Seorang Warga Tuban Ini hanya Bisa Melihat Tetangganya Ramai-ramai Beli Mobil: Tidak dapat Apa-apa Saya

Senin, 22 Februari 2021 | 13:45
Istimewa via SURYA.co.id

Capture video viral warga Desa Sumurgeneng, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban, beli mobil ramai-ramai.

Suar.ID -Desa Sumurgeneng, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban, Jawa Timur, belum lama ini menjadi sorotan netizen Indonesia.

Hal ini karena para warga desa itu mendadak jadi miliarder dan memborong mobil.

Ratusan warga desa itu mendapatkan keuntungan setelah menjual tanah ke Pertamina, yang membelinya untuk pembangunan kilang minyak.

Namun, tak semua warga di desa itu mendapatkan durian runtuh tersebut.

Baca Juga: Bak Tersambar Geledek, Andhika Pratama Mendadak Bongkar Perselingkuhan Ussy Sulistiawaty: 6 Bulan Gue Makan Hati

Ini karena di Sumurgeneng juga banyak orang yang tidak memiliki tanah untuk dijual.

Salah satunya adalah Tarsimah (65).

Wanita ini hanya bisa mendengar suara riuh dari para tetangganya yang menjual lahan untuk proyek kilang minyak.

"Tidak dapat apa-apa saya, ya hanya lihat orang yang jual tanah saja pada senang," katanya ditemui di rumah, Jumat (19/2/2021).

Baca Juga: Tangis Kalina Ocktaranny Pecah Minta Maaf Pada Sang Ayah usai Putuskan Batal Nikah dengan Vicky Prasetyo: Apakah Seorang Kalina gak Berhak Bahagia?

Ia mengaku tak punya lahan untuk dijual ke perusahaan pelat merah itu.

Jangankan tanah, untuk mencukupi kehidupan sehari-hari saja ia harus bertahan dengan bantuan dari pemerintah.

Di dinding depan rumahnya tertempel tanda penerima bantuan pangan non tunai (BPNT) dan Program Keluarga Harapan (PKH).

"Tidak punya tanah, ya hanya rumah ini. Saya dan suami sudah tidak kerja, dapat bantuan dari pemerintah," ujarnya.

IST dan SURYA.CO.ID/M Sudarsono
IST dan SURYA.CO.ID/M Sudarsono

Nasibnya Bak Langit dan Bumi, Mbah Tarsimah Cuma Bisa Dengar Suara Riuh Tetangganya yang Jadi Miliader Mendadak Usai Jual Tanahnya Ke Pertamina: Tak Dapat Apa-apa, Tak Punya Tanah, Cuma Rumah ini...

Di rumah itu ia tinggal bersama Parman (70), suaminya, yang kini mengalami sakit dan tidak bisa jalan.

Kondisi itu membuatnya harus tetap bertahan dengan segala keterbatasan.

Ia juga bercerita saat ini kedua anaknya sudah tidak tinggal serumah, melainkan telah berkeluarga.

Ada yang tinggal di luar kota.

Baca Juga: Bak tak Punya Malu, Ayus Terang-terangan Puji Kecantikan Nissa Sabyan saat Live TV, Sang Biduan Tersipu Malu: Ih, nggak

"Ya seadanya bertahan. Melihat tetangga pada jual tanah, saya tidak bisa apa-apa, tidak punya lahan untuk dijual juga," ungkapnya sambil bersandar di pintu masuk.

Pendamping Bantuan Sosial Pangan (BSP) atau Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) Jenu, Imron mengatakan, sebelumnya ada 288 Keluarga Penerima Manfaat (KPM) BPNT di Desa Sumurgeneng.

Namun, setelah diverifikasi atas viralnya kampung miliarder, ditemukan 27 KPM yang dianggap sudah mampu karena telah menjual lahan ke Pertamina.

Warga yang dianggap sudah mampu dicoret sebagai penerima BPNT melalui aplikasi sistem informasi kesejahteraan sosial next generation (SIKS-NG).

"Sudah diverifikasi oleh petugas, yang mendapat ganti untung lahan harus dikeluarkan dari penerima BPNT," ucap Imron.

Sebelumnya diberitakan, warga Desa Sumurgeneng memborong 176 mobil setelah mendadak jadi miliarder hasil pencairan penjualan tanah untuk proyek kilang minyak Grass Root Refinery (GRR).

Mobil yang dibeli warga di antaranya Innova, Honda HR-V, Toyota Fortuner, Mitsubishi Pajero, dan Honda Jazz.

Ada 840 KK warga Desa Sumurgeneng.

Baca Juga: Sampai Berani Bawa-bawa Nama Allah, Nissa Sabyan Bersumpah Di Depan Sang Ayah Bukan Selingkuhan Ayus Sabyan: Kalau Bohong Allah Maha Tahu

Namun, hanya 225 KK yang lahannya dibeli Pertamina.

Harga yang diterima warga untuk penjualan tanah per meter mulai dari Rp 600.000 hingga Rp 800.000.

Untuk penjualan tanah paling sedikit Rp 36 juta, paling banyak Rp 26 miliar.

Namun, rata-rata warga menerima Rp 8 miliar.

Tag

Editor : Adrie Saputra

Sumber intisari