Suar.ID -Beberapa waktu lalau, sebuah grup Telegram bernama V2K viral di Malaysia.
Pasalnya, grup ini terungkap membagikan foto dan juga video gadis-gadis tanpa persetujuan mereka.
Tak cuma itu, grup ini bahkan terang-terangan mengekspos video asusila anak.
Dilansir World of Buzz pada Jumat (12/2/2021), para gadis yang menjadi korban grup ini pun kini mulai menceritakan kisahnya dan ingin mendapatkan keadilan.
Meski begitu, bukannya menghapus video mereka,grup ini malah melakukan tindakan sebaliknya.
Mereka malah blak-blakan membuat grupnya menjadi viral demi mendapatkan banyak pengikut.
Tak berhenti disitu, ada pula sebuah halaman Instagram yang didedikasikan untuk grup ini.
Baca Juga: Menegangkan, Warga Tarik Menarik dengan Buaya Muara, Coba Selamatkan Wanita Paruh Baya yang Diterkam
Para korban grup ini pun sempat melaporkan halaman tersebut.
Sayangnya, pihak Instagram sendiri mengatakan kalau grup tersebut tak melanggar pedoman komunitas mereka.
Meski grup ini sendiri sudah membuat keributan seperti itu, hal ini bukanlah akhir dari grup tersebut.
Malahan, muncul grup telegram lain yang juga membagikan foto gadis-gadis tanpa persetujuannya.
Bahkan salah satu korban grup ini sempat membagikan kisahnya.
Ia mengatakan kalau seorang teman lama mengirikan sebuah tangkap layar di grup tempat ia menjadi anggotanya.
Grup ini sendiri terdiri dari 2.160 anggotan dan disebut 'Sarekke Podde'.
Sang korban yang bernama Kara (bukan nama sebenarnya) mengatakan kalau sebelumnya fotonya ini sempat ada di grup V2k dan bahkan sebuah halaman Tumblr.
“Meskipun bukan foto telanjang dan hanya foto-foto Instagram yang saya posting di akun publik saya, itu membuat saya merasa sangat dikhianati karena saya tidak pernah mengizinkan mereka mengambil screenshot dan menyimpannya untuk" digunakan "mereka sendiri.” ungkapnya.
Selain itu, Kara juga menambahkan kalau gara-gara fotonya ini tak telanjang, secara hukum ia pun tak bisa melakukan apa-apa.
Namun, hal ini tak menghentikan perasaaanya yang tak nyaman.
Setelahnya, Kara juga menegaskan kalau undang-undang harus lebih ketat lagi untuk kelompok ini.
Korban ini berpikir kalau para lelaki dalam kelompok ini tak benar-benar menyadari seriusnya kejahatannya.
Meski dianggap sepele, hal ini sanat mengganggu bagi kehidupan para korban.
"Mereka pikir kalau mereka ini tak pernah merudapaksa sisapaun.
"Namun, hal tersebut tetap saja melanggar norma dan bahkan membuat kamimerasa sangat jijik," jelas Kara.
Baca Juga: Heboh, PKB Siap Calonkan Raffi Ahmad atau Agnes Monica Maju dalam Pilkada DKI Jakarta