Suar.ID -Herjunot Ali merupakan salah satu aktor dan presenter terkenal Indonesia.
Herjunot Ali memulai kariernya setelah menjadi finalis MTV VJ Hunt 2004 yang diselenggarakan MTV Indonesia.
Ia pernah menjadi pembawa acara Indonesian Idol Extra musim kedua bersama dengan salah satu finalis Indonesian Idol musim pertama, Suci Wulandari.
Lalu pada tahun 2005, bungsu tiga bersaudara ini melebarkan sayapnya untuk berkarier di industri layar lebar dengan bermain dalam film Lovely Luna sebagai Desta dan disusul Realita, Cinta dan Rock'n Roll setahun kemudian, sebagai Nugi.
Kerja keras Herjunot Ali pun tak sia-sia.
Pada tahun 2014, Herjunot Ali berhasil menjadi pemenang dalam kategori Pemeran Utama Pria Terpuji Festival Film Bandung 2014.
Saat itu, Herjonot Ali bermain di filmTenggelamnya Kapal Van der Wijck sebagai Zainuddin.
Mengutip TribunnewsBogor.com baru-baru ini, Herjunot Ali tampak mengungkapkan pengalaman pahitnya di masa lalu.
Termasuk soal masa kecilnya yang pernah berjualan gas hingga koran bekas.
Tinggal di gang sempit di kawasan Cawang, Herjunot Ali tumbuh menjadi anak yang tak jumawa.
Diakui Herjunot Ali, ia pernah berjualan gas hingga koran bekas demi mendapatkan uang.
"Junot pernah jualan gas elpiji dan koran bekas?" tanya Gading Marten, Sabtu (29/1/2021).
"Fakta. Dulu. Dulu tuh kalau gue anter gas orang bilang gini 'kamu ngapain cakep-cakep anter gas'. Akhirnya gue dikasih makan," ujar Herjunot Ali.
"Umur berapa?" tanya Sahila Hisyam.
"Gue kelas 3 SD. Kalau (jualan), koran bekas itu gue kiloin, gue jual ke pasar," imbuh Herjunot Ali.
Tak cuma itu, Herjunot Ali juga tak malu mengurai fakta pilu.
Yakni saat dirinya hidup susah di London.
Diceritakan Herjunot, ia pernah makan makanan bekas.
"Fakta atau dusta, Herjunot pernah makan makanan bekas saat tinggal di Inggris?" tanya Gading Marten.
"Fakta," akui Herjunot Ali seraya tersenyum.
Bercerita lebih lanjut, Herjunot Ali mengaku pernah hidup susah di London.
Tak punya uang, Herjunot Ali nyatanya harus makan.
Karenanya saat itu, Herjunot Ali bersama teman-temannya nekat melakukan suatu hal.
"Zaman dulu, gue waktu di London enggak ada duit kan. Jadi gue itu, ada beberapa teman yang (bilang) 'eh lu mau makan enggak ada uang? Itu tuh ja, 10 kita ngumpul di satu titik itu ya'," cerita Herjunot Ali.
Demi bisa makan, Herjunot Ali rela mengais makanan dari tempat sampah di sebuah wilayah di London.
Jika beruntung, Herjunot Ali dan teman-temannya akan mendapat makanan yang masih bagus meskipun bekas.
"Makanannya ada yang masih bagus. Tergantung harinya. Kalau lagi hoki, makanannya bagus. Kalau lagi enggak hoki ya makanan bekas," imbuh Herjunot.
Mendengar cerita Herjunot Ali, Gading Marten pun terkejut.
"Ketika udah dibuang ke tempat sampah, tempat sampahnya kita buka, kita ambil," akui Herjunot.
"Ya Allah sampai segitunya ya?" kata Gading Marten seraya syok.
"Iya," ungkap Herjunot Ali.
Pengalaman pahit itu didapat Herjunot Ali saat setahun tinggal di London.
Kala itu, Herjunot Ali nekat pergi ke London untuk mencari tahu perihal karirnya.
Herjunot Ali mengaku ingin menjadi pemain sepak bola profesional.
Karenanya, Herjunot pun terbang ke London.
Namun karena ada polemik di klub sepak bola yang ia datangi, Herjunot Ali pun kembali pulang ke Indonesia usai setahun. (Tribun Bogor)