluruh pihak yang merasa dirugikan.
Ayus Sabyan disebut sudah menjadikan Nissa Sabyan selingkuhannya sejak 2 tahun silam.
Hal itu diutarakan langsung dari pihak keluarga Ayus yang membenarkan kabar Nissa Sabyan sebagai orang ketiga.
Imbas perselingkuhan tersebut, Ayus digugat cerai Ririe Fairus awal bulan di tahun 2021 ini.
Setelah kabar ini heboh, muncul klarifikasi dari Ayus Sabyan.
Dilansir dari kanal YouTube Beepdo, Ayus Sabyan meminta maaf karena telah membuat gaduh.
Pendiri grup Sabyan ini bahkan mengakui apa yang telah dilakukannya merupakan kesalahan.
"Assamualaikum saya Ayus Sabyan ingin menyampaikan tentang berita yang beredar saat ini," ucap Ayus Sabyan.
"Saya dengan penuh kesadaran dan ketulusan ingin memohon maaf kepada istri, keluarga, teman-teman Sabyan dan semua yang ngerasa tidak nyaman dengan kekhilafan yang saya lakukan," aku Ayus Sabyan.
Tak hanya itu, Ayus Sabyan meminta didoakan agar pribadinya lebih baik lagi.
"Mohon doanya semoga saya jadi lebih baik lagi ke depannya. Terima kasih, Assalamualaikum," jelas Ayus Sabyan.
Sementara itu, Pakar Mikro Ekspresi, Kirdi Putra mencoba melihat lebih dalam ekspresi yang ditunjukkan Ayus Sabyan.
Dikatakannya, Ayus cukup tenang saat mengucapkan permintaan maaf tersebut.
"Kalau kita lihat, Ayus cukup tenang dan natural dalam proses meminta maaf tersebut," tuturnya dikutip dari YouTube Seleb Cam, Senin (22/2/2021).
Kenaturalan tersebut, lanjut Kirdi, bisa terjadi karena dua kemungkinan yang paling besar.
Pertama, Ayus menyampaikan permintaan maaf tersebut tanpa adanya beban.
"Gak ada beban apa-apa, seperti gak ada pernah ada kejadian sebelumnya. Sehingga (permintaan maaf) itu cuma konten biasa yang dibawakan dengan tenang," tuturnya.
Kedua, masih kata Kirdi Putra, mungkin Ayus sudah merancang permintaan maaf tersebut sebelum akhirnya mengunggah di media sosial.
"Bisa jadi sudah dirancang, direncanakan, bisa beberapa menit sebelumnya, bisa juga dibantu oleh temen-temennya atau orang yang profesional dan sudah tahu apa yang harus disampaikan,"
"Bisa jadi juga sudah direkam beberapa kali dan itu yang versi ditampilkan," ucap Kirdi.
Berdasarkan hal tersebut, Kirdi mengaku lebih condong ke kemungkinan yang kedua.
Bahwa, Ayus sudah mempersiapkan dengan matang sebelum video tersebut diperlihatkan ke publik.
"Itu dari sisi ketenangan," kata Kirdi Putra.
Lebih lanjut, Kirdi Putra menganalisa mata Ayus saat melakukan permintaan maaf.
Dijelaskannya, kedipan mata Ayus lebih banyak saat di awal pembicaraan.
"Ini kemungkinan tersebut karena di awal nervous sehingga ada beberapa hal yang perlu dipikirin, sampai jelang akhir ya sudah selesai dan dia tenang," katanya.
Kirdi Putra lanjut menganalisa mengenai konten yang dibawakan oleh Ayus Sabyan.
Dalam hal meminta maaf yang sifatnya dari hati, kata Kirdi Putra, ada tiga standar yang harus dipenuhi. Pertama, yang bersangkutan perlu menyebutkan siapa yang meminta maaf.
Unsur pertama, lanjut Kirdi Putra, Ayus telah melakukannya.
"Ayus sudah menyebutkan bahwa dirinya yang meminta maaf, buat saya kaidah pertama sudah terpenuhi,"
"Kemudian yang kedua, kepada siapa dia minta maaf? Ayus sudah menyebutkan, pada istrinya, keluarga istri, dan temen-temen. Nah kadiah kedua juga terpenuhi," kata Kirdi Putra.
Sementara unsur ketiga, Ayus dirasa tak memenuhi hal tersebut.
Pasalnya pada unsur ketiga, yang bersangkutan harus menjelaskan secara detail alasan permintaan maaf itu dilakukan.
Namun dalam permintaan maafnya, Ayus hanya menyebutkan karena suatu kekhilafan.
Sedangkan menurut Kirdi Putra, kekhilafan yang disebut Ayus bisa berarti banyak hal.
"Permintaan maaf Ayus kurang memenuhi yang nomor tiga, karena dia cuma bilang khilaf. Khilaf bisa macem-macem, bisa karena ketiduran, datang terlambat, gak bawa barang, dll,"
"Bisa juga khilaf karena saya meledakka bom nuklir gitu loh misalnya, sayangnya Ayus tak menyebutkan khilafnya kenapa," ucap Kirdi Putra.
Kemungkinannya dua, kata Kirdi Putra, mengapa Ayus tak memenuhi unsur yang ketiga.
"Pertama karena ego. Kedua, karena aspek hukum,"
"Karena sebuah pengakuan yang disampaikan di depan publik efeknya bisa panjang," kata Kirdi Putra.