Find Us On Social Media :

Tak Ingin Pengaruhnya di Myanmar Kalah dari China Saat Negara Barat Beri Sanksi, India Malah Meminta PBB Tidak Beri Sanksi Negara Pagoda Emas

By Maymunah Nasution, Jumat, 5 Februari 2021 | 15:52 WIB

Jenderal Min Aung Hlaing, menjadi pemimpin tertinggi yang melakukan kudeta di Myanmar.

Intisari-online.com - Kudeta militer Myanmar memasuki era baru di mana banyak negara mulai dipengaruhi oleh kondisi di negara Pagoda Emas tersebut.

Bukan hanya negara Barat dan China, India pun juga merasakan dampak pasti dari penggulingan pemerintahan ini.

Mengutip Times of India, beberapa hari setelah Myanmar dikuasai militer, India justru tidak sepakat dengan usulan sanksi oleh negara Barat.

Hal tersebut mereka sampaikan dalam diskusi tertutup di Dewan Keamanan PBB.

Baca Juga: Militer Myanmar Bungkam Aktivis Online Setelah Tangkapi para Pimpinan Negara, PBB Janji Akan Gagalkan Kudeta Myanmar dengan Segala Cara

Sampai saat ini belum ada pernyataan resmi mengenai diskusi tersebut, hal ini karena China dan Rusia tidak mendukung diskusi itu.

Rupanya India merasakan kesulitan yang sama dengan Myanmar, yaitu ingin demokrasi terbangun tapi keamanan dan pembangunan bisa tetap terjamin.

India juga memiliki aktivitas di Rakhine, tempat mereka membangun pelabuhan Sittwe dan rumah bagi Rohingya.

Meski begitu belum ada komunikasi antara New Delhi dan militer Myanmar, Tatmadaw sejak kudeta Senin kemarin.

Baca Juga: China Rugi Besar! Kudeta yang Dilakukan Militer Myanmar Justru Membuat Sejumlah Perjanjian dengan China Ini Terancam Gagal