Suar.ID - Rumah kosong di Jalan Kahuripan Barat II, Kelurahan Sumber, Kecamatan Banjarsari, Kota Solo, itu terlihat dalam kondisi mengenaskan.
Namun rumah itu ternyata menyimpan sejarah panjang bagi salah satu grup komedi paling legendaris di negeri ini yakni Srimulat.
Rumah kosong yang kondisinya memprihatinkan itu ternyata milik pasangan legenda grup lawak Srimulat Teguh Slamet Rahardjo dan Djujuk Djuarsih yang menjadi sosok ayah dan ibu bagi Srimulat.
Merekalah yang mendirikan Srimulat.
Berikut fakta-faktanya :
1. Ditempati Pertama Kali Tahun 1978
Rumah bercat putih pertama kali ditempati mereka sekitar tahun 1978 pasca-mereka pindahan dari Kota Pahlawan, Surabaya.
Anak Teguh dan Djudjuk, Eko Saputro alias Koko, mengisahkan kepada TribunSolo.com.
"Ini kediaman pribadi Bu Djujuk dan Pak Teguh," kata Koko, kepada TribunSolo.com, Sabtu (29/1/2021).
Rumah tersebut sering disambangi para bintang top Srimulat untuk bertukar pikir dan berproses bersama seperti Nunung, Basuki, Kadir, sampai Tarzan.
"Era 1980-an sampai 1990-an di sini menjadi basecamp Srimulat," ujar Koko.
2. Mulai Sepi setelah Teguh Slamet Rahardjo meninggal dunia
Pada 22 September 1996, Teguh Slamet Rahardjo meninggal dunia.
Laiknya kehilangan 'yoni' dari sang pemilik, rumah markas Srimulat itupun ikut kehilangan nyawanya.
Tak ada lagi bintang Srimulat yang kumpul di sana.
Anak-anaknya bahkan tak lagi menempati rumah itu lantaran sudah menjalankan biduk rumah tangga mereka dan punya rumah masing-masing.
"Setelah Pak Teguh meninggal, Ibu pindah di Gremet. Momen terakhirnya Pak Teguh, ya, di rumah ini," kata Koko.
3. Akan Difungsikan Kembali
Setelah tak terawat selama 10 tahun, rumah kosong di bakal difungsikan lagi.
Kata Koko, rumah itu bakal dipakai jadi sanggar.
"Ini akan dijadikan sebagai sanggar seni. Untuk kegiatan Srimulat, juga untuk tempat latihan buat teman-teman yang berminat di seni apapun," ungkap Koko kepada TribunSolo.com, Sabtu (30/1/2021).
"Di sini, para pelatih dan peserta dipersilahkan berkreasi di sini," tambahnya.
Koko meyakini para anggota Srimulat akan mendukung rencana pemanfaatan rumah mendiang Teguh dan Djujuk sebagai sanggar seni.
Rencana tersebut segera diberitahukan ke para anggota Srimulat.
Terlebih itu juga membantu regenerasi pelawak, termasuk dalam tubuh grup Srimulat.
"Kita butuh bibit bibit pelawak apalagi kita sudah banyak tawaran beberapa stasiun TV," ujar Koko.
"Itu akan diisi teman-teman pelawak seperti Kadir, Tessy, dan Nunung," tambahnya.
4. Jadi Sarang ular
Setelah 10 tahun tak dipakai, rumah itu ternyata jadi sarang ular.
Hal itu diketahui setelah penemuan ular oleh tetangga bernama Muhammad Debby Mardani (17).
Ia menduga, ular piton itu berasal dari rumah kosong di sebelahnya, alias rumah milik Teguh dan Djudjuk.
Ular sepanjang 3,5 meter tersebut melata menuju kediaman Debby dari rumah kosong di Jalan Kahuripan Barat II, Kelurahan Sumber, Kecamatan Banjarsari, Kota Solo.
Anak pemilik rumah kosong, Eko Saputro alias Koko, mengatakan dirinya baru mengetahui bila ada ular lahan milik sang ayah.
Itu didapati dari kabar Ketua RT setempat.
"Berita dari pak RT dan RW kalau ada ular keluar dari rumah ini semalam," kata Koko kepada TribunSolo.com, Sabtu (30/1/2021).
Temuan tersebut, sambung Koko, langsung dilaporkan ke petugas pemadam kebakaran Kota Solo.
Sejumlah personel pemadam kebakaran dan pawang ular diterjunkan ke lokasi kejadian.
"Itu untuk melacak di rumah ini," tutur Koko.
Saat melakukan pelacakan ditemukan lagi seekor ular piton sepanjang 2 meter.
Setelahnya, pelacakan ditunda lantaran minimnya pencahayaan dan ketinggian rumput di lokasi terlampau tinggi.
"Rumputnya setinggi perut. Terlalu berisiko maka diputuskan tadi pagi dibersihkan," ucap Koko.
Dari pantauan TribunSolo.com, rumput-rumput langsung dibersihkan. Dahan-dahan pohon turut ditebangi.
Saat pelacakan dilakukan, sambung Koko, tidak ditemukan lagi ular di lokasi.
"Diperkirakan sudah keluar semua," ujarnya.
5. Kemunculan Ular Bukan Kali Pertama
Muhammad Debby Mardani (17) mendapati ular sanca kembang atau piton menyambangi kediaman keluarga bukan hanya sekali.
Ular tersebut diduga datang dari rumah kosong di sebelah barat kediamannya, Jalan Kahuripan Barat II, Kelurahan Sumber, Kecamatan Banjarsari, Kota Solo.
Debby mengungkapkan dirinya pertama kali menangkal ular piton betina sepanjang 5,5 meter dari kawasan rumah tersebut.
"Itu sekitar 5 bulan yang lalu," ungkapnya kepada TribunSolo.com, Sabtu (30/1/2021).
Saat itu, sambung Debby, dirinya tengah tertidur lelap dan didatangi ular piton tersebut.
"Itu lagi tidur terus dicium lalu saya bangun dan menangkapnya," kata Debby.
Selang 2 minggu setelahnya, Debby mendapati anakan ular piton sepanjang 2 meter.
"Sebulan setelahnya, menemukan anakan sepanjang 1,5 meter," ucap Debby.
"Yang terakhir kemarin malam, ular piton sepanjang 3,5 meter," tambahnya.
Ular tersebut mendatangi kediamannya saat Debby tengah asyik main gitar di teras.
"Rencana mau saya pelihara terus saya jual," tuturnya. (Tribunnews.com)