Inilah yang Terjadi Bila Seorang Anak Sekolah di Negara Komunis, Orangtua Murid: Anak Saya seperti Orang yang Berbeda

Kamis, 18 Februari 2021 | 13:00
Asiawire via The Sun

Cara Unik Para Siswa di China Kembali ke Sekolah setelah Lockdown Akibat Covid-19

Suar.ID - Hampir setiap anak belajar di sekolah.

Tujuannya agar si anak bisa membaca, menulis, hingga mengerti pelajaran.

Selain itu, belajar di sekolah membuat anak bisa bersosialisasi dengan teman dan lingkungan sekolah.

Ada banyak sisi positif jika seorang anak belajar di sekolah.

Baca Juga: Batal Punya Ayah Baru, Bilqis Bandingkan Sosok Ayahnya Kelak dengan Kekasih Adik Ayu Ting Ting: Biar Romantis sama Bunda

Tak heran, orangtua berusaha menyekolahkananaknya hingga ke jenjang pendidikan tertinggi.

Namun orangtua di sekolah ini malah mendapat sebaliknya.

Bukannya semakin baik, para orangtua menganggap anak-anak mereka semakin jauh dari mereka.

Bagaimana kisahnya?

Baca Juga: Punya Penyakit Bawaan Autoimun, Kondisi Terbaru Ashanty yang Dinyatakan Positif Covid-19 Diungkap Anang Hermansyah

Diketahui semua orang pemerintah China dikendalikan oleh Partai Komunis China (PKC).

PKC memegang semua kendali di China. Termasuk pendidikan anak-anak.

Bahkan dilaporkan mereka mengambil lebih banyak langkah untuk mengindoktrinasi anak-anak sekolah.

Tujuannya untuk memastikan mereka memuja penguasa komunis negara, yaitu Presiden China Xi Jinping dan bukannya Tuhan.

Seperti yang dilaporkan Faithwire CBN, berdasarkan Regime Regulation on Religious Affairs, anak-anak sekolah telah dilatih selama bertahun-tahun untuk melaporkan setiap anggota keluarga yang mendukung pandangan Kristen.

Laporan terbaru dari Epoch Times yang diterbitkan 8 Februari 2021 menyatakan bahwa PKT sedang meningkatkan upayanya untuk "memperlakukan" kaum muda di China agar memiliki "ide dan pemikiran yang benar" yang berlabuh dalam ateisme.

Seorang ibu, yang berbicara tanpa menyebut nama, mengatakan bahwa putranya tampaknya bertindak berbeda setelah sekolah.

“Sebelum mulai sekolah, saya memberi tahu anak saya tentang ciptaan Tuhan, dan dia memercayainya."

Baca Juga: Pertemuannya dengan Teddy Terkait Harta Warisan Lina Jubaedah Berjalan dengan Lancar, Rizky Febian: Pihak Kita Sudah Memenuhi...

"Tapi setelah diajar di sekolah, anak saya seperti orang yang berbeda."

"Di China, anak-anak yang murni dan polos ini telah diajari untuk membenci Tuhan," katanya.

Dalam satu kasus, seorang anak menemukan buklet Kristen di rumahnya dan menjadi khawatir karena gurunya memperingatkannya.

Disebutkan bahwa "Kristen adalah Xie jiao atau sekte jahat."

Anak-anak diberi buku teks berjudul "Moralitas dan Masyarakat" yang berbicara lebih banyak tentang Xie jiao.

Tag

Editor : Adrie Saputra

Sumber Intisari Online